OO9 | His First Real Touch.

923 80 8
                                    

SEJAK kejadian mengejutkan satu minggu lalu, hari-hari Ethan setelahnya berjalan tanpa adanya sebarang gangguan lagi. Kesehatan Micah juga sudah membaik, pun dengan hubungannya bersama Anne yang untungnya sempat diselamatkan; tentunya dengan drama Anne yang tiba-tiba menghampiri Ethan setelah cukup dengan waktu sendirinya.

Anne bilang kepadanya, kalau di bumi ia lebih nyaman dengan identitas sebagai Anne. Jadi Ethan disuruh untuk terus menganggapnya sebagai Anne yang ia kenal, bukan Kaine. Dan Ethan hanya mengangguk setuju saja, lagipula ia tidak mempermasalahkan tentang itu, cukup Anne baik-baik saja itu sudah membuatnya senang. Dalam satu minggu itu juga, karya-karya Ethan, hasil jerih payahnya dengan harga yang lumayan itu akhirnya diserahkan pada pihak kolektor.

Namun, sepertinya semua itu hanya berjalan selama satu minggu itu saja, karena hari ini, di sore dan di saat Anne membawa Micah keluar untuk bermain, Ethan kembali didatangi tamu tak diundang. Tamu yang memang Ethan memohon agar tak pernah kembali lagi padanya.

Anehnya, saat bertatapan mata dengan manik tegas sosok tersebut, tidak membuat Ethan terdorong untuk mengusirnya karena...

"Apa sakit banget?" tanya Ethan khawatir saat kapas yang dipegangnya disapu pada luka lebar di punggung telanjang Alde.

Ya benar, Ethan saat ini sedang menjadi dokter dadakan untuk Alde; sang tamu tak diundang itu. Mereka duduk di pinggir ranjang dengan Alde yang membelakangi Ethan; siap dengan perkakas kecemasan di sampingnya. "Kamu sebenarnya kenapa? Luka yang kamu dapet ini bukan luka biasa," ujar Ethan sambil tangannya terus bergerak mencuci luka-luka yang ada di beberapa bagain tubuh Alde. "Kok darah kamu warnanya gelap begini?" tanya Ethan lagi, penasaran akan setiap yang ia lihat kala itu, seolah melupakan kejadian yang berlaku di antara mereka sebelum ini.

Ethan sejujurnya tidak tau kenapa tubuh Alde bisa penuh dengan luka-luka lebar yang darahnya sudah mula mengering. Datangnya Alde beberapa menit lepas, Ethan segera menarik sosok tersebut untuk ia obati. Kali ini, Ethan kalah dengan sikap prihatin dan baik hatinya, melupakan segala masalah yang pernah terjadi sebelumnya.

Sedang Alde yang membelakangi Ethan hanya diam, ya diam-diam menyimpan senyum. Padahal, Alde tidak terlalu dalam kesakitan, dan semua luka itu bisa beregenerasi dengan sendirinya nanti. Hanya saja memerlukan masa yang sedikit lebih lama dari biasanya karena mantra dari sang ayah masih tersisa di dalam tubuhnya, membuat masa penyembuhan menjadi lamban. "Kamu udah gak marah sama aku?"

Pertanyaan dari Alde menghentikan tangan Ethan, seolah dibuat sadar dengan suara berat itu atas kebaikan yang sedang ia lakukan saat ini. "Anne bilang, aku gak bisa lari dari kamu, mau aku semarah atau sebenci apapun ke kamu, kamu akan tetap datang untuk menemui aku," jawab Ethan dengan datar, tangannya yang kembali bergerak di luka pada tubuh Alde sengaja ia tekan dengan penuh geram hingga membuat hidungnya berkerut saking geramnya akan sosok iblis di depannya ini. Urh!

"Udah selesai dicuci, sekarang aku olesin obat, atau mau ke rumah sakit aja? Biar dapet rawatan yang lebih menjamin, ini lukanya juga kayaknya harus dijahit su— ahk!" Ethan memekik kaget saat tubuhnya tiba-tiba ditolak; jatuh telentang di permukaan ranjangnya. "Alde!" Marah Ethan, ia memberontak agar lepas dari Alde yang kini mengungkungnya.

Alde tidak terganggu dengan gerakan Ethan yang coba lepas darinya, sudah lama ia tidak begini dengan Ethan. "Ethan," serunya dengan suara kian memberat, kedua tangan Ethan dibawa ke atas kepalanya, dikunci dalam genggamannya agar tidak bergerak banyak. Kemudian, dengan perlahan ia menunduk membawa mukanya mendekat pada Ethan yang menatap ngeri ke arahnya. "Gak perlu ke rumah sakit, obatnya udah di sini," bisik Alde sebelum menyapu lembut belahan delima Ethan. Mencumbu silih berganti dua belahan kenyal Ethan, sesekali dengan sesapan lembut dan gigitan kecil, menyisakan liur mereka yang bercampuran menodai bibir mereka.

devil's vow. jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang