-𝕱𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞: ❝ 𝕿𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧? ❞
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
── .✦ 𝗝𝗲𝗼𝗻 (𝗻𝗮𝗺𝗲), gadis dari generasi 1 yang hidup kembali ke tubuh seorang pembunuh bayaran. Sayangnya, ia tak mengingat apapu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
ーFUTURE : LOOKISMー
•
•
•
—Di depan gedung perusahaan yang sangat besar. Tiga orang anak remaja berdiri di depan gedung yang besar itu, dua diantaranya sedang menatap kagum kearah gedung itu.
"Ooh, Ini tempatnya!" Ucap Vasko, menatap gedung PTJ ENTERTAINMENT dengan mata berbinar.
Gadis dengan Hoodie disampingnya juga tak kalah antusias dengan Vasko, pikirannya asik berkelana membayangkan dapat bertemu dengan para idol di agensi ini. "Kira-kira aku bisa bertemu dengan Park Sunghoon dari Enhypen tidak, ya?" Ungkap (name).
"KYAAA!"
"DG GANTENG BANGET BJIRR."
"DG!"
"DG SUDAH DATANG! MINGGIR KALIAN SEMUA!"
"$#_&*¢$"
"ASLJBASAJCPJNWYSIDU."
(name) terkejut ketika mendengar sorak ramai itu, matanya melirik kearah seorang pria dengan rambut pink yang sedang berjalan menuju mobil yang terparkir.
'Wajahnya mirip seseorang...' Batin (name). Perlahan ia berjalan mundur menjauhi kerumunan. Matanya masih mengamati gerak-gerik pria bersurai pink itu, lalu tak lama mata mereka saling bertemu.
Iris indah pria itu membelalak saat melihat siluet (name), ingatannya kembali memutar balik kisah kelamnya beberapa tahun lalu.
'Jangan bilang, hal yang dibicarakan Junggo memang benar? tidak, itu tidak mungkin.'
Sayangnya pria pink— ah, kita sebut saja dia DG. Sayangnya DG tidak dapat melihat sosok asli (name) karena tertutup oleh ramainya orang yang ada disekitarnya. Setelah melihat DG telah memasuki mobilnya, (name) segera pergi menghampiri Hyungseok yang sedang ditahan oleh petugas keamanan karena ingin mengejar DG.
"Ah, Hyungseok...."
•
"Uarghhh! Daguku! Dagukuu!" Ringis seorang pria sambil berguling-guling di lantai. Tangannya memegang dagunya yang sudah berlumuran darah.
"Kamu sebelum ini menyiksanya?" Tanya Vasko, tangannya mengepal erat, siap meninju wajah pria itu.
BUUUUK!
Tinjuan Vasko mendarat tepat di sebelah wajah pria itu, sehingga menyebabkan lantai perusahaan menjadi retak hanya dengan sekali tinju.
(name) hanya melihat kejadian itu dengan raut tak minat, lagipula ia tak ingin ikut campur dengan urusan seseorang.
