Chapter 11 [Panik]

39 6 0
                                    

write block, prgi jauh² syuh²
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam hari datang dengan di iringi dengan hujan yang cukup lebat, suasana di Kerajaan Miragesta cukup dingin karna udara yang sejuk.

Seorang pemuda kini melamun di balkon kamar nya dengan pikiran nya yang berkelahi, saat sedang larut dalam lamunan nya tiba-tiba ada yang memegang pundak nya.

Ia menoleh kan wajah nya agar biaa melihat siapa orang itu, ternyata itu sang adik, tampak nya Ia khawatir melihat sang Kakak terus melamun.

"Ada apa? Mengapa kau melamun? Ada sesuatu di pikiran mu hingga kau melamun?" Tanya sang adik.

"Tidak ada.. Hanya saja entah kenapa saat melihat Raja dari Kerajaan Moonhaven aku jadi teringata sesuatu, dan pikiran itu selalu berlalu lalang di pikiran ku" Jawab nya, Ia seperti merasa kan sesuatu yang berkaitan dengan mereka.

"Uhm.. Vadro juga merasakan hal itu.. Seperti mereka ada ikatan yang kuat dengan kita, apa firasat kita benar?"

"Entah lah, aku juga pernah mendengar dari ibu dan ayah kita, bahwa kita pernah mempunyai sepupu yang hilang.."

Hening, setelah Lendor berbicara seperti itu hening melanda mereka, karna Vedro tidak suka keheningan Ia mengajak kembaran nya itu makan malam bersama.

-

Terlihat di ruang tamu semua saudara nya bahkan Keluarga Alvarendra juga berkumpul, mereka tertawa seperti sedang membahas sesuatu.

"Sudah ku bilang! Etril itu seperti Rayan, sama-sama narsis!" Pernyataan Zion mampu membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

"Hei! Aku tidak narsis, hanya saja aku ini memang tampan Zion!" Bela Etril, karna merasa diri nya itu memang tampan.

"Benar apa yang di bilang Kak Etril, kami ini tampan alami, bukan narsis" Rayan membela diri nya dengan angkuh.

"Ah sudah lah, tidak ada menang nya jika berdebat dengan mereka ber duaa~ ( ͡°³ ͡°)" -Thor

"Sudah lah, kalian ini hobi sekali menganggu Rayan dan Etril" Alston berbicara dengan lembut, kasian juga lama-lama dengan mereka ber dua yang selalu di bully.

"Hei bangun!, Kau ini tidak di sini tidak di rumah selalu saja tidur" Pasti kalian tau lah ya siapa yang berbicara seperti itu.

"Uhm.. Sebentar lagi Alwen.."

"Thur, kalo kamu tidur terus nanti malem kamu pasti bergadang!" Oceh kembaran nya.

"Alwen ayo bangun!! Kita main!!" Zion menarik-narik baju piyama Arthur berharap sang empu terbangun.

Dan usaha itu berhasil, Arthur mengerjap kan mata nya, "Kak.. Aku ngantuk.." Sambung Arthur dengan keadaan yang masih mengantuk.

"Jangan tidur mulu, kasian tubuh mu nanti Arthur" Merasa adik kulkas nya itu terlalu sering tidur Albert angkat bicara.

"Hah.. Baik lah aku akan bangun.." Arthurt merenggang kan tubuh nya sejenak lalu ikut bermain bersama saudara-saudara nya.

Alston yang menyadari ada seseorang di tangga menyapa nya dengan senyum hangat.

"Ah, hai Kak Lendor dan Kak Vedro, ayo berukumpul bersama" Ajak Alston, kini atensi mereka berpindah ke arah Lendor dan Vedro.

"Ah, iya" Vedro turun bersama Lendor "Kalian bermain apa?" Tanya Lendor.

"Kami bermain kartu UNO Kak!, Ayo main bersama kamii" Ajak Zion dengan antusias.

"Ohhh, ayo!, Di pertandingan ini Kakak pasti menang" Sombong Lendor "Eh mana mungkin!!, Bang Albert udah menangin pertandingan ini selama 4 kali berturut-turut, aku tidak percaya kalau Kak Lendor menang" Balas Etril dengan sombong nya.

The Prince. (Stop) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang