Bab 11. Pengungkapan Identitas

89 14 0
                                    

Setelah pulang dari tempat Kaizo, Dirga dan Istrinya tampak kebingungan. Melakukan hal itu bukanlah sesuatu yang mudah. Mereka harus menyabotase cctv terlebih dahulu, sebelum melancarkan aksinya.

"Jangan lakukan itu Ayah, Bunda. Itu terlalu beresiko. Aku tahu bagaimana cara membuat mereka menderita tanpa mengikuti cara kotor Kakak" Ucap Fang.

"Jadi kamu tahu soal rencana itu?" Tanya Ibunya. Fang hanya mengangguk.

"Besok mereka harus tahu siapa aku sebenarnya, aku akan umumkan kepada siswa NHS, tentang siapa aku, dan siapa mereka sebenarnya" Ucap Fang.

****
Keesokan paginya, Halilintar dan saudara-saudaranya sekolah seperti biasa. Namun, mereka semua heran, karena seluruh siswa di sekolah tampak menggunjingkan mereka, ada yang melihat mereka dengan tatapan jijik, dan ada yang melihat mereka dengan penuh ketakutan.

Sampai akhirnya, Halilintar menanyai salah satu siswa disana.

"Apa yang terjadi hah, semua orang di sekolah ini kenapa?" Tanya Hali.

Anak itu melepas pegangan Hali secara kasar.
"Tolong jangan bunuh aku Lin. Aku nggak salah"
Ucap siswa itu lantas pergi.

Mata Gempa akhirnya tertuju pada keramaian yang ada di dekat papan mading. Mereka semua pun bergegas menuju kesana, dan betapa terkejutnya saat mereka melihat sesuatu yang tertempel di papan mading.

"Pembantaian di rumah Wira Permana, ini kan foto rumah kita" Ucap Gempa.

"Nggak mungkin, apa benar Ayah yang melakukan semua ini. Bukankah kata Ayah Wira Permana dan keluarganya mati karena kecelakaan?" Ucap Ice tidak percaya.

"Siapa yang bilang mereka mati karena kecelakaan?" Tanya seseorang dari belakang, dia adalah Fang.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu hah, seolah-olah lo tahu apa yang terjadi sebenarnya" Ucap Halilintar emosi, sambil memukul dinding.

"Pulang sekolah bawa gue ke hadapan Bokap lo, dan lo akan tahu semuanya" Ucap Fang lantas pergi dari sana. Meninggalkan The Devil Boys, yang memandang mereka dengan tatapan berbeda-beda.

****
Sepulang sekolah, Halilintar benar-benar mengajak Fang bertemu dengan Amato.

Halilintar membuka pintu ruang rawat Amato, untuk memastikan apakah Ayahnya sedang istirahat, atau terjaga.

"Hali, kamu langsung datang kesini sayang, yang lain dimana?" Ucap Amato tersenyum, mengusap lembut pipi putranya.

"Ayah, ada yang ingin bertemu dengan Ayah" Ucap Hali

"Siapa?" Tanya Amato

Hali pun pergi ke luar ruangan dan mengijinkan Fang untuk masuk. Saat Fang melangkah masuk, Amato mengamati wajah dari kejauhan. Hingga pada saat ia mulai mendekat, Amato langsung tertegun memandang sosok remaja di depannya

"Pang?" Ucap Amato, lantas segera meraih pergelangan tangan kiri Fang, yang tertutup jam tangan.

"Tidak salah lagi kamu adalah putranya Wira, aku sudah lama mencari informasi tentangmu, tapi tidak pernah menemukan titik terang" Ucap Amato dengan mata berbinar.

Fang bisa melihat, tidak ada tatapan kebencian sedikit pun di mata Amato terhadapnya.

"Kenapa Om terlihat begitu bahagia, apakah Om tidak ingin menghabisi saya?" Tanya Fang.

"Tidak Fang, awalnya Om memang ingin menghabisi kalian sekeluarga, tapi saat Om tahu Ayahmu telah menyiapkan 50% harta warisannya untuk Om dan putra-putra Om, Om merasa menyesal telah menghancurkan keluarga kalian" Ucap Amato seraya memeluk Fang dengan kasih sayang.

Entah kenapa, Fang juga ikut membalas pelukannya, dia bisa merasakan ketulusan dari Amato. Mungkin sebaiknya dia memang melupakan dendam itu.

****
Setelah dari rumah sakit, Halilintar mengantar Fang ke kantor Ayahnya, dia melihat foto kedua orangtuanya dengan Kaizo dan dirinya. Foto itu masih terpajang rapi di ruang kantor itu. Jika memang Amato membenci keluarganya, mungkin saja foto itu sudah lama dibuang.

Hali menyerahkan sebuah diary yang bertuliskan Wira Notes. Melihat beberapa lembar tulisan dari diary Ayahnya Fang jadi tahu betapa sayangnya Ayah kandung Fang terhadap Amato. Entah apa yang akan terjadi jika dia meneruskan dendamnya, mungkinkah kedua orangtuanya akan marah padanya. Dia hanya ingin mengambil keputusan yang menurutnya benar.





Happy reading ya guys

Kira-kira mereka akan berdamai nggak ya

Kayaknya nggak sih, kalau damai gitu aja singkat dong ceritanya hehe

See You 👋😁

The Devil Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang