CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.
PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.
CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.
SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.
||• EPISODE 21 •||
..
.
Untuk yang pertama kalinya, Zayyan terjerat pada masalah serius. Tentu saja, perbuatannya memang sedikit berlebihan. Tidak ada siswa normal yang akan membenturkan kepala teman sekelas ke meja menggunakan kekuatan penuh seperti itu. Apalagi hingga membuat teman sekelasnya berdarah dan langsung tak sadarkan diri di tempat. Tindakan yang Zayyan lakukan berhasil membuat satu sekolah heboh.
Tapi, bagaimana ya?
Zayyan juga sengaja melakukan hal demikian. Jika direndahkan seperti itu, tentu saja Zayyan tak akan tinggal diam. Dia bukan manusia bodoh yang akan selalu sabar ketika dipandang rendah dan ditertawakan oleh lainnya. Maka untuk menanggulangi masalah tersebut, Zayyan akan memberikan rasa takut kepada mereka semua.
Anggap saja, Baqi adalah contoh sebagai bentuk ancamannya. Jika ada yang mengganggu ketenangannya lagi, maka siapa pun dia pasti akan memiliki nasib yang serupa seperti apa yang dialami oleh Baqi.
Setelah kejadian itu, Zayyan diseret untuk memasuki ruang BK dan mendapatkan teguran serius. Para pelaku dan korban seperti Zayyan diperintahkan oleh guru untuk duduk saling berhadapan satu sama lain. Bu Ati selaku wali kelas serta guru pengampu bimbingan konseling pun turut hadir pada pertemuan itu.
Sidang terbuka akhirnya dimulai.
"Keluarkan saja dia, Bu. Dia benar-benar sudah keterlaluan!" Aditama berseru kencang. Dia yang lebih dulu memulai percakapan.
Sebagai manusia yang mempunyai status sosial tinggi, dia pasti akan lebih mendominasi dan lebih berani untuk menghakimi Zayyan. Bahkan para guru mungkin tidak akan mampu membantah ucapan-ucapan itu. Memang siapa yang berani melawan kaum tinggi seperti mereka?
"Dimohon untuk tenang terlebih dahulu, Tama. Zayyan pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Namun, sebelum hal itu dilakukan, kita harus mendengarkan penjelasannya kan?" Bu Ati menegur, mencoba untuk menetralkan suasana agar tetap terjaga.
"Cih, nggak ada yang perlu dijelaskan, Bu. Dia hampir membunuh Baqi loh, kalau tidak segera ditangani mungkin keadaan Baqi akan jauh lebih buruk dari yang sekarang." Ishak membantah, kembali menekan Bu Ati untuk memberikan hukuman secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam yang Mengintai [ END ]
Mistério / Suspense|| ORIGINAL STORY || =| SERI KEDUA. SEQUEL DARI BOOK MAYARA |= °°Antara hitam dan putih°° Mahardika Zayyan, dia memiliki sorot mata tajam yang mengerikan. Tubuh yang tidak besar, tapi terlihat sangat kuat. Dikaruniai sepasang iris mata yang hitam le...