cerita masa kecil

80 11 20
                                    

" Tenn-niiiii........" Teriak bocah bersurai merah memanggil sang kaka yg berlari membawa sebuah buku tebal ditangannya .

Anak dg surai bak sakura itu berlari menuju dekapan adik yg hangat dan nyaman, ia menikmati setiap momen bersama sang adik , 'ya lebih tepatnya adik kembar' .

"Tenn-nii apa yg kau bawa hari ini ?" Riku , nama sang bocah bersurai merah, ia menelaah buku yg masih digenggam sang kaka .

"Ini adalah buku keren... Teman-teman membicarakan nya pagi ini ." Jawab tenn antusias.

"Sungguh ?? , bacakan ... Bacakan... , aku ingin tau..."

" Akan aku bacakan " seketika sang surai sakura duduk disamping ranjang adiknya , ia menggeret kursi hingga dekat dg kasur , menimbulkan bunyi deritan pada lantai.

" Pa.."

Tok...tok ...tok .....

Mulut Tenn terkunci kembali, saat terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar , ia menutup buku dan berdiri , bersiap untuk melangkah ke arah pintu.

"Tunggu riku , biar aku buka pintu dulu" ujarnya sembari melepaskan genggaman riku yg melingkar dipergelangan tangan nya .

"Heemm" anggukan pelan dg wajah yg 'imut' ditunjukan oleh riku , sebagai tanda setuju nya.

Dibukanya pintu kamar dg segera , menampakan sang ibu yang datang dg nampan ditangannya, nampan yang berisi susu hangat dan madu , juga semangkuk sup beserta beberapa bungkus plastik yg tersusun rapih disampingnya 'mungkin bisa disebut obat'

"Okaasan " sambut si kembar dg gembira

"Horaa , Tenn .. kau belum mengganti pakaian mu ? " Ucap sang ibu memperhatikan Tenn dari ujung kepala hingga kaki, terlihat jelas ia masih mengenakan seragam nya. " Ganti bajumu sekarang juga , kaasan sudah menyiapkan susu dan omurice mu di bawah , sebelum kau menghabiskannya pastikan kau sudah mandi Tenn " ujarnya tegas dan penuh penekanan.

" Eeeeeeeh.... , demo kaasaan, tenn-nii akan membacakan ku buku yg ia bawa " bujuk riku pada sang ibu.

" Apa kau mau Kaka mu sakit ?, dia pasti lelah , biarkan dia memberikan badan dan makan , setelah itu baru dia bisa menemui mu untuk membacakan buku"
Sungguh perintah ibu adalah 'mutlak' tak ada yg bisa protes atau sekedar memberikan pendapat.

Riku hanya mengerucutkan bibir  mungilnya itu, dan memandang Tenn dg sendu .

" Tidak apa riku , aku akan menyelesaikan nya dg cepat" Tenn berusaha menenangkan sang adik dari ancaman yg nyata , amukan sang ibu akan terasa sangat merepotkan pada saat seperti ini.

Tenn berlari sekencang mungkin menaiki tangga menuju kamar nya dan bersiap untuk memberikan badan.

Sementara itu, riku masih dg moodnya yg berantakan, ia merajuk pada sang ibu atas keputusan yg diambil oleh nya.

" Makan lah riku " kini sang ibu sudah duduk menggantikan posisi Kaka kembarnya, sembari meletakkan nampan dihadapan anak nya yg tengah sakit itu .

"Tidak , aku tidak mau" riku menolak mentah-mentah perintah sang ibu , karna dia masih 'marah' , mungkin .

" Huuft.. , tolong lah mengerti Riku, kaasan sudah lelah dengan drama merajuk mu ini " keluh sang ibu , ini memang bukan pertama kali Riku melakukan nya , mungkin sudah sering kali, hingga ibunya bosan .

" Aku benar merajuk kaasan , kenapa seolah aku berbohong?"

"Aku tau , kau adalah anak ku , anakku yg manis ini mana bisa merajuk pada ibunya yg amaaat sangat menyayangi nya ... Apa kaasan salah ??"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 twins trouble 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang