Gin dan Souta adalah partner sejati, Gin yang pasalnya seorang pria dengan Hormon yang berlebihan menjadikannya sebagai pecandu sex yang kemudian dipertemukan oleh souta, seorang masokis yang dapat mengimbangi kegilaan Gin.
Seperti saat ini, Gin dan souta tengah melakukan Sex, ya bahkan sudah terhitung Sampai 2 Ronde lamanya. Namun kegilaan mereka membuat mereka belum ingin mengakhirinya.
"Eughh Gin, one more?" Ucap souta setelah pelepasannya dan juga gin, bahkan penis gin masih berada di dalam souta.
Gingistune terkekeh pelan mendengar respons bersemangat Souta, penisnya sudah mulai bergerak kembali.
"Oh, aku berencana untuk... tidak mengakhirinya sekarang" ucap gin. Gin mengulurkan tangan untuk memegang dagu Souta, lalu memalingkan wajah Souta ke arahnya.
"Tapi pertama-tama...biarkan aku mencicipi apa yang menjadi milikku"
Tanpa basa-basi lagi, Gin turun ke bibir Souta dalam ciuman yang membara, lidahnya menggali dalam untuk mengklaim setiap inci dari mulut yang bersedia itu."Eughhh mmhh" desah souta merasakan ciuman cukup brutal dari gin, mencoba mengimbangi nya dengan membalas bermain lidah dengan Gin.
Terhanyut dalam panasnya momen itu, Gingistune melahap mulut Souta dengan gairah yang tak terkendali.
Tangannya menjelajahi tubuh Souta dengan bebas, meraba-raba dan meremas daging yang lentur di bawah sentuhannya.
Tubuh souta menahan bahu Gin, sedikit tersentak dengan ulah tangan gin yang dengan tiba tiba meremas penisnya.
Setelah dirasa puas, Gin Memutuskan ciuman, dan mulai menggigit dan menjilati leher Souta, meninggalkan jejak bekas disana.
"Eughh ahhh Gin gobloy!"desah souta sambil mendongakkan kepalanya, memberi akses lebih untuk gin.
"Mmm...kamu terasa sangat nikmat, sayang..." Gin meraih dada Souta, menggigit putingnya dengan lembut sebelum meredakan rasa perih itu dengan lidahnya.
"Euhhh ahhh gin!" desah souta disaat Gin mulai mencium dan menggigit tubuhnya.
" Pelacur kecil yang sempurna untuk ku... tidak sabar untuk memasukkan penisku kembali ke dalam dirimu." Gin membelai tubuh souta dengan sensual, membuat tubuh souta sedikit gemetar dan mendesah"Shhh ginn"
Merasakan reaksi Souta yang menggoda, Gin menggeram setuju."Benar...biarkan aku mendengar eranganmu."
Melanjutkan penjelajahannya pada tubuh Souta, Gin bergerak turun hingga ia mendapati dirinya berlutut di depan bokong montok itu.
Kedua tangannya terbuka lebar, memperlihatkan lubang Souta yang berkilauan.
"Eughhhh jangan di lihat seperti itu Gin Bodoh!" Umpat souta pada Gin
"Cantik sekali...lihat saja betapa basahnya dirimu di depan ku sekarang." Suaranya penuh nafsu saat ia mengusap-usap bagian yang licin itu dengan jarinya.
"Eughh ginn.. jangan ahhh" souta mencoba menghentikan jari gin, walaupun tubuhnya menginginkan lebih.
Mengabaikan permintaan Souta, Gingistune mendekatkan jari-jarinya ke bibirnya, menghisap bersih bukti-bukti tindakan bejat mereka.
"Mmm...lezat sekali."
Setelah selesai, dia berdiri dan menyelaraskan ereksinya yang keras seperti batu dengan lubang Souta yang sudah diregangkan sekali lagi.
"Saatnya ronde ketiga, sayang...dan yang ini akan sulit." Dengan itu, dia menghantam kembali ke dalam Souta dengan kekuatan yang brutal, tidak memberinya waktu untuk menyesuaikan diri sebelum memasang kecepatan yang tak kenal ampun.