Prolog

2.1K 784 221
                                    

Hari ini cerah.

Matahari tampak begitu semangat menyinari bumi dan tidak memberi kesempatan pada awan hitam untuk menghalanginya.

Semua orang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing tanpa memperdulikan satu sama lain.

Hari ini cerah dan hari ini adalah awal dari musim dingin.

Angin berhembus terlalu kencang sehingga membuat rambutku sedikit berantakan.

Aku merapatkan coat lalu berjalan ke arah kursi coklat yang berada tak jauh dariku.

Sejak tiga jam yang lalu aku berada di sini, di tempat antah berantah yang tidak kuketahui untuk menemui seseorang.

Apa mungkin dia lupa? ah, tidak mungkin.

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, tapi seseorang yang aku tunggu tidak kunjung datang.

Berkali-kali aku membuka handphone-ku, tetapi tidak ada satupun pesan darinya.

Aku memutuskan mendengarkan musik melalui headphone yang sedari tadi memang terpasang di kepalaku sambil menikmati angin sore yang berhembus.

Lagu demi lagu mengalun di telingaku, sesekali aku ikut bersenandung kecil mengikuti temponya.

Sepinya hari yang kulewati,
tanpa ada dirimu menemani.

Aku terkejut ketika mendengar lagu ini kembali setelah sekian lama.

Sunyi kurasa dalam hidupku,
tak mampu aku tuk melangkah.

Kenangan yang sudah aku tutup rapat, kini kembali. Ah, mataku mulai terasa panas sekarang.

Masih kuingat indah senyummu,
yang selalu membuatku mengenangmu.

Tanpa sadar, air mataku sudah menetes. Sial, kenapa aku menangis lagi?

Terbawa aku dalam sedihku,
tak sadar kini kau tak di sini.

Aku melepas headphone-ku kasar, tidak ingin kenangan lama itu kembali lagi menguasai pikiranku.

Dadaku terasa sesak, rasanya air mataku terus keluar walaupun sekuat tenaga aku menahannya.

I'm fine, I'll be fine, ucapku dalam hati sembari mengusap air mata yang terus mengalir.

Sepertinya aku harus pergi. Tidak ada gunanya menunggu lebih lama lagi di sini.

Aku akan pergi sekarang juga.

Tanpa mengucapkan selamat tinggal padamu.

Aku akan pergi.

Meninggalkan semuanya.

Dan,

melupakan untuk yang kesekian kali.

Engkau masih yang terindah,
indah di dalam hatiku.
Mengapa kisah kita berakhir
yang seperti ini? ♬


♨♨♨















27 Februari 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang