Penugasan Alya

0 0 0
                                    

Berbekal sebuah buku catatan, pena, dan hati yang penuh dengan skeptisisme, Alya berangkat untuk mengungkap misteri yang menyelimuti Rumah Jendela Bayangan. Editornya telah menugaskannya pekerjaan yang aneh ini, mungkin sebagai ujian keterampilan investigatifnya atau mungkin sebagai sarana untuk menghibur para pembaca dengan cerita menyeramkan. Apapun alasannya, Alya bertekad untuk mendekati tugas ini dengan pikiran rasional dan mata yang tajam untuk menemukan kebenaran.Perjalanan menuju desa Karmila terasa seperti melangkah ke dunia dalam buku cerita yang beku dalam waktu. Jalanan berbatu, dihiasi pondok-pondok yang indah dan kebun-kebun berwarna-warni, seolah menyambutnya dengan ketenangan yang menakutkan. Saat dia bertanya tentang Rumah Jendela Bayangan, para penduduk desa saling bertukar pandang waspada dan berbisik di antara mereka sendiri, seolah-olah takut untuk membicarakan rumah terkutuk itu.Akhirnya, seorang wanita tua bernama Ny. Tamsin, sejarawan desa, setuju untuk berbagi apa yang dia ketahui tentang rumah tersebut. Dengan suara yang gemetar oleh usia dan mata yang dipenuhi kenangan, Ny. Tamsin menceritakan legenda tentang Elara dan peristiwa tragis yang menimpa desa itu berabad-abad lalu.

Bayangan di Balik JendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang