Chapter 5

123 17 9
                                    


_

_______________GeunGyeom_________________

Masih 6 tahun yang lalu

Hangyeom sangat kaget melihat dua orang tak tahu malu yang menjebaknya kini berada di depan rumahnya.

"Kita perlu bicara."

"Tidak disini." Ketus Hangyeom.

Bagaimana Kalau Eommanya datang dan mendengar percakapan mereka? Owh tidak bisa, Hangyeom tidak ingin membuat eomma nya sedih dan menyalahkan diri sendiri karena apa yang terjadi padanya.

Brak

Pintu ditutup cukup keras di depan wajah dua orang yang sedang berdiri diluar pintu. Hangyeom Memperlihatkan kekesalannya dengan jelas.

________________Restorann_________________

"Apa disini ada ruang yang lebih privasi?"

"Ada tuan, untuk berapa orang?"

"Tiga."

"Silahkan ikuti saya."

Mereka sekarang duduk di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, kanan kiri mereka ada penghalang dengan meja lain yang membuatnya terlihat lebih privasi. Tapi bagian depannya tidak tertutup apalagi sebuah pintu.

"Kami akan memesan setelah selesai meeting." Eunji berbicara pada pelayan yang mengantarkan mereka kemeja sambil menyerahkan sebuah kartu.

"Baik. Saya mengerti."

Melihat Pelayan itu pergi Hangyeom memulai pembicaraan.

"Apalagi mau kalian?"

Hangyeom bertanya dengan dingin dan tatapan mata yang tajam. Hangyeom merasa Dia sudah tidak punya hutang kepada dua orang penipu yang tidak tahu malu didepannya. Hangyeom tidak ingin diintimidasi lagi. Meskipun Dia bukan orang kaya Hangyeom mencoba untuk terlihat tidak takut.

Bahkan sekarang Hangyeom sedang menahan emosinya, ingin sekali menampar dan menjambak wanita berambut panjang dengan nama Eunji itu, bahkan yang baru Hangyeom tahu namanya semalam saat mengantarkan minuman. Apalagi laki laki denganwajah songong bernama yeonju itu huh! Hangyeom sangat ingin menonjok nya.

Andai dia tidak ingat bahwa dua orang didepannya ini adalah orang kaya sudah Hangyeom lakukan semua itu, tapi apalah daya Hangyeom masih sadar dirinya sekarang tidak punya kekuasaan apalagi kekayaan. Sudah cukup hutangnya kemarin Hangyeom bayar dengan tubuhnya. Tidak untuk sekarang, Hangyeom tidak ingin menambah hutangnya lagi. Akal sehatnya masih berfungsi.

"Aku hanya ingin bicara."

"Bicara? Tentang apa? Perjanjian? Perjanjian kita sudah selesai tadi malam nona Eunji!"

"Apa kau tidak mau melihat video bercintamu dengan Lim Ho Geun?"

"Apa... yang barusan kau katakan? Itu bohong kan!! Aku hanya salah dengarkan!!"

Hangyeom mengepalkan kedua tangannya dan menggertakan giginya saat mendengar ucapan Eunji. Matanya memerah dan nafasnya menjadi kasar.

Eunji menyodorkan ponselnya. Hangyeom dengan ragu dan tangan gemetar meraih benda pipih itu.

"Pakai headset nya. Atau kau mau orang lain mendengar teriakanmu."

Tatapan Hangyeom semakin tajam pada Eunji, matanya memerah.

Setelah memasang headset ditelinganya Hangyeom dengan berani baru menekan layar dengar gambar segitiga itu untuk memulai menonton vidionya sendiri. Vidio itu berdurasi cukup panjang. Mata Hangyeom yang dari tadi memerah menahan amarahnya kini terlihat berkaca kaca Hangyeom berusaha sekuat tenaga menahan laju airmata yang ingin beredesakan keluar. Hangyeom baru sadar betapa buruknya Dia di dalam Vidio itu. Disana Hangyeom diseret, di banting, di gusur, tangannya yang terus memberontak diikat dengan dasi, dia dipaksa.... Hangyeom langsung menghentikan vidio yang cukup brutal itu, dia sendiri sudah tidak sanggup untuk menonton apa yang terjadi, itu baru saja terjadi semalam tangannya saja masih merah, dia juga memakai baju dengan kerah yang tinggi untuk menutupi kiss Mark yang memenuhi lehernya. Vidio itu benar benar mencerminkan Hangyeom yang sedang diperkosa.

 Come Back To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang