1

65 9 2
                                    

Selamat datang dicerita saya. tolong vote ya, jangan baca doang hehe.

Happy Reading!


Pagi hari di kamar berwarna putih dan abu, warna yang tidak mencolok membuat kamar itu terlihat nyaman. Rak - rak  besar dan kecil yang berisikan buku - buku yang sangat banyak dan tersusun rapi, serta beberapa alat eksperimen berjajar di meja yang begitu panjang.

Terdapat seorang pemuda yang masih tertidur di kasur milik nya, terlihat jam di dinding kamar nya sudah menunjukan pukul 8 pagi.

Terlambat pergi bersekolah bukanlah hal yang tidak pernah oleh pemuda ini, pemuda rajin, pintar, dan sering begadang ini bernama solar asfaagaelin. Ia mempunyai 6 saudara yang tinggal bersama dengan nya, selalu ada di dekat nya, memberinya semangat, menemani nya saat ia sedih, tapi. Ada satu hal yang sangat solar heran kan kepada kakak - kakak nya ini, yaitu. solar tidak boleh ikut campur oleh masalah yang di rasakan dan di alami oleh kakak - kakak nya. Tidak boleh membantu, dan tidak boleh ikut pergi ketika mereka sedang menyelesaikan apa pun itu yang solar tidak ketahui. Solar tahu mereka tidak ingin solar terluka, tapi apa salah nya jika seorang adik ikut membantu kakak - kakak nya yang sedang kesulitan.

Dan sekarang ia akan terlambat sekolah, lihatlah dirinya yang masih menyelimuti dirinya di atas kasur.

"Eemm.." samar samar terdengar suara dari nya.

Membuka mata indah nya, mencoba duduk di atas ranjang yang dia tiduri.

"Sudah jam berapa?"

Mata nya tertuju pada jam yang ada di tembok kamar nya.

Mata nya membelak saat melihat sudah jam berapa sekarang, segera turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"OH TIDAK AKU AKAN TELAT!"

..

Sekolah yang megah, dihiasi oleh banyak sekali tanaman yang sangat amat indah dan enak di pandang. Burung berkicauan membuat suasana menjadi sangat baik hari itu.

Namun berbeda dengan seorang pemuda yang sudah telat pergi ke sekolah nya, yakni solar.

Berlari kencang dengan tas putih yang ia bawa di pundak. Menghiraukan orang orang yang ia tabrak saat sedang berlari.

'Aku seharusnya tidak boleh telat..' pikir nya risau.

Berusaha berlari kencang berharap gerbang belum di tutup.

Tapi..

"Aduh!"

Mengiris karna tak sengaja terjatuh karna tersandung oleh sesuatu yang lumayan besar, badan nya membungkuk kala memeriksa luka yang ia dapati.

"Sakit banget.. Perih." ucap nya lesu, meniup nya pelan lalu berdiri berniat lanjut berlari.

Namun saat ingin melangkah, matanya tertuju pada sebuah ekor.. Ekor? Solar tidak terlalu melihat jelas apa yang ia lihat, tapi ia yakin itu hewan.

Mendekati makhluk yang dilihat, mencoba meraih ekor itu namun tangan nya malah terkena oleh cakaran maut dari makhluk yang ia coba sentuh.

we will not leave | 𝗦𝗢𝗟𝗔𝗥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang