Bab Tak Berjudul

4 2 1
                                    

     Apakah  kau tahu wahai tuan?

mencintai mu itu sama saja seperti fatamargona.

dunia yang awalnya gaduh, tiba-tiba hening, ia berkata "beri aku kesempatan", kesempatan untuk membantumu bangkit, bukan karna iba tapi karna peduli. Membuatmu tersenyum lembut, bukan karna kasihan tapi karna sayang. Menemani hari mu, bukan karna takut kau kenapa napa.

aku sungguh ingin belajar, bagaimana ombakmu bergolak agar aku bisa memahami setiap butir pasir dalam dirimu, agar aku bisa bergerak seirama dengan pasang dan surut arusmu.

Di antara keterasingan, hati jatuh dalam perasaan, seketika hati luluh, rasa terlanjur tumbuh, serpihan rindu menggebu, terlintas dirimu dalam benak ku, seakan hanya kau yang ku nanti.

aku menemukannmu, si mata teduh yang berhasil membuat jantungku berdetak dua kali lebih keras, pemilik jemari, pengisi ruang jariku yang kosong, begitu pas tak ingin tergantikan.

kata mereka, kau lelaki paling biasa di dunia ini, tapi mengapa  pagi selalu selalu terbit di matamu? kata mereka kau lelaki paling biasa di bumi ini, tapi mengapa ketenangan selalu berumah di wajahmu? setiap hari aku selalu mencintaimu tanpa alasan juga tanpa kepastian.

setiap hari aku merindukannmu tanpa balasan dan tanpa keraguan, sampai hari telah habis, aku pun tak menyadari, kau masih saja kunanti.

kau tak perlu tahu, seberapa besar aku  menyukaimu, hatiku yang menyukaimu hanyalah milikku, rasa rinduku penuh dan meluap, meski hanya milikku sendiri.

kini aku bisa menyukaimu tanpa dirimu

meski kata orang tulisan ini sangatlah rumit, tapi percaya lah hanya hati yang bisa memahami segalanya 


-untukmu, dariku yang tak pernah tersebutkan

senin, 9 september 2024 

12:53 WIB

dari puan untuk sang tuanWhere stories live. Discover now