4

8 0 0
                                    

Author POV

Kehidupan perkuliahan Atha tidak jauh berbeda dengan kehidupan masa SMA sebelumnya, ia masih saja Atha yang memiliki banyak teman. Tidak pernah langsung pulang setelah kuliah, selalu menghabiskan waktu bersama teman-temannya bahkan Kosan Atha jarang sekali dihuni ia seperti hanya menumpang tidur karena aktivitasnya yang selalu di luar. Seperti sekarang Atha yang sedang berada di Bengkel custom milik temannya untuk mengganti beberapa suku cadang dari motor kesayangannya blacky.

"Ndree, lo ada lampu depan yang kaya gini ga? punya gue mati coy, kalo ada tolong sekalian gantiin" Atha berjalan menghampiri Andre pemilik bengkel sambil membawa dop lampu miliknya yang sudah mati.

"Bentar, kayanya lagi kosong tha. Pake yang lain mau ga?"

"Liat dulu deh"
Atha mulai memilih beberapa lampu hingga akhirnya menemukan lampu pengganti yang sesuai untuk blacky ia pun segera meminta untuk diganti karena ketika melihat jam sekarang sudah menunjukkan pukul 13.30 sebentar lagi kelas terakhirnya di mulai.

Setelah menunggu 30 menit motor Atha telah selesai diperbaiki ia pun membayar dan berpamitan pada Andre

"Okay thanks ya Ndre, gue cabut dulu"

"Lah cepet banget sini dulu kali tha, si Jabel abis ini kesini lo malah cabut"

"Gue ada kelas coook, next aja deh"

"Bener lo yee, awas aja lo kopdar besok gaikut"
Atha hanya mengacungkan jempolnya lantas berjalan keluar dan mulai menaiki motornya.

Ia melajukan motornya dengan cukup kencang karena waktunya sangat mepet dengan jam masuk kelas selanjutnya. Sebenarnya kelas ini adalah kelas gabungan dari beberapa jurusan dan masih terhitung pertemuan pertama akan tetapi alasan Atha tidak ingin bolos adalah adanya pembagian kelompok yang harus ia ketahui ia akan berada di kelompok berapa.

Ia mulai memasuki area kampus dan memarkirkan blacky di Fakultas Teknik, lantas tanpa melepas jaket kulit hitamnya ia berlari menuju kelasnya. akan tetapi saat hendak memasuki ruang kelas ia mendengar suara suara laki-laki dan perempuan berdebat di bawah tangga

"Ya lo gabisa gitu, gue tau lo mutusin kuliah disini karena lo belum bisa move on kan dari gue?"

"PD banget lo! minggir gue mau kelas"

"Gaakan gue lepasin sebelum lo mau balikan sama gue"

"Gue gamau Kevin, lepasin ga?!"
Atha mengenali suara perempuan itu, ia mencoba untuk tetap menguping meskipun itu hal yang dilarang.

*BRAK

"Lo tuh yaa!" Tangan Kevin terangkat akan menampar Vania akan tetapi terhenti karena suara yang berasal dari tong sampah yang tiba-tiba terguling

"Eh sorry sorry, gue ga sengaja" ternyata Atha lah yang menendang tong sampah tersebut, Kevin yang sedang lengah saat menggenggam tangan Vania dimanfaatkan oleh Vania, ia melepaskan genggaman Kevin lalu berjalan pergi.

Saat Kevin hendak mengikuti Vania, tangan Atha menahan pundak Kevin

"Sorry bro, tadi gue denger, kalo Vania gamau jangan dipaksa"

"Lo siapa? gausah ikut campur" Kevin menatap remeh Atha

"Gue bukan siapa-siapanya sih, gapeduli juga cuma gue risih aja kalo liat cowo kasar sama cewe"

"Bacot lo, minggir!" Kevin mendorong tubuh Atha akan tetapi Atha masih berdiri tegap

"Gue udah bilang jangan paksa Vania"

"Bangsat berisik banget sih lo!" Kevin akhirnya melayangkan pukulannya tepat pada pipi Atha, sekalipun Atha sudah cukup cepat menghindar ia masih terkena sedikit goresan dari kuku Kevin sehingga terdapat sedikit luka di sudut bibirnya.

ObliviousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang