BAB 16. TUTOR JAGAIN ANAK

38 12 0
                                    

“Nggak papa, ini sebagai simulasi juga buat kita lagian bentar lagi kita bakalan punya anak.”
— RYDER VALENTINO VINCENT.

Hari sabtu, adalah hari terakhir di akhir pekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sabtu, adalah hari terakhir di akhir pekan. Dimana kelas Key akan belajar bahasa Indonesia kembali setelah beberapa hari yang lalu. Pak Dodit tentu dengan kesadaran penuh akan masuk ke dalam kelas Key yang memang kelas bahasa.

Di sudut ruangan kelas, Key bersama Atlas sedang bersama, memperbaiki beberapa kesalahan yang kemarin mereka lakukan saat pengerjaan kelompok.

"Udah selesai keknya," Atlas melihat tiap-tiap bait kata yang sudah ditulis di buku Key. Menurutnya bagus, dan sudah cukup baik daripada yang kemarinn.

Atlas memberikan buku Key padanya. "Udah bagus. Yaudah gue keluar dulu mau jajan."

Key setuju, setelah membereskan beberapa buku dan juga alat menulis nya. Setelah semuanya beres, Key ingin mengajak Geby dan Oliv ke kantin. Tampak keduanya sedang sibuk juga jadi harus menunggu beberapa menit.

"Key, kalo lo udah lapar banget. Lo duluan aja soalnya ini masih agak lama!" Geby menyuruh.

Key menggeleng, mau bagaimanapun mereka harus bersama. Jadi dia mau tidak mau harus menunggu mereka berdua. Namanya juga sahabat ya kan? Harus tetep bersama baik suka maupun duka.

"Udah," Key terkejut saat mendengar kalo pekerjaan mereka sudah selesai padahal belum sampai lima menit yang katanya tadi masin lama.

"Loh bukannya masih lama yah? Geb, lo bohong yah?" Key tidak habis fikir, Oliv hanya diam memandangi mereka berdua.

"Nggak, kita berdua cuma ngetes lo doang, kalo lo orangnya setia dan ternyata benar. Hehehe maaf yah Key yang tersayang!" Geby menyengir lebar, berusaha menetralkan suasana.

"Yaudah deh, ayo ke kantin nya bu Siti, gue mau pesen bak mie sama baksonya!" Geby adalah orang yang hoby makan. Semua yang ada di depan nya akan ia makan sampai tak tersisa.

Mereka bertiga akhirnya ke kantin karena memang perut sudah keroncongan, meminta tumbal. Bukan sesajen tapi makanan. Jangan serius amat.

Sesampainya di kantin, Key berdiri sejenak menunggu antrian yang cukup lama, sedangkan Geby sudah memesan makanan untuk mereka. Oliv mengajak Key duduk di salah satu tempat yang masih kosong sebelum diambil orang. Maklum jam istrahat begini.

"Lama banget sih Geby," mungkin karena sudah terlalu lapar jadi si pendiam ini mulai mengeluh. Key hanya pasrah karena memang sudah tidak kuat untuk berbicara.

"Sorry-sorry gue terlambat," Geby meletakkan tiga mangkuk bakso lalu kembali mengambil minumannya. Sangat baik kan si Geby, adakah teman kalian yang kek gitu?

"Thanks Geby, emang lo yang bisa diandalkan!" puji Key, mengambil satu mangkok basko dengan minumannya. Geby hanya memberikan jembol lalu ikut duduk bersama mereka.

S.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang