pada pukul delapan malam gevano selesai menidurkan naren dia keluar untuk membuatkan makan malam untuk Kalingga karena sebelum dia menidurkan naren Kalingga memintanya untuk membuatkan makan malam untuknya.
sekarang dia sedang bergulat dengan alat yang ada di dapur malam ini dia akan membuat ayam kecap manis dengan ikan goreng.
"ini makan malammu semoga kau suka" ucap gevano tersenyum. dia ingin mengatakan sesuatu tapi ragu.
"kenapa apa kau mau berbicara sesuatu? katakan saja" ucap Kalingga yang tahu apa pikiran pemuda didepannya.
"aku.... eumm apa kau ada baju yang sudah tidak terpakai? aku ingin berganti tapi tidak ada bajuku disini" ucap gevano.
Kalingga menatap manik gevano Lamat, dia sampai lupa untuk itu.
"pakai saja punya ku sepertinya ada yang sudah tidak muat di tubuhku"
"heum! baiklah kau selesaikan dulu makan mu aku akan ke–– oh iya apa aku tidur bersama Seno?"
"tentu saja lalu kau mau dimana lagi?"
"ah tidak maksudku siapa tahu aku tidur dikamar sendiri karena aku bekerja disini jadi aku merasa tidak enak kalau harus tidur dengan seno"
"tidak perlu kau cukup tidur dengan anakku saja atau.... kau mau tidur denganku saja hm?" ucap Kalingga.
"tidak lebih baik aku tidur dengan seno saja, ya sudah c-cepat makan a-aku mau ke atas" ucapnya lalu bergegas pergi menuju ke kamar naren meninggalkan Kalingga yang terkekeh melihat tingkah gevano.
dia mulai memakan masakan buatan gevano karena tadi sempat tertunda akibat pemuda itu.
-
-
-
-"owh ini kebesaran sekali apa tidak ada yang lain?" ucap gevano yang sudah memakan baju yang diberikan oleh Kalingga.
kenapa dia memberikan baju yang sangat kebesaran dia seperti memakai dress dan dia hanya memberikan celana pendek saja bahkan celana itu tidak terlihat karena tertutup oleh baju.
Kalingga masih diam melihat pemandangan didepannya, paha yang mulus dan ramping serta rambut yang disisir acak.
'aku ingin memegang paha itu, apa itu sangat halus? oh rasanya dia bangun sekarang'
"kenapa kamu diam saja? aku sedang berbicara dengan kamu" ucapnya sambil berkacak pinggang menatap wajah Kalingga yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
"ah maaf aku hanya sedikit eum... tidak ada"
gevano mendekat ke arah Kalingga yang sedang duduk diatas kasur, mereka sedang berada di kamar naren karena gevano baru saja selesai mandi dan Kalingga langsung membawakan bajunya.
saat sudah sampai didepan nya dia melambaikan tangannya ke depan wajah Kalingga.
"hei kenapa kau melamun?"
ucapan gevano membuat Kalingga tersadar dan terkejut betapa dekatkan dirinya dengan gevano.
'apa dia sedang menggodaku!?'
Kalingga menarik tangan gevano lalu mengukung nya dibawah, dia menatap wajah gevano yang terdapat semburat merah dengan bibir merah muda yang terlihat sangat kenyal untuk dirinya lumat.
dia mulai mendekatkan tubuhnya perlahan gevano yang melihat itu menutup matanya.
chup!
'ciuman pertamaku huhu bibirku sudah ternodai oleh pak tua ini'
manis itu yang Kalingga rasakan baru menempelkan saja sudah manis bagaimana kalau dia melumatnya. dia melihat gevano yang sedang menutup matanya lalu dengan berani dia mulai melumat bibir itu dengan lembut.
"eumhh..."
suara lenguhan gevano membuat libidonya naik, dia sudah tidak bisa menahannya lagi adiknya bahkan sedari tadi sudah berdiri gagah di balik celananya.
gevano mengalungkan tangannya di leher Kalingga.
buk
bukdia memukul bahu kokoh Kalingga supaya melepaskan pangutannya karena dirinya membutuhkan pasokan oksigen.
setelah pangutan itu terlepas gevano langsung meraup napas dengan tergesa-gesa.
"hah... hah... akuh hah tidak bisah bernapash" ucapnya dengan napas yang tersengal-senggal.
Kalingga menjatuhkan dirinya menimpa gevano, berat sangat berat itulah dirasakan gevano, bagaimana tidak tubuh Kalingga saja besar sedangkan dirinya kecil.
"berat minggir, bisa-bisa badanku gepeng karena tertimpa tubuh besar mu itu" ucapnya sambil berusaha menyingkirkan tubuh besar Kalingga dari atasnya.
"aku menginginkanmu" ucapnya dengan suara yang pelan tepat di telinga gevano.
"h-hah menginginkan a-apa?"
"I want your body, baby" ucapnya sambil menatap wajah gevano dibawahnya dengan tatapan sayu.
gevano tetap diam Kalingga yang melihat itu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dia kembali melumat bibir tipis itu, namun sekarang dia mencium bibir itu dengan kasar gevano sampai tidak bisa mengimbangi ciuman Kalingga.
gevano langsung mendorong tubuh kekar Kalingga supaya ciuman itu terlepas.
"kenapa?" ucap Kalingga dengan suara deep nya dia tidak suka kalau kegiatannya diganggu.
"sudah hentikan ada seno disini aku tidak mau dia terbangun"
"baiklah kalau begitu"
bukannya berhenti dia malah membopong tubuh gevano menuju keluar dari kamar milik anaknya.
didalam gendongan Kalingga dia memberontak memintanya untuk segera menurunkan dirinya.
"aah lepaskan aku, aku mau tidur"
"no, tonight you have to satisfy me first"
'memuaskan itu apa si? maksudnya aku harus membuatkan dia makan lagi? apa bagaimana?' batinnya.
ceklek!
sampai didalam kamar Kalingga langsung membanting tubuh ringkas gevano untung saja kepala dia tidak terkena senderan kasur.
"sakit" ucapnya, Kalingga tidak menggubris ucapan gevano dia malah kembali menindih tubuh itu.
"kamu mau ngapain si? kan aku sudah bilang aku mau tidur aku capek"
"aku tidak melarang mu untuk tidur jadi...just sleep if you can" ucapnya dengan suara yang berbisik membuat gevano merinding.
"ka—mphh!!" belum sempat dia menyelesaikan ucapannya Kalingga kembali melumat bibir itu dengan tergesa-gesa.
5 menit akhirnya dia melepaskan ciuman itu dia melihat wajah gevano yang berada di bawahnya dengan mata yang sayu serta bibir yang sedikit terbuka.
"damn I can't hold it anymore, you have to be responsible for making my sister stand under there"
"aku harus melakukan apa? memangnya kau punya adik? dimana dia?"
Kalingga menggeram marah, sial kenapa gevano sangat polos sekali. pikirnya.
dia meraih tangan gevano dan menuntunnya untuk memegang bagian bawahnya yang sudah mengeras meminta untuk dimanjakan.
gevano menggelakan matanya terkejut melihat apa yang dia pegang, ini sangat besar.
"a-aku tidak m-mau... cepat menyingkir dariku aku mohon" ucapnya sambil menggeleng ribut.
Kalingga tertawa sinis melihatnya, "tidak bisa sayang dia sudah bangun dan ingin dimanjakan oleh mu" ucapnya sambil membelai pipi putih gevano.
TBC.
bab selanjutnya bakal ada naninu nya apa mau di skip aja? komen mek mau di skip apa gimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Romancegevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...