Hari dimana semua orang terdiam dan menatap kedepan altar.
Aku berjalan dengan gaun putih panjang yang menutupi pinggang sampai kaki ku, rambutku terkuncir sempurna, sebagian orang orang menatapku kagum dan sebagian tidak. Aku menutup mataku untuk menahan perasaan gelisah ini.
Saat aku membuka mata, aku melihat sosok Kyran yang berdiri disana tanpa ekspresi sedikit pun, aku mengerutkan alisku, tetapi mengembalikan wajah tenang ku kembali.
Cincin terpasang, dan ciuman akan dilakukan, aku tidak mau melakukan ini, bibirku yang manis harus bersentuhan dengan bibirnya yang pahit itu, tidak rela sekali.
Bibir kami saling menempel satu sama lain, hingga sah lah pernikahan kami, sekarang aku adalah istri sah- istri kontrak putra mahkota.
Saat aku berbalik, aku dapat melihat adikku yang tersenyum, saudara dan ayahku.. mungkin ekspresi kebalikan dari Yelen.
Fellencia dan juga ratu tersenyum gembira. Warga masyarakat juga tersenyum lembut, tetapi aku dapat merasakan tatapan tajam dari para wanita atau pun gadis, tak peduli bangsawan atau tidak semuanya menatapku tajam. Sedangkan raja hanya diam, anggap saja dia bahagia.
Pikiranku mulau tidak fokus mengingat apa yang kemarin Yelen katakan padaku.
"Jadi kakak sedang mencari tau Mr L?"
"Jika ya?"
"Aku menemukan semua informasinya melewati Fyra!"
Aku merasa kasihan pada Fyra, ia harus terikat dengan vampir sialan itu, jika dibiarkan begitu saja, bukan hanya kotaku yang akan diobrak Abrik. Aku membutuhkan bantuan Ryan, tetapi alasan apa yang harus kukatakan pada Ayah?
"Mereka bertanya padamu bodoh."
Suara dingin itu menyadarkanku dari lamunanku, Kyran memanggilku dan aku baru menyadari bahwa Ratu berada didepanku.
"Maafkan saya yang mulia ratu." Aku menunduk, ini kesalahan ku, bagaimana bisa aku menghiraukan ratu, untung saja yang didepanku bukanlah raja.
"Tidak apa apa nak, tetapi apa kau baik baik saja? aku menangkapmu sedang melamun sedari tadi."
"Saya baik baik saja ratu, saya sedang memikirkan apakah rencana tentang pesta yang kubuat sempurna dan akan sesuai dengan selera para warga dan bangsawan lain." Maafkan aku, aku berbohong, anggap saja mulutku bergerak dengan sendirinya.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu, nikmatilah pesta ini."
Ratu menghentakkan kakinya menjauh dariku, aku dapat melihat punggungnya yang tertutup oleh gaunnya itu, dia berpakaian sangat sopan.
Aku menghampiri adikku Yelen yang tengah sibuk memilih makanan, Yelen menatapku lembut dan senyum manis menghiasi bibirnya.
"krim kue disini sangat enak bukan?"
"Iya ini lezat sekali."
"Ah ya, tentang sang vampir Lucian, apa tidak ada informasi lebih lanjut?"
"Sayangnya tidak kak, Fyra sudah memberitahuku semua yang ia ketahui. Aku khawatir padanya karna sepertinya nyawa nya terancam."
Aku menepuk bahu Yelen, jika Fyra bisa memberikan informasi sepenting ini lantas bagaimana dengan kakaknya? Tapi sayangnya aku tidak akan berada di AmberWinds dalam waktu jauh, aku harus bertahan di MoonWave.
jika Lucian datang untuk membunuhku, akankah semua orang akan marah dan sedih termasuk suamiku?
Mustahil jika jawabannya adalah ya, setelah kematianku maka aku hanya akan menghilang bagaikan debu, hanya bagaimana cara kematian itu berubah. Memang niatku sejak awal hanyalah diam dan mengikuti alur cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragic Fate
Fantasíaseorang remaja yang saat itu sedang pulang dari pekerjaannya. pada pukul 11 malam tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang didepannya. badannya berhenti bergerak dan brak! ------ Kini sekarang bukannya mati dia malah bereinkarnasi menjadi putri an...