Bayangan di Balik Jendela

Membongkar Masa Lalu

Malam pertama Alya di Rumah Jendela Bayangan tidak berakhir dengan istirahat yang damai. Ketika tidur akhirnya menyambutnya, dia terseret ke dalam mimpi yang nyata dan menakutkan. Dalam mimpinya, dia berada di tengah desa Karmila yang tampak lebih kuno. Di sekelilingnya, penduduk desa berkerumun di depan rumah Elara, wajah mereka dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian.Di tengah kerumunan itu, seorang wanita berdiri dengan tangan terikat dan wajah yang penuh luka. Alya tahu bahwa itu adalah Elara. Dia mencoba berteriak, memohon pada penduduk untuk berhenti, tapi suaranya seolah tertelan oleh angin malam. Kemudian, dari bayangan di balik kerumunan, muncul sosok hitam besar—entitas tanpa wajah yang melayang-layang di atas tanah. Sosok itu tampak mengendalikan semua yang ada di sana.Ketika Alya terbangun, tubuhnya basah oleh keringat dingin. Mimpi itu terasa terlalu nyata, seolah-olah bukan hanya sekadar gambaran dari pikirannya sendiri. Dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan berbahaya di sini daripada sekadar legenda kuno.Pagi harinya, Alya kembali menemui Ny. Tamsin, kali ini dengan lebih banyak pertanyaan. Wanita tua itu tampak waspada saat Alya menceritakan mimpinya. “Mimpi bukan sekadar bunga tidur di tempat ini,” kata Ny. Tamsin dengan suara rendah. "Ada kekuatan di balik rumah itu, kekuatan yang sudah lama bersembunyi. Elara tahu tentang itu, tapi dia bukan penyebabnya. Sesuatu yang lebih gelap telah bangkit sebelum dia datang."Alya tercengang dengan pengakuan itu. "Jika bukan Elara, lalu apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu? Dan kenapa penduduk desa begitu membencinya?"Ny. Tamsin menggeleng pelan. “Takut. Itu selalu tentang rasa takut. Penduduk desa tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, jadi mereka menyalahkan Elara. Tapi ada sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang tersembunyi di dalam bayangan, menunggu waktunya untuk bangkit kembali.”Dengan setiap jawaban yang Alya dapatkan, lebih banyak pertanyaan muncul. Apa sebenarnya yang ada di balik Rumah Jendela Bayangan? Dan apa kaitannya dengan mimpinya? Dia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menemukan kebenaran adalah dengan menggali lebih dalam, meskipun itu berarti dia harus menghadapi kegelapan yang semakin nyata di depannya.