#empat

196 43 21
                                    

Sementara di tempat lain, Aurora terlihat sangat bahagia, wajahnya berbinar cerah dengan senyuman yang enggan memudar, ia menenteng beberapa kantung belanjaan dengan merk ternama di tangan kirinya. Sementara tangan kanannya melingkar manja pada lengan seorang gadis lain yang juga terlihat sangat bahagia.

"Setelah ini, kau ingin kemana lagi?" Tanya si gadis, Aurora menoleh

"Sudah cukup, aku lelah dan lihat— belanjaanku sudah sangat banyak"

"Tidak, itu belum seberapa, aku bisa memberikanmu apapun yang kau mau hingga memenuhi setiap sudut rumahmu" Rora menghentikan langkah dan menatap datar pada gadis tersebut

"Apa yang kau pikirkan?"

"Hm?"

"Jika kau memenuhi rumahku dengan barang-barang seperti ini, dimana aku akan tidur?" Si gadis terkekeh dan mencubit gemas pipi Aurora

"Ku kira kau akan memarahiku karena hal lain. Haha kau bisa tidur di dalam kantung belanjaan itu"

"Aishhh~ Kau sangat menyebalkan!" Rora menghentakkan kaki dan berjalan cepat meninggalkan gadis tersebut

"Sayang tunggu aku~"

"Kau lambat seperti kura-kura bungkuk" Ejek Aurora seraya mempercepat langkahnya.

~~~

Brugh!

"Kau yakin tak ingin mampir?" Tanya Rora saat ia keluar dari mobil mewah bersama gadis lainnya

"Maaf, tapi aku masih ada urusan"

"Padahal aku masih rindu berduaan denganmu" Sendu Rora dengan wajah menggemaskan

Cuph!

"K-kau—" Kagetnya saat si gadis mendaratkan kecupan di bibirnya

"Kau sangat menggemaskan"

"Besok saja aku kemari lagi, bagaimana?" Tanyanya, Rora nampak berpikir kemudian mengangguk riang

"Apa kekasihmu tidak akan datang?"

"Tidak, dia hanya akan datang jika aku yang memintanya dan besok, aku tidak akan memintanya datang" Jelas Rora dengan wajah berbinar, si gadis mengangguk dan mendekat ke arah Rora.

"Besok, pakailah pakaian yang tadi kau beli karena malam akan sangat panjang bagi kita, Kim"

Glup!

Aurora menelan salivanya dengan susah payah, nada bicara rendah namun menggoda itu mampu membuat tubuhnya menegang sempurna dengan debaran jantung yang menghentak keras.

"Sampai jumpa besok, sayang" Ia kembali mencium bibir Rora, mengedipkan sebelah mata dan berlalu membawa mobilnya pergi dari hadapan si gadis yang masih mematung.

"Astaga~ Dia benar-benar jahat, sengaja ingin membuatku mati muda" Gumamnya seraya menyentuh dada.

Rora menggelengkan kepala dan berbalik masuk ke dalam rumahnya. Ia menaruh kantung belanjaannya di atas sofa kemudian menggerakan tubuh ke kanan dan ke kiri seraya menggumamkan sebait lagu cinta.

Gadis itu menuangkan jus yang ia ambil dari lemari es pada gelas kemudian membawanya terduduk di sofa. Tangannya bergerak meraih tas dan mengeluarkan ponsel, ia mengernyitkan dahi melihat banyak panggilan tak terjawab dari kekasihnya, Rami.

"Tumben sekali dia menghubungiku sebanyak ini"

Ia mengalihkan rasa penasarannya pada beberapa pesan yang masuk dan pada saat membuka pesan dari Rami, kedua matanya melebar sempurna dengan mulut yang juga terbuka.

Babymonster Rami || Second Chance or Choice?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang