••
Dari sekian banyak, malah ini yang aku pub duluan👀🙏
••
"Hoeeeeeee——!"
Mendongak dari buku pelajaran matematika (heran deh, kenapa semua guru MTK hobi nya numpuk PR), Nk menatap bayangan besar putih dengan angin ibarat badai topan menerjang lewat sekelibat melalui kaca jendela kamarnya di lantai dua, "hmm??"
Mengerjap beberapa kali, Nk menoleh menatap gelas tumbler 1200 ml nya. Apa dia kebanyakan minum kopi kali ya? Jadi sampai halusinasi, atau itu tadi jangan-jangan penampakan almarhumah neneknya?? Tapi perasaan neneknya Nk gak segede itu dah.
Tau ah, buka aja dulu jendela, mungkin aja salah liat. Iya gak?Derit suara engsel jendela terdengar, menggeser kaca tersebut secara maksimal. Nk mengeluarkan kepalanya, menoleh kekiri, kanan, atas, dan bawah. Merasa tidak ada yang janggal, gadis itu kembali menutup jendela, "nah kan bener, halusinasi aku aja berarti."
"—owaaaaaaaaa!!"
Bang!
Berbeda dengan sebelumnya, kini Nk membuka secara paksa kaca jendelanya—kembali mengeluarkan kepala menatap tidak percaya akan keberadaan burung putih sebesar rumah terbang dengan cepat melewati jendelanya, "nope. Nuh uh. Aku gak liat apa-apa. Gak ada hubungannya denganku."
Gadis itu kembali menutup kaca jendelanya. Membereskan buku-buku yang ajaibnya tidak ikut terbang mengikut angin si burung besar, mematikan lampu dan membiarkan remang hiasan cahaya neon berbentuk tanaman dan kupu-kupu di dindingnya sebagai penerangan sekadarnya. Berbaring dan langsung mengambil selimut, menutup sampai leher, "oyasumi."
••
Prolognya sama kek oneshot nya, gak ada perubahan samsek. Chapter 1 menyusul💃💃
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Magician
FanfictionEmang sih keluarganya dari dulu udah ahli sama yang begituan, tapi kalonya bisa Nk gak mau ikut terlibat sama masalah yang lain. (Adik dari teman masa kecilnya misalnya) Yeah, well. Itupun seandainya Nk gak punya hati. Selain itu, rasanya gak mungk...