19

17 4 5
                                    

CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.

PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.

CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||• EPISODE 19 •||
.

.

.

Zayyan menaruh nampan itu di atas meja ruang tamu. Duduk berhadapan dengan lawan bicaranya. Dia baru saja menghidangkan minuman dan beberapa camilan ringan. 

"Kamu suka itu nggak? Aku nggak punya makanan lain, cuma ada itu aja sih," ucap Zayyan memberi tahu. Takut saja jika selera gadis kecil itu berbeda dengan selera miliknya. Zayyan tak bisa menghidangkan makanan lain yang lebih layak untuk dikonsumsi. 

Gadis kecil tersebut mengulas senyuman manis, mengangguk. Dia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. "Apa pun suka kok, Kak. Ngomong-ngomong nama Kakak siapa?" 

"Zayyan," jawabnya singkat. 

"Wah, nama Kakak bagus ya." Dia memberikan pujian, sedikit terkekeh. 

Zayyan hanya menimpali pujian itu menggunakan gumaman ringan. "Nama kamu siapa? Kok kamu bisa nyari-nyari Ibu kamu sampai malam begini?" 

Sebenarnya Zayyan merasa penasaran sekali dengan itu. Bagaimana bisa seorang gadis mungil seperti dia malah keluyuran di malam hari karena mencari sosok Ibunya yang menghilang? Memang tidak ada komunikasi sedikitpun kah di antara mereka?

"Nama aku Maya. Soal itu...aku juga nggak tau. Di saat aku bangun, Ibu udah nggak ada di rumah. Mungkin aku sempat berpikir kalau Ibu pergi mengunjungi pasar atau sejenisnya, tapi setelah aku menunggu kepulangan Ibu sampai sore, Ibu sama sekali nggak terlihat juga. Selama ini Ibu selalu ada di rumah, Kak. Karena aku khawatir, maka dari itulah aku mencoba keluar untuk mencari keberadaan Ibu. Aku...takut Ibu kenapa-napa." 

Zayyan mengangguk mengerti. Kalau dari cerita yang disampaikan oleh Maya, maka bisa dipastikan bahwa Ibunya memang sengaja kabur. Arti dari kata kabur di sini ialah melarikan diri dari tanggung jawab. Mungkin Ibunya sudah tak ingin mengurus anaknya lagi. Berita seperti itu sudah sering kali Zayyan dengar. Hal tersebut bukanlah kasus yang baru. 

"Oalah, kalau memang benar Ibumu nggak pernah pergi keluar, bisa dipastikan itu kabur. Kamu cuma tinggal sama Ibumu aja?" Zayyan kembali bertanya. Dia harus mendapatkan banyak informasi mengenai gadis kecil itu. 

Malam yang Mengintai [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang