*Gita akhirnya sampai di sebuah desa yang tak begitu besar namun ramai dengan kehidupan.Anak-anak bermain dengan riang gembira,beberapa orang dipasar melakukan jual-beli barang dengan damai,dan beberapa orang sedang melakukan aktivitas seperti biasa seperti tidak pernah terjadi sesuatu yang buruk.
Gita: Akhirnya.. Sebuah desa,mungkin aku bisa meminta beberapa sandang pangan.
*Gita mendatangi sebuah tenda kecil seorang pedagang.
Gita: Permisi,aku berasal dari tempat yang jauh.Jika berkenan,bisakah kau memberikan sedikit makanan untukku?
Pedagang: (Tertunduk dan mengangkat kepalanya perlahan) Hm? Boleh-boleh,apa yang kau butuhkan nona muda?
Gita: "Orang ini,wajahnya mirip denganku." Aku butuh sedikit makanan untuk perjalananku,dan mungkin beberapa pakaian.
Pedagang: (Memberikan sekantung makanan dan beberapa pakaian) Ambillah,kau akan sangat membutuhkan itu.
Gita: Terima kasih,nyo-
*Gita sontak terkejut saat Ia melihat salah satu pakaian yang diberikan adalah sebuah zirah emas dan mahkota bulu burung Phoenix.
Gita: M-maaf,apa kau tidak salah memberikan ini?
Pedagang: Tidak,itu untukmu.Diluar sana berbahaya nona,kau akan membutuhkannya.
*Meskipun Gita merasa sedikit curiga,namun Ia tetap mengenakan zirah dan mahkota itu.
Gita: Terimakasih,nyonya.
Pedagang: Jika kau mau,kau bisa menginap dirumahku malam ini.Tidak baik berkelana saat malam hari.
*Karena merasa tak punya pilihan,Gita akhirnya menyetujui saran dari si pedagang wanita itu.
-Malam Hari-
*Disaat Gita sedang berdiam diri di teras rumah pedagang itu,Ia mendengar sebuah suara seseorang sedang melakukan sesuatu tak jauh dari sekitar rumah itu.Karena penasaran,Gita mencoba mencari sumber suara itu.
-Hrah! Hm! Hiahh!!
Gita: (mengintip dibalik sebuah pohon) Hm? Itu kan... Pedagang itu...
Pedagang: Uh?! Kau datang ya? (Tersenyum kecil)
Gita: Kau.. (melangkah keluar dari persembunyiannya)
Pedagang: Aku bisa merasakan kedatanganmu bahkan saat kau masih berusaha meyakinkan dirimu untuk datang kemari.
Gita: A-apa?! Bagaimana kau?!
Pedagang: (melirik ke arah Ruyi Gita) Waktu yang pas untuk menguji kemampuan menari mu dengan tongkat itu.
Gita: Tunggu! Apa?!
*Pedagang itu secara tiba-tiba menyerang Gita,Gita menahan serangannya dengan Ruyi miliknya.
Gita: Apa yang kau lakukan?!!
Pedagang: Kau pikir aku sedang apa? Berdagang daging ikan?! *Zesh! (melompat kebelakang)
Pedagang: Belum selesai! (Kembali menyerang)
Gita: Uaghh!! (Berusaha menghindar)
*Dum!!
*Gita terlempar beberapa meter setelah menerima serangan itu.
Gita: Aahhhhh!!! Eeh... Eh? Aku ga mati? Kok bisa?
Pedagang: (Tersenyum kecil) Hm.. Sang pillar dari generasi ke-6.Gita Sekar Andarini,tidak salah lagi.
Gita: Kamu! Bagaimana kamu bisa tau?!
Pedagang: (tertawa kecil) Hahahah.. Aku adalah dirimu,tapi lebih baik.
*Setelah mendengar itu,Gita merasa terkejut dan tidak percaya dengan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/376333175-288-k835358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 0: Tales of 48 Girls: Pillars from The 6 [END]
FanfictionBertahun-tahun, berkelana tanpa arah yang pasti, hanya demi sebuah lembar buku tak berarti. Takdir yang diubah paksa,memaksa diri untuk menghadapi penderitaan tanpa akhir. "Hidup untuk mati,atau mati untuk hidup?" Sebuah pertanyaan tak logis, namun...