Malam itu semua orang merasa kelelahan Kaspia mulai menutup food trucknya dan berencana pulang. Cuaca yang dingin membuat roti lapisnya lebih cepat habis, biasanya dia menghabiskam dagangannya hingga tengah malam, tidak dengan malam itu dia beruntung masih jam 8 bisa pulang.
Badan tinggi kecil itu mengendarai foodtruck yang ukurannya cukup besar. Terdengar lagu Life Geos On milik BTS terputar di mobilnya.
Kaspia : *menaiki truck* yahhh meski hidup berat dan sangat dingin kita tetap harus melanjutkan hidup *mencium dirinya sendiri* termakasih Kaspia Kornnaphat kamu berhasil melewati hari ini. Mari kita pulaaaaang!
Kaspia seperti biasa meski hidupnya berat dia pulang dengan riang gembira, satu satunya yang bisa membuat dia bahagia saat ini adalah pulang cepat.
Kaspia : Apa yang bisa diharapkan dari dunia ini, hanya pulang cepat yang bisa membuatku bahagia. *berjoget kecil didalam mobil*
...........Ravina Kwong juga malam itu baru akan pulang dia pergi minum sendiri setelah kerja. Namun baru jam 8 dia bergegas pulang karena mengingat besok harus bangun pagi karena kerjaannya. Ravina adalah budak korporat sesungguhnya. Jalannya sedikit sempoyongan karena minuman alkohol yang dia konsumsi. Saat ingin menyebrang tiba-tiba...
*tiiiiiiiiiiiin sttttttttttt* suara kelakson dan rem foodtruck milik Kaspia yang hampir menabrak Ravina. Mereka saling kenal namun karena malam dan Ravina yang sempoyongan mereka tidak sempat untuk saling menyapa. Keduanya sudah lama tidak bertemu setelah mereka meninggalkan tempat pelatihan.
Kaspia : woiii liat liat dong.
Ravina : sorry sorry *melambaikan tangannya*
Kaspia : Kalau mau mati jangan ngajak-ngajak woi *teriaknya kesal*
Dah hampir ketabrak, minta maaf ga jelas beuuuuuh untung cewek kalau cowok... dah gua panggil wargalah mana berani gua.Kaspia selalu berpikir out of the box dia tidak pernah mempersulit pikirannya dengan hal-hal yang akan menguras tenaga, dia selalu percaya semuanya selalu dalam jalur atau garis kehidupan. Seperti dia yang tiba-tiba jatuh miskin meski berat Kaspia selalu percaya bahwa sekalipun dia terlahir kembali jika itu jalannya dia akan terus bertemu dengan jalan cerita yang sama.
Kaspia melanjutkan perjalanannya untuk pulang.
Sesampainnya di tempat tinggalnya dia disambut oleh beberapa bapak-bapak yang menjadi tetangganya dilingkungan itu mereka sedang bermain catur. Dia kenal dengan semua orang.Paman Pow : ohhhh malam Kaspia, pulang cepat nih.
Kaspia : *turun dari foodtruck dan menghampiri* malam paman Pow, paman Saleh dan paman Pon ini aku ada camilan untuk nemenin gabut paman-paman.
Paman saleh : eheeeei Kau selalu membawakan sesuatu untuk kami, mari gabung bermain catur kali ini yang kalah akan jogging mengelilingi komplek dengan memakai lagging hahahah
Paman Pon: Apa kau sudah makan malam?
Kaspia : waaaahhh aku menunggu saja siapa yang kalah kabari aku paman. Aku sudah makan roti lapis jangan khawatir.
Paman Pow : hei nak berhenti hanya makan roti lapis, jika lambungmu bisa berbicara dia menangis karena bosan dengan roti lapis.
Kaspia : Benarkah? Apa kau bosan *bertanya ke lambungnya* ahhhh tidak, kau dengar paman lambung ku tidak merasa bosan. Hahah aku harus pergi ke atas dan beristirahat
Paman Pon : yasudah istirahatlah.
Paman pow : Kaspiaaa kabari paman jika kau butuh laki-laki dan ingin menikah aku akan mencarikannya untuk mu!!! *teriaknya*
Kaspia : oeuhhhhh aku akan mengabari paman, jangan pulang terlalu malam bibi akan marah!!! *balas teriak Kaspia*
Paman saleh : aku berharap memiliki anak laki-laki dan akan kunikahkan dengannya, dia cantik muda pekerja keras dan baik.Kaspia memang dekat dengan semua orang sifat ceria dan ramahnya membuat dia mudah untuk berinteraksi dengan semua kalangan. Kaspia tinggal di lantai dua rumah ibu Sarah pemilik rumah yang berbaik hati menyewakan satu ruangan kecil dilantai dua kepada Kaspia. Tempat tinggalnya sangat kecil hanya sebuah kamar, dapur kecil dan kamar mandi kecil. Jika hujan disana akan terasa sangat dingin dan saat musim panas kamarnya akan berubah menjadi sauna. Meski kecil dia bersyukur karena masih bisa menyimpan barang-barang dagangannya meski harus beberapa kali bulak-balik dari atas ke bawah yang terkadang membuat kakinya sakit dia juga merasa bersyukur karena mendapat garasi secara gratis untuk foodtruck nya.
YOU ARE READING
GROW UP 👭GETHER
RomanceKaspia Kornnaphat 26 tahun (Orm) dikenal sebagai anak dari konglomerat di masa sekolahnya. Namun, dia harus menelan nasib yang pahit setelah Ayahnya mengalami kebangkrutan dan Ibunya meninggal. Saat ini Kaspia tinggal sendiri di Bangkok sedangkan Ay...