Bab 9. Sebuah Alasan

86 15 7
                                    

Setelah pertemuannya dengan Yaya hari ini, Taufan terus merenungkan kata-kata Yaya sebelum dirinya pergi tadi.

'Maaf, aku tidak bermaksud menyinggung, tapi itu adalah pandangan orang-orang tentang kalian, aku tahu kalian juga manusia bukan monster, aku merindukan sikap kalian yang dulu, saat kalian masih jadi anak baik-baik'

Kurang lebih itulah kata terakhir yang diucapkan Yaya sebelum dia pergi dari ruangan Taufan.

"Kak, sampai kapan ya kita bakal kayak gini terus, sampai kapan lo pengen kita ditakuti oleh semua orang, gue juga pengen punya temen kayak dulu waktu kita masih SMP" Ucap Taufan.

"Gue nggak pernah minta kita ditakuti, kita itu cuma ngasih hukuman buat orang yang cari masalah sama kita" Ucap Hali.

"Tapi nggak harus, sampai di cap sebagai pembully kan?" Tanya Taufan.

"Gue harap lo nggak lupa kejadian apa yang menimpa Thorn 2 tahun yang lalu" Ucap Hali.

FLASHBACK ON:

2 tahun yang lalu, tepat saat Masa Orientasi Siswa. Halilintar dan saudara-saudaranya, mendapatkan kelompok yang berbeda-beda.

Halilintar saat itu satu kelompok dengan Gempa, Taufan dan Solar dengan Yaya, Blaze dan Ice, dengan Ying, sedangkan Thorn bersama dengan Gopal.

Saat pelaksanaan MOS, seluruh siswa mendapat perlakuan yang tidak baik dari kakak kelasnya. Padahal sekolah itu adalah milik Amato, tapi Hali dan ke enam adiknya sudah berjanji untuk tidak menunjukkan identitas mereka sebagai anak pemilik sekolah.

Sampai akhirnya, Thorn mengalami pembullyan habis-habisan dari kakak kelasnya, karena dia telah membela teman 1 kelompoknya yaitu Gopal, Thorn sempat adu mulut dengan seniornya itu, sampai akhirnya Thorn yang dianggap tidak sopan karena berani melawan yang lebih tua, dikatai tidak pernah diajarkan sopan santun oleh Ibunya.

Hal itu membuat emosi Thorn memuncak, hingga akhirnya dia berkelahi dengan seniornya itu. Saat itu Thorn kalah telak, dia dipukuli oleh kakak kelasnya dan diceburkan ke kolam renang. Dalam kondisi lemas setelah dipukuli habis-habisan, Thorn tidak sanggup berenang. Tubuhnya pun semakin melemas dan tenggelam ke dasar kolam.

Gopal yang saat itu datang dengan saudara-saudara Thorn terkejut melihat apa yang terjadi, Gempa segera menceburkan diri ke kolam, dan membantu Thorn yang tubuhnya sudah mulai mendingin. Gempa mencoba membangunkan Thorn namun adiknya sudah tidak bernafas.

Sedangkan Hali dan yang lainnya sedang memukul para senior yang telah menyakiti Thorn.

Solar yang melihat Gempa tampak frustasi, dan tidak berbuat apa-apa malah ikut tersulut emosi pada saudaranya sendiri.

"Kak Gempa kenapa diam aja, lakuin sesuatu, gue yakin Thorn masih hidup" Icap Solar.

"Lakuin CPR Sol, sepertinya paru-paru Thorn terlalu banyak dimasuki air" Ucap Ice, dia menghampiri Gempa yang tampak gemetar ketakutan. Ice ingat jika Gempa memiliki phobia yang sama seperti ibunya, yaitu phobia terhadap mayat. Sedangkan Solar melakukan apa yang diperintahkan oleh Ice.

Sedangkan Hali, Blaze dan Taufan berhasil memberikan pelajaran pada senior yang telah merundung Thorn.

"Gue emang udah geram sama kelakuan dan aturan kalian sejak awal, kalau kalian masih pengen hidup selamat, kalian ikutin aturan dari gue, asal kalian tahu kami adalah putra dari pemilik sekolah ini, jika sekali lagi kalian bersikap buruk pada junior kalian, bukan hanya kalian, tapi orang tua kalian juga akan terima akibatnya" Ucap Halilintar, terpaksa mengungkap identitasnya.

Setelah kejadian itu, Amato pun mengijinkan putranya untuk mengungkapkan identitas mereka yang sebenarnya. Karena hal itu, semua orang malah terlihat menjauhi mereka, karena takut bernasib sama seperti seniornya, selain di keluarkan dari sekolah, orang tua mereka pun  juga di blacklist dari perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta.

Awalnya Amato tidak ingin melakukan hal itu, namun mengingat seperti apa kondisi putranya yang saat itu hampir meregang nyawa akibat ulah mereka. Amato pun menuruti permintaan putranya, yaitu Halilintar.

Itulah sebabnya kenapa mereka lebih memilih untuk hidup bertujuh saja, toh juga tidak ada yang mau berteman dengan mereka. Hanya karena membela temannya Gopal, Thorn hampir saja kehilangan nyawanya. Itulah sebabnya kenapa Thorn begitu sensitif terhadap kata Ibu.

FLASHBACK OFF

Mereka mendapatkan julukan sebagai The Devil Boys, karena mereka tidak main-main dengan orang yang berani mencari masalah dengan mereka. Namun mereka membully orang bukan tanpa alasan.

Mereka mempermalukan Fang di hadapan anak-anak NHS, karena Fang telah mempermalukan NHS, pada turnamen basket beberapa bulan yang lalu. Dan anak yang mulutnya disumpal tissue oleh Thorn, memang sengaja diberikan hukuman seperti itu. Karena anak itu suka membanding-bandingkan sekolah NHS dengan sekolah lain. Sejujurnya mereka bertujuh sangat menjunjung tinggi nama baik sekolahnya.





Happy reading ya guys

Orang jahat berasal dari orang baik yang tersakiti

~Joker~

Jadi jika ada tokoh yang jahat dicerita ini jangan dihujat ya, karena mereka punya alasan

See you 👋😁






The Devil Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang