Permulaan

45 2 1
                                    

Hari yang dinantikan selama dua minggu itu akhirnya tiba. Petang itu mereka mempersiapkan segalanya sebelum bertolak. Seorang pria lelaki sepertinya sedang mencari keberadaan seseorang di setiap sudut ruangan. Namun, tetap saja sosok yang dicari-cari sedari tadi tidak muncul jua. Pada akhirnya dia memilih untuk menanyakan keberadaan sosok gadis yang dicari nya itu kepada bibik Saki yang berada di dapur bersama Hikaru.

" Apa kamu melihat Shiho Saki-baachan ? "

" Ouh, Shiho-sama sudah keluar sedari tengah hari tadi bersama Yukiko-sama, Shinichi-sama. "

" Keluar ? Untuk apa? "
Tanya Shinichi yang agak risau. Bagaimana bisa ibunya membawa Shiho tanpa sepengetahuan dirinya. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Shiho ketika dia tidak bersamanya!
Masih dalam pikirannya yang bimbang akan Shiho. Jelas terpampang raut wajah gelisah pada Shinichi yang tentunya di notice oleh bibik Saki dan Hikaru.

" Haihh, jadi pacarnya itu jangan sok posesif deh shinichi-niichan. "

" Hikaru ! " Pekik bibik Saki yang tidak diendahkan anak kecil itu.

" Shiho-neechan keluar bersama nona Yukiko tapi masih ada bodyguard kok. "

" Benarkah ? Kalau begitu aku tidak khawatir lagi. " Balas Shinichi yang hanya mendapat balasan anggukan dari Hikaru.

" Ngomong-ngomong, niichan. Niichan harus membalas hutang mu padaku yang sudah membantu hubungan mu sama Shiho neechan 3 minggu yang lalu tahuu. "

" Tskk, apa yang bocah nakal sepertimu ini inginkan sebagai balasan. "

" Ya, tidak susah deh. Hanya saja aku menginginkan seorang teman yang lain. Cepatlah nikahi neechan lalu biarkan aku bermain dengan anak kalian ! "

" Horaaa, Hikaru! Anak kecil tidak sesuai berbicara sebegitu. " Bebel bibik Saki yang tidak habis pikir dengan karenah cucu nya ini. Ada-ada saja perkara pelik yang dia katakan.

" Nandayo? Baachan juga pastinya mahukan? Tuh, mereka hanya perlu meminta pada cik bangau untuk memberikan anak dan mengambilnya di corong atap, benarkan Shinichi niichan? " Kata Hikaru dengan polosnya.

Yang di tanya hanya terkaku bagai disumpah menjadi batu. Wajahnya merah semerah tomato. Bocah nakal iniii, mengapa meminta sesuatu yang sukar dan tidak masuk akal!
Cuba mengawal emosi malunya, Shinichi berdehem beberapa kali.

"Hum, uhummm itu tidak boleh Hikaru "

" Hehhhh, mengapaaa? Aku sungguh bosan sih di rumah! "

" Ya terus, minta aja sama papa dan mami kamu bukan ke niichan sih! "

" Tidak bisaaa, kata mami cik bangau nya sudah tua makanya dia tidak bisa menghantarkan bayi-bayi lagi kepada papa dan mami. Kata mereka, cik bangau akan menghantar bayi-bayi ke pasangan muda saja."

Begitu polos pernyataan Hikaru membuatkan Shinichi tidak bisa berbuat apa.

" Pokoknya tidak bisa! Minta yang lain saja. Sudah ya, niichan ada kasus perlu diselesaikan . "

" Ckk, Shinichi niichan tunggu saja aku akan mengadu pada shiho-neechan ! "

___________________________________________

Malam itu mereka berlima  sudah berada di lokasi. Seperti yang dijangkakan sebaik sahaja perasmian pemberian dana, pihak tropical land akan membawa anak anak yatim di bawah kelolaan rumah kebajikan Matsumoto Ijika sebagai ganti dirinya. Ijika pula sudah beredar ke suatu tempat bersama seorang bodyguard yang tubuhnya amat kekar.

Mengikuti pelan asal, Heiji akan mengawasi anak-anak yatim itu sebagai langkah penjagaan. Takut-takut, terjadi sesuatu pada keselamatan mereka. Seterusnya, Kaito ditugaskan untuk mengawasi kawasan dari atas, lebih tepatnya dia akan terbang menggunakan
Hang Gliding nya untuk memerhati Ijika dari udara. Shinichi dan Hakuba pula akan mengikuti Ijika dari belakang. Mereka berkomunikasi menggunakan earpiece di telinga.

My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang