#. Bab 4 - Terancam

32 8 0
                                    

Bab 4 meluncur 💨

Jangan lupa vote dan comment dulu sebelum baca guys! 📩🌟

ENJOY !! 🎀💗

‡★ ====================★‡


Sallyana berhenti melangkah mundur. Semakin aku panik, dia justru berani bertingkah lebih. Pikirnya dalam hati, lantas perempuan itu mengangkat dagunya tinggi.

“Memangnya, siapa yang menjadi penyebab kehancuran hubungan kami di masa lalu?” tanyanya, penuh kemarahan. “Seandainya kau tidak berselingkuh. Akankah hubungan kita memburuk?”

Melihat bahwa Veen terdiam dengan ekspresi bersalah. Sallyana semakin berani menambahkan kata lain, “Kondisi kita saat ini adalah hasil dari perbuatanmu sendiri.”

“Sallyana, aku—”

“Cukup!” sentaknya kuat. Wajah cantiknya terlihat muak. “Saat kau sengaja menendang sebuah meja. Hingga tanganku tersiram air panas, demi Sela. Lalu, ketika aku hanya membersihkan kamarmu tapi kau memarahiku seolah aku benalu dalam hidupmu.”

“ ... Sudahkah kau melupakan semuanya? Begitu mudah? Apakah karena kau penjahatnya dan aku korbannya?” Sallyana benar-benar tidak ingin rumah tangganya terganggu. “Aku memiliki hidupku sendiri. Kita sama-sama memilih jalan kami di masa lalu, jadi berhentilah bertingkah!”

Seluruh perkataan Sallyana adalah kebenaran. Sebuah fakta yang terus berusaha Veen lupakan. Karena saat dia sadar, penyebab Sallyana pergi adalah dirinya sendiri.

Pria itu akan depresi dengan penyesalannya.

“Maaf,” suara lirih ini muncul setelah beberapa saat. Pria berkaus hitam tersebut kembali mengulanginya, “Maafkan aku. Di masa lalu, aku menyakitimu berkali-kali. Aku ...”

“Dan aku tidak akan pernah memaafkanmu,” sela Sallyana lebih dulu. Kemudian mengimbuhkan, “Sekalipun aku harus mati. Lebih baik mati dari pada harus kembali padamu.”

“Kenapa kau sangat kejam padaku?”

“Aku? Kejam padamu?” Dengusan lucu keluar dari bibir ranum Sally. Seakan mendengar suatu hal lawak. “Kau bercanda? Siapa yang kejam di antara kita berdua, seharusnya kau lebih paham.”

Tanpa memperpanjang komunikasi, Sallyana bergegas pergi. Menemui Snow untuk diajak berpindah ke lokasi lain. Sekarang suasana hatinya sangat buruk.

Dia hanya ingin hidup tenang, mengapa Tuhan enggan memberinya?

Mereka berdua pergi ke tempat lain untuk berbelanja. Beruntungnya, Veen tidak lagi mengejar atau Sallyana akan menelefon polisi sungguhan.

“Kau baik-baik saja? Sejak berpindah tempat, wajahmu sangat pucat.” Snow bertanya khawatir. Tak lupa mendorong minuman cup matcha untuk kakak iparnya. “Seseorang mengganggumu saat kami berpisah?”

Sallyana terdiam sesaat, fokusnya tertuju pada cup matcha di depannya. Lalu menggeleng pelan, “Tidak ada yang mengganggu. Hanya bertemu teman lama, agak menjengkelkan.”

“Teman lama apanya?” Snow bersilang tangan, tidak mempercayai kata-kata Sallyana. “Pasti bertemu mantan, benarkan? Dan mantanmu hanya satu, itu Veen. Saingan berat kakak sepupuku.”

Jangan Berusaha Merayuku, Tuan! - [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang