Chapter 1: A Heavenly Golden Cudgel

218 17 0
                                    

-Uahhhhhhh!!!!!!! Ugh!!! *bruak!!

Gita: Dimana aku? Uhm.. Aku jatuh dari langit? Bukannya aku tadi di backstage theater?? Apa karena buku tadi??

???: Kau!!! (Berlari ke arah Gita)

Gita: Uhh??

???: Apa kau orang Lingshan?

Gita: Lingshan? Apa itu??

???: Maaf,sebelumnya perkenalkan.. Namaku Gorz,aku selalu berlatih disekitar sini.Tadi aku melihat ada sesuatu jatuh dari langit,dan saat kuikuti ternyata itu kau.

Gita: Bisa beritahu aku ini tempat apa??

*wng-wng-wng~ dang!!!
Gita: Aduh!!! (Sesuatu mengenai kepala Gita)

Gita: Tongkat apa ini!?

Gorz: Itu kan....

Gita: Kau tau sesuatu?

Gorz: Ruyi Jingu.Sebuah artefak senjata yang mitosnya,tongkat itu adalah pilar penjaga yang menjaga laut di kayangan agar tidak meluluh lantakkan kayangan.

Gita: Ehh? Benda ini!?

Gorz: Benar! Tongkat itu hanya bisa diangkat oleh seseorang yang terpilih atau dipilih oleh tongkat itu.Bahkan Dewa tertinggi pun tak bisa mengangkat tongkat itu jika sang tongkat tidak berkehendak memilih sang Dewa sebagai tuannya.

Gita: (Meraih dan mengangkat tongkat tadi) Ini aku bisa..

Gorz: Kau....

Gita: Aku?

Gorz: Kau... Legenda itu...

Gita: Legenda apa? Jangan setengah-setengah kalo ngasih tau informasi!

Gorz: Aku tidak bisa membantu banyak.. Tapi kurasa kau adalah kunci dari sebuah Legenda.

Gita: (mengernyitkan dahi) Terserah.. aku mau pergi dari sini... Apa ada tempat yang bisa aku datengin?

Gorz: Ada desa tak jauh dari sini,berjalan luruslah ke arah barat,maka kau akan menemukan sebuah desa.

Gita: (memalingkan badan dan mulai berjalan) Ya-ya-yaa.. Terimakasih.

*Setelah beberapa jam berjalan,Gita akhirmya sampai disebuab desa kecil yang sebagian hancur oleh sesuatu yang besar.

Gita: Desanya ini? Apa-apaan ini!? Mana semua orang? Aku bahkan gabisa denger orang lagi nafas disini.

???: Kau!! Jangan ganggu kami!

Gita: (menoleh ke sumber suara) Uwahh! Santai saja... Aku pendatang loh.. Seenggaknya sopan lah..

???: Kau antek-anteknya dia kan?! Mengaku saja!!

Gita: Dia siapa?! Aku bahkan baru masuk kesini pertama kali,sejak aku terjun bebas dari langit.

???: Uh? D-dari langit? Lingshan...?

Gita: Lingshan-lingshan.. Lingshan apaan sih!?

???: Kau tidak tau? Lingshan adalah tempat para Dewa tinggal.Ada empat Dewa tertinggi di dunia ini.Jika kau benar jatuh dari langit,maka kau berasal dari Lingshan.

Gita: Maksudmu asal tempat tongkat yang kubawa ini? (Sambil memperlihatkan tongkat yang Ia bawa.)

???: R-r-ruyi Jingu...! Kau... Tidak mungkin..

Gita: Hah?? Aku apa?

???: Sang Dewa Kwartz..

Gita: Bisa ceritakan lebih jelas!

???: Ini adalah cerita kuno yang sudah diceritakan dari generasi ke generasi.Kwartz God adalah 4 dewa tertinggi yang mengatur segala sesuatu di dunia ini,kekuasaan maupun aturan dan perintah mereka adalah MUTLAK.Meskipun belum pernah terjadi,tidak ada satupun orang yang berani membantah itu.

Gita: Apa mereka terlihat wujudnya? Karena aku sendiri memiliki sebuah kepercayaan yang.. Maksudku Tuhan atau Dewa-ku memiliki wujud yang tak terlihat dan memiliki peraturan yang mutlak juga.

???: Maaf nona,tapi tak ada satupun dari seluruh manusia di dunia ini yang mengetahui hal itu,karena mereka selalu diselimuti cahaya.

