Prolog

0 0 0
                                    

Cerita ini berdasarkan pada ide penulis

"Rumah itu mungkin akan hirap"

-Di mana Rumahku?

   

Dua orang anak sedang menunggu kehadiran sepasang suami istri,yah... kedua orangtuanya.Keduanya begitu tidak sabar melihat orangtuanya datang dengan membawa makanan yang penuh dengan aroma semerbak membuat perut mereka menjadi kroncongan ingin segera memakannya.

"Bang,mama sama ayah lama bet yak datangnya"tutur anak perempuan tersebut siapa lagi kalau bukan Alishba biasa dipanggil Alish oleh orang-orang tapi tidak dengan kakak laki-laki nya yang sering memanggilnya dengan Icut,aneh yak ni Abang nama bagus-bagus malah dipanggil Icut mana jauh banget lagi sama nama aslinya,wkwkwk.

"Yah sabar dong cut,abang juga lagi nunggu sabar sabar aja tuh...krkrkrk(bunyi perut)tuh perut Abang juga dah bunyi biaasa aja"saut kakak laki-lakinya yang bernama Ali,,haha singkat banget yak namanya.

"Yah Icut juga udah kroncongan nihh beteung,wajarlah ga sabar juga"sebari matanya ngelayas ke Ali.

Keduanya lalu terdiam kembali sambil menonton TV sebari memegang perut yang sudah lama menunggu makanan menghampirinya.

Lalu, beberapa menit kemudian terdengar suara ketokan pintu yang memecahkan keheningan,sambil terdengar suara seorang wanita yang memanggil nama mereka.

"Ali!!!Alish!!!buka pintunya,cepat!!!"teriakan tetangga mereka yang cemas seperti ada sesuatu yang terjadi.

Ali pun langsung bergegas membuka pintu tersebut.

"Ada apa Bu??"tanya Ali terheran-heran melihat wajah tetangganya yang begitu cemas.

"Ay..ayah,dan ma...m...mama kamu kecelakaan Ali dan mereka sudah dibawa ke Rumah Sakit"ucap tetangga yang bernama Bu Minah,sambil melihat Alish yang tengah terbengong dan kaget mendengar kejadian tersebut.

"Kamu dan Alish harus segera ke Rumah Sakit sekarang,ayo ibu antar kalian kesana sekarang yah"sambung Bu Minah lagi.

"Hiks...hiks...hiks,kok bisa kecelakaan bu?apa kecelakaannya parah Bu?"tangis Ali yang sangat khawatir dan syok dengan kabar tersebut.

"Abang....huwaaaaaaaa,mau ke ayah sama mama Sekarang hiks...hiks...hiks"tangis seorang Alish,anak perempuan yang masih kecil umurnya

Bu Minah yang melihat itu langsung membawa mereka dengan perasaan iba dan tak tega melihatnya,,tak terasa wajah Bu Minah dituruni sebuah air mata yang entah kapan mengguyur wajahnya.

"Ali dan Alish tunggu bentar yah,kita kesana sekarang"ucap Bu Minah berusaha menenangkan mereka yang masih menangis tersedu-sedu.

Ali dan Alish terus menatap langit sambil berdo'a kepada yang di atas,yang Maha Esa yakni Allah SWT.,di dalam hati kecil mereka yang terus bermohon agar kedua orangtuanya selamat dan tiada hal yang tidak diinginkan.

Namun tiba-tiba hujan mengguyur kota mereka, keheningan malam yang tadi sangat sepi kini menjadi berisik oleh suara air yang terus membasahi tubuh mereka.

"Bang gimana ini hiks...hiks...hujan turun dari tadi kita nunggu Bu Minah tapi belum keluar juga...huhuhu..."tangis Alish yang semakin pecah,hanyut dalam suara hujan dan air matanya kian menyayat hati.

Ali memandang wajah Icut nya merasakan hal yang sama.Entahlah hati Ali merasakan hal tidak enak dia langsung merasakan bahwa ada hal yang tidak beres.

"Kita pergi sekarang ajah,gapapa sambil lari aja,kita ga bisa nunggu Bu Minah diluar kayak gini,ayo!!!"ajak Ali karna perasaannya yang kian tidak baik.

Digandengnya tangan sang adik sambil berlari menerjang hujan dan gledek yang kini mulai bersahutan.Hujan menjadi saksi dari perihnya hati mereka malam itu.

"Ali!!!Alish!!!mereka kemana?"tanya Bu Minah yang keluar dari rumahnya kebingungan.

"Pak!!!bapak liat Ali sama Alish tadi gak?"teriak Bu Minah menanyakan keberadaan Ali dan Alish.

"Loh Ndak tau to,tak kirain tadi ibu bawa mereka masuk"jawab pak Edo suami Bu Minah.

"Yah mana hujan lagi pak,gimana ini?"sahut Bu Minah yang berpikir bagaimana keadaan mereka diluar jika tidak ada orang yang lebih dewasa mendampingi mereka.

"Besok saja lah kita cari,mungkin mereka masuk rumahnya lagi"jawab pak Edo dengan santai.

Pov Ali dan Alish

"Bang itu Rumah Sakit nya"panggil Alish pada abangnya yang sudah terlihat kelelahan atau mungkin kelaparan.

"Iyah"jawab singkat abangnya yang kini sudah mulai terlihat lunglai.

Mereka mendekati suster yang ada di depan komputer.

"Suster,apa ada pasien bernama pak Adi dan Bu Fina?"tanya Ali.

"Oh yang barusan kecelakaan tadi yah?apa kalian berdua anaknya?"tanya suster tersebut.

"Iyah sus,kita kesini mau liat ayah sama mama"ucap Ali.

"Kalian pergi saja di UGD di sebelah sana,emmm...kalian ga bareng sama orang dewasa kesininya?"ucap suster tampak iba melihat mereka berdua.

"Iya sus kami kesini berdua"ucap Ali menunduk sebari menangis sampai terisak-isak.

Hujan dan petir masih turun ke bumi tak henti henti sama seperti hujan pada wajah kedua anak itu,mereka kebasahan,menggigil karna terlalu dingin.

"Baiklah,sebentar...."sambung suster sebari mencari barang.

"Ini handuk untuk kalian berdua,semoga kedua orangtua kalian selamat yah"ucap suster.

Ali dan Alish pergi dari tempat itu,menuju UGD.

***

"Dokter,keadaan pasien semakin memburuk, bagaimana ini dok?!"ucap suster semakin panik.

"Tittttttttttttt_____________"elektrokar-diograf itu berbunyi, gelombang yang mengecil kini menjadi datar.

Raut wajah dari masing masing suster dan dokter itu menunjukkan bahwa raga yang mereka usaha selamat kan sudah pergi ke rumah asalnya.

Masing masing dari mereka mulai melepaskan alat alat dari tubuh seorang lelaki yang tidak lain adalah ayah dari Ali dan Alish.

Lalu bagaimana dengan kabar mama Fina?
Apakah selamat?
Dan bagaimana dengan nasib Ali dan Alish?
Siapa yah penyebab kecelakaan tersebut?

Lanjut bagian 2 yah...


Syukron buat yang sudah membaca semoga terhibur dan makin penasaran dengan bagian selanjutnya
Okeh, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di mana Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang