08

1.2K 187 20
                                    


...

"Temani aku malam ini.."

Kalimat yang terlontar dari mulut freen membuat becky melebarkan matanya, ia merasa terkejut dan semakin gugup, becky ingin pulang ia tidak ingin disini.

Lagi-lagi becky merasakan freen menggenggam tangan nya yang masih gemetar itu, senyuman terbaik di tunjukkan oleh pria itu, sampai membuat Becky tak bisa berkutik.

"Don't be nervous oke"

Mata itu terlihat teduh dan menatap dengan penuh keyakinan.

"Aku hanya merasa kesepian dan tidak memiliki teman, terkadang aku perlu mengusik hidup seseorang untuk menghilangkan rasa sepi itu"

Freen menggenggam tangan becky dengan erat, dan menatap iris kecoklatan itu.

"Jangan takut becky, anggap aku seorang teman, sarocha freen sebagai seorang teman bukan seorang atasan ataupun penguasa, kau tidak perlu takut ataupun gugup"

Becky menatap wajah freen, seolah ada kepastian disana dan becky juga merasa simpati kepada freen, hidup orang kaya tidak semudah yang kita bayangkan terkadang mereka merasa sangat kesepian, rumah besar dan kekayaan yang melimpah tidak ada artinya jika tidak ada kebersamaan.

Tapi apakah freen tidak punya keluarga? Apakah freen tidak memiliki pasangan, misalnya istri atau kekasih, becky menepis pemikiran konyol nya, ia tidak mempunyai hak untuk mengetahui kehidupan pribadi freen.

Dan dalam sekejap rasa gugup becky mulai mereda, ia mulai tenang, kemudian becky menatap freen dan mengangguk.

"Baiklah f-freen"

Freen tersenyum kemudian refleks memeluk tubuh becky, sehingga membuat gadis itu terkejut dengan pelukan freen yang tiba-tiba dan anehnya pelukan itu terasa sangat nyaman, tak lama kemudian freen melepaskan pelukannya.

"Terimakasih, karena sudah menemani ku becky"

°°

Gelak tawa Becky terdengar sangat jelas dan diiringi suara tawa freen, becky merasa sakit perut karena terus tertawa, mereka sedang menonton film komedi Perancis di ruang tamu, lampu sengaja di matikan agar menimbulkan kesan seperti di dalam bioskop, freen pun ikut tertawa, sudah lama ia tidak tertawa dalam hidup nya.

Becky fokus dengan tontonan nya, cemilan yang berada di tangan nya hampir ludes, tawa itu membuat freen bahagia, ia dapat merasakan becky kembali, walaupun keadaan sekarang berbeda, tapi ini lebih dari cukup untuk mengobati rasa rindu nya yang begitu mendalam.

Becky menyeka air mata yang keluar di sudut matanya karena ia terus tertawa, becky beralih menatap freen pria itu hanya tersenyum, namun mata becky tertuju pada sebuah cincin putih yang melingkar di jemari freen, bukankah cincin melambungkan tanda kepemilikan dan sebuah pertanyaan terbesit di dalam pikiran becky.

"Freen apakah kau benar hanya sendirian? Maksud ku tanpa pasangan?"

"Aku sudah bertunangan"

Entah kenapa mendengar fakta itu, tawa di wajah becky lenyap, hatinya berdenyut sakit tapi untuk apa ia sakit hati pada freen? Mereka baru kenal, freen adalah atasan nya tapi kenapa mendengar fakta freen sudah tunangan membuat becky kecewa, bukan hanya kecewa tapi sangat kecewa.

Becky salah seharusnya ia tidak berada di sini, seharusnya ia tidak ikut pergi bersama freen tadi, becky kemudian berdiri dan menunduk ia bersiap untuk pergi.

"Maaf, seharusnya aku tidak berada di sini, aku tidak tau kalau.."

Freen menarik tangan Becky dengan sekali tarikan becky masuk dalam pangkuan freen, freen memeluk tubuh becky erat dan memejamkan matanya, becky merasakan debaran jantung nya mulai menggila, posisi mereka saat ini terlalu intim.

"Freen lepaskan, nanti tunangan mu marah"

Freen menggeleng dan semakin mempererat pelukannya.

"Aku tidak mencintai nya" bisik freen ditelinga becky, bisikan itu membuat becky merinding.

"Tapi sebaiknya minta temani tunangan mu saja freen, dia lebih pantas"

"Dia tidak pantas, kau lah yang lebih pantas"

Ucapan itu terdengar sangat ambigu di telinga becky, mereka baru saja kenal belum lama ini, tapi kenapa freen memperlakukan nya begitu akrab, becky merasa sangat aneh dengan semua ini.

Becky diam freen masih setia memeluk nya dari belakang, ia tidak ingin berdebat karena tidak ada gunanya, tapi sungguh becky merasa perasaannya tidak enak, freen sudah punya tunangan becky tidak mau mengganggu seseorang yang sudah ada pemiliknya.

Becky dapat merasakan usapan di rambut nya freen menyibak rambut becky ke atas dan mengecup punggung becky, hanya sekali kecupan tapi seolah membuat seluruh saraf nya lumpuh.

Becky menyingkir dari pangkuan freen.

"Sebaiknya lanjut nonton"

Becky sengaja mengalihkan melakukan kegiatan lain, supaya freen tidak melakukan hal-hal yang aneh seperti tadi, freen bahkan sudah mencium bibir nya, tapi kenapa becky tidak bisa marah? Becky berusaha fokus dengan tontonan nya walaupun ia tau sejak tadi freen memperhatikannya dengan intens, dan hal itu sungguh membuat Becky tidak nyaman.

Freen tersenyum dan berdiri. "Aku ke dapur dulu mengambil minuman"

Becky hanya mengangguk, akhirnya ia bisa bernafas lega, karena freen ke dapur sebentar, jika mengingat hal yang dilakukan freen tadi becky merasa merinding, gelenyar aneh itu terus menghampiri nya dan yang lebih aneh dari fakta yang di katakan nya tadi, freen tidak mencintai tunangan nya? Apakah mereka di jodohkan? Semakin memikirkan hal itu becky semakin mengantuk dan matanya mulai memberat.

Freen kembali dari dapur dengan sebotol wine dan dua buah gelas, namun langkah nya terhenti saat melihat becky yang sudah ketiduran dengan posisi tidak elit, freen tersenyum lalu melangkah mendekati becky yang sudah tertidur di sofa, freen meletakkan wine nya di atas meja kemudian memperhatikan wajah Becky yang tertidur.

Freen mengelus puncak kepala Becky lalu menggendong tubuh gadis itu membawanya ke lantai atas, becky menggeliat dalam gendongan freen, tidurnya sangat nyenyak.

Freen merebahkan tubuh becky di atas ranjang lalu menarik selimut sebatas dada, freen duduk di pinggir ranjang sambil menatap lekat wajah cantik yang tidak pernah berubah itu, masih sama seperti 6 tahun yang lalu.

Freen mengecup kening Becky dengan penuh perasaan.

"I Miss you" bisik freen dengan lembut ditelinga becky, kemudian freen mematikan saklar lampu dan keluar dari kamar tersebut.

Setelah kepergian freen, becky membuka matanya, ia tidak benar-benar tertidur, becky merasakan dengan jelas kecupan di kening nya yang begitu lembut, serta bisikan kata I Miss you yang membuat jiwa nya bergetar, semua ini semakin aneh, freen merindukan nya? Kata-kata itu di ucapkan seolah mereka sudah lama tidak bertemu.

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya freen?"













••••••

Returning My Forgotten Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang