Terlihat Chrollo sedang menatap tubuh Seina yang sedang tertidur, hati nya penuh dengan tanda tanya tentang apa yang di tuliskan di dalam buku milik Baratz Collins.
"Jadi di dalam tubuh Seina saat ini bukanlah jiwa Seina, melainkan jiwa perempuan itu!?"
Chrollo mencoba bangkit dari posisi duduk nya untuk menghampiri tubuh Seina yang berada di atas ranjang.
"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Dan dimana Seina?"
Chrollo menaiki ranjang dan memperhatikan wajah Seina dari dekat.
"Pantas saja dia seperti bukan Seina yang aku kenal, sifat nya benar-benar berbeda."
Sesaat Chrollo mencoba ingin menyentuh wajah Seina, perempuan berambut silver itu tiba-tiba terbangun dengan mata sayup-sayup setengah mengantuk.
"Hm, Chrollo?!"
(POV : (y/n))
"... "
"Ada apa?"
"... "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenapa dengan nya? Kenapa dia menatap ku dingin seperti itu? "Chrollo?" Ku coba bangkit dari posisi ku untuk duduk, dan memperhatikan nya. "Apa kamu mabuk lagi?"
"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Chrollo, dan sontak membuat ku terkejut.
"Apa?"
"Aku tau kamu bukan Seina! Ya kan?!"
"... " Dari mana dia bisa tau?
"JAWAB AKU!-" Chrollo terlihat sangat serius, kedua tangan nya mencengkram kedua bahu ku dengan sangat kuat.
"Kau adalah perempuan yang aku bunuh kan? Perempuan yang memiliki Batu Safir di tubuhnya?!"
"... " Dia sudah tau, apa boleh buat sepertinya aku tidak perlu lagi bersandiwara di hadapannya. "Ya! Aku bukan Seina."
"Lalu, di mana Seina? Kau apakan jiwa nya?"
"Apa maksud mu?"
"Aku tau kau memiliki dendam pada ku, dan berniat menyingkirkan jiwa Seina dari tubuhnya ya kan?!"
"Menyingkirkan jiwa Seina? Aku bukanlah orang yang sejahat itu."
"LALU, DI MANA SEINA BERADA SEKARANG?!" Chrollo mengguncang bahu ku, terlihat jelas dia sangat marah dan merasa sangat kacau.
