10

72 3 0
                                    

Author Pov

🍁🍁🍁

Hari itu, David langsung pergi ke rumah sakit dengan mengendarai mobil seorang diri. Dia tau sedang terjadi sesuatu pada wanitanya, Keira.

David melihatnya di televisi, dan langsung mengenali jika itu memang wanita yang dia kenal.

Sebelumnya David sudah menelepon Keira berkali-kali, namun tak ada jawaban. Hatinya semakin kacau dan akhirnya berakhir disini. Rumah sakit.

David hanya terdiam, melihat wanitanya, kini tengah dipeluk oleh seseorang yang dia kenal. Ya Nathan.

Kaki yang sedari tadi semangat ingin bertemu Keira, sekarang tiba-tiba saja berhenti bak patung.

David mengurungkan niatnya, dan akhirnya pergi dari sana.

Setidaknya dia tau Keira baik-baik saja. Dan kini, Keira sudah menemukan laki-laki yang akan menggantikannya untuk menjaganya. Walau ada yang tak terima di dalam lubuk hatinya.

Niat hati ingin langsung pergi dari rumah sakit, namun David melihat Leana yang baru saja masuk kesana.

Hatinya kembali tak karuan, mengingat kejadian di Arab Saudi, David takut Leana kembali berbuat onar dan menyakiti orang lain. Terutama Keira.

Kadang David bergidik ngeri dengan sikap Leana yang sangat terobsesi padanya. Dipikirannya hanyalah, bagaimana jika Leana menyakiti Keira?

Tanpa pikir panjang, David langsung kembali masuk ke rumah sakit dan mengikuti Leana diam-diam. Dan ternyata benar, Leana pergi ke ruangan Keira.

David mengintip dibalik kaca kecil di pintu, dan ternyata tak ada siapapun disana kecuali Keira. Yang tak lama, Leana menutup tirai pembatas didalam sana.

David masih mencoba mencari celah agar bisa melihat kedalam, namun tak lama terdengar sebuah teriakan.

Tanpa pikir panjang, David langsung masuk dan melihat Leana tengah memegang kaki Keira yang diperban.

"Leana, ngapain kamu?" David langsung menarik tangan Leana agar menjauh dari Keira.

"David," ucap Keira yang terlihat kaget melihat David. Namun Leana hanya tersenyum kecut melihat kekasihnya sekarang.

"Beruntung banget ya jadi lo Keira. Lo benar-benar dicintai ugal-ugalan sama David." Ucap Leana diikuti tawanya yang mereka sendiri tidak tau apa arti tawanya.

"Lo bener. David gak semudah itu lupain lo. Bahkan jebakan gue sia-sia." Lanjut Leana yang sekarang sudah sedikit menjauh dari Keira dan David.

"Jebakan?" Heran Keira.

Leana mulai mengotak-atik ponselnya dan tak lama memperlihatkan sesuatu pada Keira.

David mencoba mengambil ponsel tersebut, namun gagal.  Keira sudah syok dibuatnya.

"Ini gue sama David. Tapi mirip banget kan sama lo? Gimana kalau video ini kesebar? Gue atau lo yang bakal dihujat satu Indonesia?"

Keira hanya menggeleng tak percaya. Keseimbangannya goyah, hingga membuatnya jatuh dari tempat tidur. Dan membuatnya malah memutuskan infusan secara paksa.

"Keira," David mencoba mendekat, namun Keira seakan menjauh, karna enggam di bantu oleh David.

"Jelasin ke aku, itu semua apa David?"

David kembali terdiam. Tak mampu berkata, bahkan menatap mata Keira pun tak sanggup.

"David jawab!"

"Keira, aku---" sekali lagi David ingin sekali membantu Keira berdiri, namun berkali-kali Keira menolak bantuan tersebut.

"Gue gak tau lo sehina itu, Leana." Kini Keira mengalihkan pandangannya pada Leana.

Sedikit banyaknya, Keira rasa ia mengerti maksud David ingin putus darinya.

"Apa lo bilang? Hina? Gue?" Keira mengangguk.

"Lo ngejebak David buat tidur sama lo, dandan kayak gue dan gunain itu sebagai senjata lo? Karna lo tau, David secinta itu sama gue?" Ucap Keira perlahan mendekat pada Leana, hingga akhirnya ia berhasil merebut ponsel Leana dan melemparnya pada David.

David menyambut baik lemparan Keira dan pergi ke luar ruangan dengan tujuan menghapus video tersebut.

Namun sayang, Leana memang sudah membuat rencana sebelum bertarung.

Sebuah tembakan terdengar, cukup menggelegar hingga membuat David mengurungkan niatnya saat melihat Keira sudah bersimbah darah.

Ya, Leana memang gila. Tanpa pikir panjang, Leana menambak bahu kanan Keira.

Hal tersebut bertujuan agar David berhenti, dan kembali padanya. Bukan malah Leana yang harus mengejar David.

Dengan menahan sakit, Leana membawa Keira keluar ruangan yang sudah di saksikan banyak orang yang ketakutan disana.

Kini, mereka tengah berada di tengah ruang rumah sakit. Keira menjadi sandra atas kegilaan Leana. Pistolnya pun sudah mengarah tepat di kepala bagaian belakang Keira.

Keira hanya bisa pasrah sembari menahan sakit yang luar biasa akibat tembakan di bahunya.

"Leana please, Aku yang kamu incar. Lepasin Keira, okey?" David mencoba bernegosiasi, namun sepertinya tak mudah.

Bersamaan dengan itu, Nathan datang dengan pikiran yang juga kacau. Dia tak tau harus berbuat apa, melihat orang yang dia sukai sudah bersimbah darah seperti itu.

"Jangan mendekat! Atau dia benar-benar mati."

Nathan dan David mencoba tenang, karna jika tidak, orang yang mereka sayang benar-benar celaka.

Disamping itu, Keira benar-benar sudah tidak bisa menahan tubuhnya, dia tak sadarkan diri dan jatuh.

David yang refleks bergerak pada Keira, malah terkena peluru Leana yang juga refleks menarik pelatuknya.

Pistol yang dipegangnya dengan teguh, kini terjatuh begitu saja, saat melihat David yang tak sengaja terkena pelurunya.

......

To be continue...

Not Perfect StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang