Suasana kelas 11 IPA 2 pagi ini cukup bising karena guru yang sedari tadi seharusnya sudah masuk, belum juga menampakkan kehadirannya.
"Woi jamkos" Teriak Adit si ketua kelas, ketika baru saja berlari masuk ke kelas.
Yang langsung disambut seru girang dari teman-temannya.
"Mumpung jamkos, siapa yang mau main ToD? " Tanya Davin berteriak menginstruksi temen sekelasnya.
"Gue" Seru Mina.
"Gue" Seru Tasya.
"Gue" Seru Karin.
"Gue" Seru Rara.
"Okay, ayok kalian berlima juga mesti ikut" Ucap Davin mengajak kelima temannya.
"Gue gak ikut" Tolak Zayyan, dia masih sibuk membolak-balik buku pelajaran didepannya.
"Gue juga gak" Timpal Sing dan Leo secara bersamaan.
"Yaelah Zay, ikut aja napa, refresing Zay jangan buku mulu lo pantengin, liat noh dua pawang lo juga gak mau ikut kalau lo gak mau" Balas Lex sambil menarik Zayyan menuju temannya yang sudah membuat lingkaran didepan kelas.
"Ya ampun nih bocah, gue bisa sendiri gak usah ditarik-tarik juga, dasar pemaksaan lo ya Lex" .
Akhirnya Zayyan hanya pasrah mengikuti temannya, dia duduk ditengah-tengah Sing dan Leo yang juga memilih ikut bermain.
"Tuh kan apa gue bilang Zay, dua pawang lo udah anteng aja kalau lo ikut main" Ucap Lex melihat Sing dan Leo yang duduk disamping Zayyan.
"Udah buruan mulai, jangan banyak bacot aja lo" Timpal Leo membuat Lex mendengus, tapi tetap memulai memutar botol kosong minuman ditengah-tengah mereka.
" Truth or Dare? " Tanya Davin ketika tutup botol berhenti menghadap Tasya.
"Truth aja deh"
"Kekmana tipe ideal lo? "
"Tipe ideal gue kek Zayyan" Jawab Tasya blak-blakan seketika langsung dihadiahi teriakan heboh seisi kelas bahkan temannya yang tidak ikut bermain sudah berkumpul melihat keseruan tersebut.
"Anjir langsung to the point aja ya bro" Balas Wain terkekeh.
"Dikodein tuh Zay" Seru Adit yang ikut menggoda Zayyan, Zayyan hanya tersenyum, dia juga tidak tau harus menanggapi bagaimana.
"Udah udah lanjut, banyak bacot lo pada" Timpal Leo kesal sambil mulai memutar kembali botol kosong itu hingga tutupnya berhenti mengarahnya.
"Okay Leo Truth or Dare? "
"Truth"
"Sekarang lo lagi suka sama seseorang atau enggak? " Tanya Wain.
"Lo ngapain nanya Leo, dia mah gak ad-"
"Iya gue lagi suka sama seseorang" Jawaban Leo memotong ucapan Zayyan.
"Ha? Seriusan lo? Anjir cewek cantik mana yang berhasil menarik perhatian seorang Leo" Timpal Zayyan seakan tidak percaya, soalnya dia tidak pernah melihat hawa hawa kasmaran dari sahabatnya ini.
"Pertanyaannya cuma satu" Balas Leo membuat Zayyan mendengus kesal.
"Gue juga gak nyangka sih" Seru Davin yang diangguki oleh teman-teman nya.
"Okay lanjut"
"Wah, akhirnya pangeran anime kita mendapat giliran, Truth or Dare?" Tanya Davin ketika tutup botol berhenti mengarah kearah Sing.
"Truth"
"Dari tadi kalian milih truth mulu, ini gak ada yang berani dare apa"
"Gak usah gitu Wain, lo kalau berani pas giliran lo aja milih dare" Timpal Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Pergi •Zayyan Story• END
FanfictionSiapa yang menyangka bahwa senyum ceria yang selalu ia tampakkan kepada dunia adalah caranya menyembunyikan luka yang terpendam di hatinya. Dia adalah Zayyan, sang mentari bagi mereka... Dia adalah Zayyan, pemilik senyum yang memancarkan kehangatan...