Surat undangan

2.8K 90 0
                                    

Apa kabar kalian semua?

Aku Nerima saran dan kritik kalian kalau misalnya tulisan ku kurang bagus ya

Terimakasih 🙏

Selamat membaca💗

~~~~~o0o~~~~~

Jam menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 06.30 saat Liona bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dia berdandan lebih lama dari biasanya, mengoleskan bedak dengan hati-hati agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Namun, pikirannya terus melayang kembali ke kejadian tadi malam,tidak terasa,senyumnya mengembang di wajahnya,seraya merapikan rambut nya,dia berusaha mengingat detail -detail kecil malam itu, seolah-olah semuanya masih terukir jelas di benaknya.

Dia beranjak berdiri, meraih tas sekolah dan jaket hitam yang tergantung di dekatnya, sembari mengenakannya dengan cepat. Dengan langkah tergesa-gesa,Liona  melangkah keluar dari pintu kamar, bergegas menuju ruang tamu untuk menemui seseorang.

Liona berlari kecil,celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya,
Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru,berharap menemukan sosok yang selalu membuatnya merasa tenang.Namun, setelah beberapa menit berlalu, tidak ada tanda-tanda keberadaan pacarnya batang hidungnya pun tak terlihat.

Ia mendengus,kakinya di tendang secara asal.Liona menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya yang mulai kacau.
Lelaki itu masih tak terlihat,padahal harapannya untuk bisa berpelukan
di pagi hari seperti pasangan pada umumnya.

Yasudah lah mau gimana lagi cowonya memang sangat sibuk, di tambah lelaki itu adalah seorang ketua mafia.

"Aku berangkat aja deh"ucap Liona,
ia berbalik badan menuju ke arah pintu.Langkah nya terhenti saat perutnya terasa sangat lapar.
terakhir, ia makan kemarin siang.

"Makan di sekolah aja lah" Ujarnya.

Ia melanjutkan langkahnya menuju pintu, tak sabar untuk keluar.Ketika pintu terbuka,sepuluh bodyguard berdiri tegak menunggu Liona,wajah mereka serius dan waspada.Di lantai bawah,penjagaan juga sangat ketat, menciptakan suasana yang membuatnya merasa terkurung.

Meskipun ia sangat enggan untuk dijaga,Liona tahu betul bahwa ini semua atas perintah Fedriczx. Gadis itu hanya ingin merasakan kebebasan dan menjelajahi dunia di sekitarnya tanpa pengawalan,namun dia juga memahami betapa khawatirnya Fedriczx akan keselamatannya.

"Anda sudah makan?" Ucap salah satu bodyguard secara spontan, penampilannya cukup menyeramkan menurut Liona,apalagi otot begitu besar. Sungguh,seram.

"Saya makan di sekolah aja,pak" Pinta Liona pada bodyguard itu,"saya mau buru-buru soalnya"tambahnya lagi agar dia cepat berangkat ke sekolah.

FEDRICZXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang