"aku harus keluar..." Putus Aul ingin keluar tapi sebelah tangan nya di tahan oleh Umay
"Diam! Dan tetap di sini... Jangan gunakan keras kepala mu sekarang Auliyah" ujar Umay membuat Aul mengerutkan keningnya
Aul menarik tangan nya dengan kasar, lalu memandang Umay dengan tajam "jangan mengatur ku, kamu tidak mempunyai hak itu" pungkas Aul membuat Umay terpancing emosi
"Mengatur? Ck! Kalo ini bukan sebuah perintah aku tidak ingin menahan mu disini yang keras kepala seperti batu" jawab Umay dengan penuh emosi
Aul menyeringai "kalo begitu minggir" ujar dingin Aul menatap tajam kearah umay
"Bisa ngak si kamu sehari aja ngak keras kepala, kamu tau ngak... Setiap musuh yang ada itu adalah musuh kamu, bukan musuh kami... Mereka ingin merenggut nyawa kamu bukan kami, tapi nyawa kami pun terancam gara gara itu semu... Dan kamu seperti ini, kamu egois tau ngak siii" jelas Umay dengan suara yang sudah naik tiga oktaf
"Hah! Yeah semua nya musuh ku, semuanya karna aku, yah... Hahaha" kekeh Aul tanpa sadar air mata yang sedari tadi dia pendung keluar juga dengan senyumnya
Umay melihat itu merasa sangat bersalah, dia tidak bermaksud mengatakan itu, tapi karna dia tidak bisa mengontrol emosi nya sehingga Kalimat itu keluar dengan sangat lantang dari mulut nya
"Aul... Maaf, ak..."
"Diam lah..." Ujar aul dingin memotong perkataan Umay,
Umay mendekat ingin memeluk Aul, tapi Aul lebih duluh mendorong Umay cukup keras agar menjauh darinya
Umay terduduk dengan respond Aul terhadap nya, dia tidak pernah melihat Aul bersikap seperti ini kepada siapapun dan dia lah orang pertama yang di perlakukan oleh Aul seperti ini...yeah dia tau dia salah
Umay meneteskan air matanya karna dia tau perkataan dia tadi sangat menyakiti Aul, dia sangat menyesalinya sehingga air matanya tidak bisa di pendung lagi
Decha sedari tadi hanya diam, dia ingin menyela tapi dia tidak memiliki cukup banyak keberanian untuk menyela percakapan Kedu sahabat nya itu yang penuh emosi
Decha sekarang sangat bingung harus bagaimana dia, di satu sisi dia ingin sekali memeluk Umay yang menangis sekarang, dia tau Umay pasti sangat menyesali perkataan nya....
Tapi di sisi lain di juga ingin memeluk Aul yang Masi termenung dengan tatapan kosong kedepan, bagaikan orang linglung
Para Pegawai butik pun tidak ingin menyela karna mereka tau pasti resikonya akan sangat besar nanti, sehingga mereka hanya diam dan memperhatikan saja
Aul melihat kearah umay yang menangis sekarang, hati Aul sangat sakit melihatnya "aku menyakiti orang yang ku sayangi... Bodoh, dasar wanita bodoh" maki Aul kepada dirinya sendiri
Aul menjambak rambutnya sendiri untuk melampiaskan kekesalannya terhadap dirinya sendiri, membuat decha dan pegawai butik yang melihat itu kaget
Decha dengan cepat berlari kearah Aul yang Masi menarik rambutnya sendiri "hei... jangan seperti ini, aku takut" ujar decha menahan tangan Aul, decha mulai menangis karna merasa takut dengan situasi sekarang
"Jangan menangis" ujar aul melepaskan tangan nya dari rambutnya, Aul menghapus air mata decha dengan tangan nya
"Hiks... jangan sakiti diri kamu" mohon decha memeluk Aul, Aul melihat kearah Umay yang Masi diam sambil menangis
Aul mendorong decha Agar melepaskan pelukan nya "pergi lah, peluk Umay dia lebih memerlukan kamu...." Ujar aul tersenyum dan gusap wajah decha dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
EL ES MIO
RomanceSeorang gadis yg baru berusia 18 tahun harus menerima begitu banyak fakta yg terbongkar ketika dirinya bertemu dengan seorang pemuda,,,,,,yg mengklaim dirinya sebagai milik nya di pertemuan pertama mereka "Tu eres Mio.." "Hah!!..maksud kamu" "Are y...