(Picture: Freepik.com)
.
Hi ini aku lagi! Galung, seorang yang kehilangan identitasnya. Bagaimana bisa? Apa Galung kehilangan ingatan? Amnesia? Seperti film layar kaca murahan saja.
Galung si remaja beranjak dewasa, yang bersikap kekanakan. Dunia yang terbalik bagi si Galung kecil dulu, mungkin, hanya spekulasi saja. Kamu boleh berbeda, tapi ini cerita dan pemikiranku, boleh disalahi, tapi aku akan tetap menganutnya.
Galung kecil tumbuh bersama rasa takut akan pertemanan dan penghakiman. Galung tak pernah menuntut untuk disukai tapi berharap mereka tetap tinggal. Hanya untuk melihat dan menyadari bahwa sosok ku ada disana.
Masa kecil diriku, 'si Galung Kecil itu' tak terlalu buruk. Ayah dengan tanggung jawabnya yang KERAP kembali untuk membuat anaknya tertidur. Ibu dengan amarahnya yang tak bersahabat, JARANG memusuhinya. Teman yang menjauhinya. Dan anak seusianya, yang secara terang-terangan memeluk dan menciumnya dengan senyuman. Gila, tapi teranggap lumrah, 'namanya hanya anak kecil'. Lucu. Sampai tidak terlupakan.
Apa itu mauku? Tentu tidak
Apa hidupku melara? Tentu tidak
Apa aku hidup? Aku tidak yakin
. _
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pendongeng
Krótkie OpowiadaniaKetika bercerita menjadi satu-satunya media untuk menjadi gila