02 ㅡ Gara-gara Salah Kirim

28 23 0
                                    

(人 •͈ᴗ•͈)

(3 message notification)
Kak Kaffa
Auri?
Wkwk
Ini Kaffa

     Sialan. Gara-gara balasan pesan semalam dari Kaffa, hari ini Auri bangun dengan suasana hati yang berantakan. Semalam ia hanya tidur tiga jam, karena terlanjur tidak bisa tidur, memikirkan hal konyol nya yang terjadi kepada Kaffa, karena ulahnya.

     Ah, Auri rasanya benar-benar ingin melenyapkan diri sendiri dari bumi ini. Saking malu nya!

     Lihat saja sekarang, sepiring roti sandwich yang menjadi sarapannya pagi ini belum ia sentuh sama sekali. Tentu saja hal itu menimbulkan kebingungan untuk Arka, dan orangtuanyaㅡRadian dan Lita.

     “Dek, kenapa malah bengong sih? Itu di makan sarapannya!” Tegur Lita

     "Ngga mau, Mama ... Adek ... Ugh ...”

     Lita dan Radian yang duduk di samping istrinya malah semakin dibuat bingung oleh Auri yang sekarang malah menaruh keningnya di atas meja makan, membungkuk murung.

     “Kenapa dah, Mow? Ngga biasanya kamu kayak gini, mau dateng bintang?”

     “Bulan, Kak!” Lita langsung mengoreksi salah satu kata dalam ucapan Arka barusan

     “Bintang aja, Ma, bosen kalau bulan, kebanyakan yang pake, sekali-kali pake bintang! Atau kalau mau yang unik ... Bisa pake ... U, F, O! Dateng UFO! Hahaha!”

     “Gak jelas kamu, Kak!”

     Begitu mendapat teguran dari sang Papa, barulah Arka diam, ia memilih melanjutkan memakan sarapannya daripada harus ikut bingung memikirkan apa yang sedang terjadi kepada adik perempuannya saat ini.

     “Dek, yaudah gapapa kalau sarapannya gak mau di makan, Mama aja yang makan, ya?”

     Berikutnya, Arka dan Radian malah dibuat terkejut lagi oleh ucapan istri dan ibu mereka itu. Keduanya saling menatap satu sama lain dengan membelalakkan matanya.

     Tapi kali ini, Auri mengangkat kepalanya perlahan, menatap Lita dengan menarik sudut bibirnya ke bawah. Hal itu membuat Lita tersenyum kikuk.

     “Mama masih laper, Dek, belakangan ini Mama gampang laper mulu, deh, harus banyak ngemil ...”

     “Mama hamil lagi?”

     Seketika, suasana hening. Kini bukan hanya Radian dan Lita saja yang mengalihkan perhatian mereka kepada Arka, tapi Auri juga. Gadis itu menatap Arka dengan tajam.

     Tentu saja hal itu membuat nyali Arka menciut seketika. Ia lantas tersenyum cengengesan. “Hehe.. Kakak inget waktu Mama hamil Mowi aja, Ma, kan Mama dulu sukanya ngemil terus, gampang laper barang sedetik doang,”

     “Gak mau! Jangan ah, kasian Mama udah tua gini masa hamil lagi?” Bantah Auri setelahnya

     “Adek, ngatain Mama?”

     Sikap dramatis Lita berikutnya membuat Auri berdecak sebal. “Ya Mama jangan hamil lagi, apaan sih, emang nya Mama ngga kb?”

sist(ruelov)er.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang