Saudara Kandung Galang?

124 15 8
                                    

Dengan bersenandung kecil, Dewi terlihat riang dengan kresek barang belanjaannya yang ada di genggamannya. Terlihat sekali, ibu beranak satu itu pun bahagia. Entah apa yang membuatnya bahagia.

"Alhamdulillah! Selesai juga belanjanya. Nanti malam, mau masak Sop Tulang Iga kesukaannya My Beautiful Nayla. Udah lama juga My Beauty ku yang satu itu gak dateng ke Rumah."

Kalau Dewi ingat-ingat, terakhir kali Nayla datang ke Rumahnya pada saat Nayla, Sissy, dan seorang guru yang mengabari kabar hilangnya Galang. Setelah itu, lebih banyak Dewi yang mengunjungi Nayla daripada Nayla yang mengunjungi Dewi. Jadi, wanita itu berniat mengundang Nayla ke Rumahnya malam ini.

Sepertinya Galang lupa memberitahu pada ibunya mengenai sang ibu yang harus datang ke Sekolah guna mengizinkan Nayla. Makanya Dewi gak tau kalau Nayla tak ada di Rumahnya.

Sadar dari khayalannya tentang Nayla yang akan datang ke Rumahnya, Dewi melanjutkan langkahnya. Namun, tiba-tiba...

Srekk...

"JAMBRET!" Teriak Dewi ketika dua orang jambret bermotor merebut tas kecilnya yang berisi HP, KTP, dan sejumlah uang yang tidak sedikit itu. Dewi panik! Gimana caranya ia pulang sedangkan uang ongkos ada di tas itu?

"Woiii! Jangan lari, lo!"

Seketika ada tiga pemuda berseragam Sekolah yang berlari mengejar jambret itu. Dilihat dari seragamnya, tentu saja bukan teman Sekolah Galang. Karna mereka mengenakan rompi hitam, sedangkan seragam Sekolah Galang menggunakan jas almamater hitam.

Sementara ketiga pemuda tadi mengejar, ada seorang gadis berseragam Sekolah yang sama seperti mereka juga segera menghampiri Dewi.

"Tante gak papa?"

"Tantenya, gak papa! Tapi tasnya gimana? Malahan semua uangnya ada disitu, lagi! Kacau, deh!" Panik Dewi heboh.

"Tante tenang, ya! Sodara-sodara aku lagi ngejar mereka."

Sementara ketiga pemuda yang mengejar tadi, begitu mereka tak melihat Dewi lagi, ketiga segera melesat. Berlari tadi hanya sebagai penyembunyian identitas. Lagi pula, tentu saja para pejambret itu tak akan terkejar, jika mereka hanya berlari biasa.

Dengan sekuat tenaga, ketiga pemuda itu menarik besi belakang jok motor itu hingga berhenti. Tentu saja mereka kuat, karna mereka bukan manusia biasa. Terbukti dengan mereka yang bisa melesat tadi.

Melihat itu, kedua penjambret itu menggeram marah. Apa-apaan anak-anak Sekolah ini? Alhasil, mereka turun dari motornya.

"Heh! Lo pada mau jadi jagoan, apa?"

"Waduh, emangnya kita lagi jadi bintang iklan jagoan neon apa?" Ledek salah satu dari mereka.

Siapa sebenarnya mereka? Ya, mereka adalah Ken, Excel, dan Freedom. Manusia serigala yang membantu menemukan Galang waktu itu. Kini mereka membantu mamskynya Galang juga. Lalu, yang meledek tadi adalah Ken.

"Gak usah banyak bacot, lo! Masih anak ingusan, juga!" Marah pejambret itu.

"Kita buktiin! Siapa yang anak ingusan." Tantang Freedom meledek juga.

Berakhirlah terjadinya pertarungan diantara mereka. 3 lawan 2! Sudah pasti pejambret itu kalah. Apalagi yang dilawan adalah 3 manusia serigala. Belum apa-apa, kedua pejambret itu kalah telak.

"Ampun! Ampun!" Mohon kedua pejambret itu ketika kedua tangan mereka sudah tertekuk ke belakang dengan posisi mereka yang berlutut.

"Masih berani jambret, gak?" Tanya Excel tegas.

"Enggak! Enggak! Kapok kita." Ucap mereka.

"Balikin tasnya!" Pinta Ken.

Yang memegang tas itu segera menyodorkannya. Setelah berhasil meraih tas milik Dewi itu, barulah mereka melepaskannya.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang