Matahari sore menyinari wajah alicia, ia dengan balutan gaun beludru bewarna ungu terlihat sangat cantik sehingga dapat membuat semua orang ketika melihatnya terpesona. Karena sebentar lagi musim dingin, Alicia memakai gaun yang cukup tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
" Apakah kau ada rekomendasi tempat yang bisa kita kunjungi ?." Tanya Aiden ketika mereka berada di kereta kuda.
Alicia menatap Aiden lalu berpikir sejenak. "Mungkin kita bisa piknik di danau. Banyak orang disana kan ?."
" Baiklah jika begitu, ayo kita beli perlengkapannya dulu di pasar." Alicia menganggukkan kepalanya tanda bahwa ia setuju dengan perkataan Aiden.
Sepanjang perjalanan, tak ada lagi percakapan antara mereka. Alicia sibuk menatap pemandangan dari luar jendela sambil pikirannya yang terus tertuju pada Edward, sedangkan Aiden masih setia dengan bukunya.
Bahkan hanya suara tapak kuda yang dapat terdengar oleh mereka.
Sesampainya di pasar, mereka berdua turun bersama untuk membeli perlengkapan piknik. Setelah selesai membeli seluruh peralatan mereka berdua pun hendak kembali ke kereta kuda mereka.
" Mendekat kearah ku." Ujar Aiden sambil merangkul tubuh Alicia dengan erat, awalnya Alicia mengira ini hanya untuk terlihat baik dihadapan publik saja, sebelum akhirnya Aiden melanjutkan perkataannya.
" Ada yang mengawasi kita." Alicia terkejut mendengarnya dan merasa sedikit takut, tapi untung saja Aiden langsung menyuruh beberapa prajurit nya untuk mencari tau siapa orang yang mengawasi mereka.
Baru saja hendak tenang, tiba-tiba dari arah depan Alicia ditabrak oleh seorang anak laki-laki yang berlari kencang kearahnya, membuat tubuh Alicia hampir saja terjatuh tapi untung saja Aiden mencegahnya. " Apakah kau tak apa-apa." Tanya Alicia dan anak laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya sambil menundukkan kepalanya, kemudian berlari dengan kencang.
" Periksa apakah ada barangmu yang hilang." Ucap Aiden yang membuat Alicia merasa bingung.
" Apa ?."
" Sepertinya itu modus pencuri."
Alicia pun mengecek barang-barangnya, awalnya ia cukup senang karena dompetnya masih ada sebelum menyadari sesuatu yang lebih beharga dari uang telah hilang." Gelangku, gelangku hilang."
Alicia langsung saja ingin berlari mengejar anak itu, bisa-bisanya ia mencuri gelang yang sangat berharga bagi Alicia." Kau mau kemana ?." Ujar Aiden sambil mencekal lengan Alicia
Terlihat raut wajah panik dari Alicia."Mengambil kembali gelangku"
"Anak itu sudah jauh, beli saja yang baru."
Jawaban santai Aiden membuat Alicia marah, ia pun langsung dengan cepat melepaskan tangan Aiden dari lengannya dan kemudian berlari kencang."Tidak, kau tidak tau betapa berharganya gelang itu."
"Alicia tunggu.."
Alicia berlari memecah kerumunan dengan mengangkat sedikit roknya, ia tak ingin kehilangan jejak anak itu, mungkin terdengar tidak sopan seorang wanita bangsawan mengangkat roknya sampai kakinya kelihatan tapi Alicia tak peduli ia hanya ingin gelangnya kembali.
Aiden juga ikut mengejarnya tapi sayangnya ia kehilangan jejak Alicia karena kerumunan orang-orang di pasar.
Alicia melihat anak itu berbelok ke gang kecil dan gelap, dengan memberanikan diri ia memasuki gang kecil itu. "Hei, kembalikan gelangku!"ucap Alicia dan anak itu terlihat panik sekaligus ketakutan melihat Alicia, ia tak menyangka bahwa Alicia akan mengejarnya.
Alicia tak tau jika anak itu tak sendirian, ada dua orang dewasa dengan badan besar dan wajah yang menyeramkan juga ada didalam gang yang buntu itu.
" Wah wah kau hebat sekali, bukan hanya mengambil barang berharga kau juga membawa pulang seorang gadis cantik." Ujar pria mengerikan dengan bekas luka diwajahnya dengan kepala botaknya, manambah kesan seram darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I restarted my life as a villain's assistant
FantasyJika suka jangan lupa vote dan komen ya... 🌼🌼🌼 "Pilihan ada di tanganmu, jadi apa pilihanmu ? ." Kim Yuna, seorang wanita karir berusia 26 tahun, selalu dihantui nasib sial. Pertanyaan kapan menikah menghantui t...