OS 10 [Di ew Kakak]

4.1K 3 0
                                    

Pagi ini Nara terbangun dari tidurnya, sebenarnya dia sangat enggan menjemput kakaknya di bandara. Aneh-aneh saja kakaknya itu karena mengacaukan kuliah Nara di luar negeri.

Ponsel Nara berdering, dia mematikan alarm tersebut dan bergegas untuk mandi. Selesai mandi, Nara memilih celana hotpants dan crop top untuk dia kenakan, mungkin jika saat ini Nara berada di Indonesia, dia akan dikatai jalang, tapi ini Australia, jelas berbeda.

“Kamu di mana sih?” tanya pria yang berada di seberang sana.

“Lagi mau jemput kamu lah, Mas.”

“Lama. Aku udah nunggu dari tadi.”

“Sabar! Ya udah aku berangkat dulu.”

Nara mematikan panggilan secara sepihak dan langsung ke luar dari apartemennya. Kakak kembarnya itu entah kenapa tiba-tiba ingin meneruskan di kampus yang sama dengan Nara, padahal jika Nara sendirian dia bisa bebas melakukan apa pun yang dia sukai.

Neo meneguk ludahnya kasar, seorang gadis yang tak asing baginya sedang berjalan melenggok bak seorang model di catwalk. Gadis itu adalah Nara, saudara kembarnya sendiri.

“Na, kamu kok jadi pakek baju terbuka gini sih? Itu s*s* kamu nonjol banget tau gak?”

“Peduli? Ini lagian di luar negri, bukan di Indonesia. Udah ayok cepetan.”

Neo menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikirannya saat melihat pantat sekal milik Nara.

Plak!

“Pantat kamu diliatin banyak cowok, kamu jadi nakal ya dilepas di sini?”

Nara mengaduh, “Apa sih, Kak? Ya gak masalah dong aku pamerin tubuh aku ke cowok lain? Cowok di sini juga ganteng-ganteng kok.”

Neo mengepalkan tangannya.

Keduanya akhirnya sampai di apartemen minimalis milik Nara. “Ini cuma ada satu kamar, Na?”

“Iya, kamu dateng ke sini ngasih taunya ngedadak, mana bisa aku Pindak unit langsung. Kamu mandi dulu gih, masuk kamar aku aja gak papa. Aku masakin buat kamu.”

Aroma strawberry menguar kala Neo membuka pintu kamar Nara, dia meletakkan kopernya dan mengambil baju.

Selesai mandi, Neo langsung memeluk Nara. “Kangen banget aku ini sama adekku,” ujar Neo yang membuat tubuh Nara menegang.

Nara membalikkan tubuhnya, kini posisi keduanya saling berhadapan. Jantung Nara berdetak, “Lepasin, Kak. Kamu pakek sabun sama shampo aku ya?”

“Hehe. Abis wangi banget.”

Nara memutar bola matanya malas.

Cup

Kedua mata Nara terbelalak, “Kakak ih! Aku udah besar, jangan asal nyium pipikuu! Udah ah, ayok makan.”

“Dasar! Gimana pun juga kamu tetep adek aku.”

***

Malam pun tiba, kedua insan berlawanan jenis dengan ikatan sedarah itu merasakan gelisah yang teramat sangat.

“Eugh ….”

Nara mendesah kala sebuah tangan tiba-tiba meremas s*s*nya.

“Kamu nakal ya, Dek, punya vibrator segala.”

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy
Yang beli melalui email jg bisa banget, bayarnya pakai shopay, gopay sama ovo. Untuk pembelian banyak ada potongan harga, berlaku di semua cerita.
Pakai voucher dapet potongan 1800

21++ BASAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang