Dag...DIG...DUG , DAG...DIG...DUG...
Yuri masih berdiri di tempat tadi ia dan Tomoyuki berdua . Hatinya seperti ingin meledak saja . " mengapa seperti ini ? Kenapa denganku ? Apakah aku benar-benar menyukainya ? " ucap Yuri dalam hati. Tiba-tiba seseorang memanggilnya. Yuri...Yuri . "ah , oto-san ! " ucap Yuri yang langsung berlari menuju ayahnya . "kenapa dengan mukamu ?" Tanya ayahnya . " huh ? kenapa dengan mukaku ? " jawab Yuri . " mukamu merah sekali . Ada apa ? Tanya ayahnya . Ternyata muka Yuri merah seperti kepiting rebus . " ah ini hanya karena udara panas sekali . " jawab Yuri membohongi ayahnya . " oh " jawab ayahnya tidak percaya . " Yuri ... " panggil ayahnya . " ya , ayah ? " jawab Yuri
" kalau ada apa-apa tolong beritahu ayah dan jangan sembunyikan apapun ya !. " kata ayahnya .
" ha'i oto-san " . Jawab Yuri .
-
-
-
Malam hari Yuri memikirkan semuanya dari awal . " kalau dipikir , gila sekali aku bisa menyukai dia yang benar-benar es . " ucap Yuri dalam hati .
" Yuri....Yuri.... " panggil ayahnya
" ya , ayah . Ada apa ? " jawab Yuri yang langsung berlari ke tempat ayahnya .
" tolong belikan bahan makanan ! Kalau tidak , kita tidak makan " ucap ayahnya bergurau .
" apa saja yang harus di beli ayah ? " tanya Yuri .
" oh , itu tanya saja kepada ibumu " jawab ayahnya .
" oh , iya ayah . Kalau begitu aku tanya ibu dulu . " jawab Yuri yang langsung pergi menemui ibunya .
-
-
-
" ibu , apa yang harus aku beli ? " tanya Yuri .
" oh , belilah ikan segar dan bumbu-bumbu yang biasa ibu pakai untuk membuat ikan . " jawab ibunya
" kenapa harus ikan ? " tanya Yuri .
" memangnya kenapa ? " tanya ibunya.
" tidak apa-apa tapi , kalau beli ikan harus melewati bangunan itu . " jawab Yuri .
" bangunan yang mana ? " tanya ibunya .
" yang itu , yang sedang di bangun " jawab Yuri.
" memangnya ada apa di bangunan itu ? " Tanya ibunya .
" tidak ada apa-apa sih . Tapi , kalau selesai membeli barang , aku harus melewati bangunan itu karena jalan sebelumnya pasti sudah ditutup selesai aku membeli barang . aku takut untuk melewatinya . " Jawab Yuri .
" ah , jangan jadi anak penakut , kalau bukan karena ayahmu yang minta , ibu juga tidak mau memasak ikan . kalau tidak mau pergi , bilang saja ke ayahmu . Atau biar ibu yang bilang ? " tanya ibunya .
" jangan , ya sudah biar aku beli . " jawab Yuri dengan muka kusam .
" baiklah , hati-hati di jalan . Oh ya , jangan lupa kalau memilih ikan pakai sarung tangan . Nanti , tangan mu seperti kemarin lagi .
" ya , ibu " jawab Yuri .
" aku pergi dulu ! " ucap Yuri
" ya , hati-hati ya ! " ucap ibunya
-
-
-
" ah , terima kasih " . Ucap penjaga kasir .
" ha'i " jawab Yuri kemudian pergi .
" ini sudah , sudah , selesai . " ucap Yuri memeriksa barang yang sudah di belinya .
Dubrakk ... terdengar sesuatu jatuh dari atas . Perasaan Yuri tidak enak , ia melihat ke sekelilingnya . Ternyata satu seng jatuh . Yuri cepat melihat ke atas . Terlihat semua seng sedang melayang di udara dan hampir jatuh ke bawah mengenai Yuri . Yuri berteriak dan menutup matanya berharap seseorang menolongnya . Seseorang menariknya keluar dari tempat seng-seng itu jatuh .
" Kenapa berjalan sendirian di tempat ini ? " .
" Suara itu... , aku mengenalnya . " ucap Yuri dalam hati . Yuri cepat membuka mata . Tomoyuki !!! Ah lagi-lagi dia . " kenapa tidak menjawab ? Kenapa jalan sendirian ? Apa kau tidak apa-apa ? " tanya Tomoyuki dengan nada esnya sambil memeriksa Yuri .
DAD...DIG...DUG...
DIA LAGI....
"A..a..aku tidak apa-apa " jawab Yuri tergagap.
" Kenapa ini ? " ucap Yuri dalam hati . Lagi-lagi , hatiku... berdegup kencang mukaku... pasti memerah .
Tidak..tidak ... aku harus pergi. Kemudian Yuri langsung pergi meninggalkan Tomoyuki .
" Kenapa dengan dia ? "
" Kenapa pergi begitu saja " ucap Tomoyuki