Gita: (Kesal) Begitu ya? Yasudahlah..

???: Jika berkenan,bisakah kau memberitahu kami tujuanmu kemari?

Gita: Sebenernya aku sendiri tidak yakin,tapi aku ingin kembali ke dunia ku sendiri.

???: Duniamu sendiri? Maksudmu...

Gita: Bumi.

???: Tapi saat ini kita juga ada di bumi.

Gita: Apa ada cara keluar dari sini? Atau apapun yang mungkin bisa membantuku disini...

Shanz: Pergi dan carilah sebuah lembar buku ini,lembar ke 48.

Gita: (Melirik ke sumber suara) Hm? K-kamu?! Ci Shani!

Shanz: (Tersenyum lembut) Aku tidak mengenal siapa yang kamu maksud,tapi mungkin aku mirip seseorang yang kamu kenal ya?

Gita: Lupakan.Sekarang beritahu aku kemana aku harus pergi.

Shanz: Teruslah berjalan ke arah barat,hingga kau menemukan sebuah kuil yang tak jauh dari kuil itu ada sebuah portal.

Gita: Portal?!! Akhirnya petunjuk! Oke! Aku akan pergi sekarang! Sampai jumpa semuanya!! (Gita beranjak pergi dari tempat itu)

*Gita akhirnya memulai perjalanannya mencari sesuatu seperti yang dikatakan Shanz sebelumnya.

Gita: Tunggu... Aku lupa minta beberapa perbekalan dari desa itu!!! Bodohnya aku!!! Wahhhhh!!!!!

Gita: Hufftt... Jalan aja terus deh,siapa tau nanti ketemu desa lain.Meskipun mustahil sih.

*Disaat Gita berjalan,Gita melalui sebuah hutan rindang yang teduh.Namun,disepanjang jalan yang Ia temui hanyalah puing-puing bangunan dan beberapa bangunan yang hancur terbengkalai.Beberapa dari bangunan itu dihuni roh-roh yang mati penasaran dan beberapa dari roh itu memiliki Aura jahat yang kental.Disepanjang perjalanan,tak jarang Gita mendapat serangan dari roh-roh ber Aura jahat itu.

Gita: (Duduk dibawah sebuah pohon) Hah.. hah.. Masih bisa duduk disini aja aku udah bersyukur.Selama diperjalan ini,kenapa setan-setan itu nyerang aku ya? Apa salahku!

*Gita beristirahat selama beberapa saat hingga akhirnya Ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi.

Gita: Apa masih jauh ya? Aku lapar..

*Tiba-tiba terlihat seseorang berdiri di kejauhan seoerti sedang menunggunya.

???: Yoo! Kau akhirnya sampai di ujung hutan ini dengan selamat...

Gita: Selamat?!! Kau tidak lihat pakaianku hampir lepas dari tubuhku?!! Nyawaku masih menempel juga itu karena aku beruntung!!

???: Tenang nona muda,aku hanya berusaha memberimu semangat.

Gita: Tch! Sekarang katakan padaku,apa ada desa lain didekat sini!

???: Desa terdekat ya? Tidak ada,hanya jalan yang sedikit panjang yang masih harus kau lalui untuk sampai ke sebuah desa.

Gita: Aku lapar... (memelas)

???: Itulah gunanya aku disini... (Memberikan sekantung kecil makanan)

???: Makanlah,perjalananmu masih panjang.

Gita: (Terdiam dam memperhatikan orang itu) Kenapa aku ngerasa familiar zama wajahnya ya? Apa cuma perasaanku?

???: Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?

Gita: Kamu... Teh Mpen ya?

???: Bukan,Aku hanya penjaga gerbang hutan jiwa ini.

Gita: (Mengeryitkan dahi) Hm.. Aneh.

???: Kalau begitu aku permisi,masig ada sesuatu yang harus kulakukan. (Meninggalkan Gita sendiri)

Gita: Wajahnya mirip banget sama Teh Mpen.Yaudahlah mending aku makan dulu.

*Gita pun memakan makanan yang diberikan oleh si penjaga hutan tadi dengan lahap sebelum Ia melanjutkan perjalanannya.

Gita: Hufftt... Selesai,sekarang sebelum keburu malam aku harus cepet ke desa itu.Aku gamau tidur diluar.

*Gita kembali berjalan menyusuri jalan itu untuk mencari desa yang dikatakan sang penjaga hutan tadi.

To Be Continued.....

Season 0: Tales of 48 Girls: Pillars from The 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang