Eps 2 : Milikku ya Milikku!

273 15 4
                                    


5 tahun sudah terlewatkan, entah mengapa gadis yang hanya muncul dalam beberapa puluh menit dihidupnya terus terbayang padanya hingga kini.

"Pak, hari ini akan ada sekretaris baru yang akan menggantikan Xavier."
"Ya...bagus."
"Dia sudah disini, tapi Xavier masih mengajarinya beberapa hal sebelum Xavier pergi."
"Jam berapa Xavier akan berangkat ke China?"
"Jam 11 pak. Jadi jam 10 dia sudah akan pamit undur diri, setelah itu penggantinya akan masuk kedalam ruangan."
"Oke. Siapa namanya?"
"Maya Chen."
"Ahh...oke"

.

.

.

Waktu telah menunjukan pukul 10, Xavier mengetuk pintu sebentar dan masuk kedalam ruangan bersama gadis bertubuh kecil disampingnya.

"Permisi pak, saya mohon izin, jam 11 saya akan berangkat, dan saya telah selesai mengajari hal dasar kepada pengganti saya, saya izin pamit dari perusahaan dan terima kasih atas kebaikan anda selama saya bekerja." Xavier menunduk sekilas dengan sopan dan pamit undur diri.

Gadis mungil itu pun mengadahkan wajahnya menatap Sylus.
"Selamat siang, saya Maya Chen, lulusan Lincon University, saya satu almamater dengan kak Xavier, dan saya akan berusaha keras— Akhhh!!" Gadis itu terkejut saat Sylus meremas kedua bahunya dan menatapnya tak percaya.
"...A-ada apa tuan...?" Tanya sang gadis ketakutan.
"Kau...rupanya ini sungguh kau?" Tanya Sylus tak percaya melihat gadis yang selalu ada dipikirannya selama 5 tahun ini muncul dengan sendirinya dihadapannya.
"A..apa kita saling mengenal?" Tanya Maya ketakutan.
"Kau tidak ingat kejadian 5 tahun lalu?" Tanya Sylus kembali.
"...Ti-tidak...tapi...5 tahun lalu? A-apakah anda salah satu orang itu...?" Tatapan Maya seketika berubah, tubuhnya bergetar ketakutan dan wajahnya memucat, seakan ada sesuatu hal mengerikan pada 5 tahun lalu.
Sylus seketika seperti tersadar dari perbuatan anehnya saat ini, dia tidak bermaksud membuay Maya ketakutan, dan dia hanya terlalu senang melihat Maya saat ini, tapi sepertinya terjadi sesuatu hal traumatis pada Maya disaat 5 tahun lalu.
Melihat Maya yang masih memucat dan dengan tatapan ketakutan, membuat Sylus secara spontan memeluk Maya dan mengelus punggungnya dengan lembut.
"Maaf...tidak apa-apa..."

.

.

.

Maya POV : ON

"HAHH?! Kok mengerikan sihh?!"
"Huhu...aku juga bingung dan takut sekali..."
"Ihh baru bekerja sudah dapat boss yang aneh! Menyeramkan."
"Aku sangat takut Tara...mengerikan sekali! Dia kelihatan sangat aneh dan seperti pria mesum...tapi dia mencurigakan sekali, dia menanyakan 5 tahun lalu...tapi feelingku dia tidak terlibat pada salah satu orang di 5 tahun itu deh...dia tiba-tiba menenangkanku."
"Ya siapa tau dia  memang salah satu mafia yang nenekmu hutangi? Tapi melihat dirimu yang sangat cantik dan seksi seperti ini siapa yang tidak luluh sih? Pokoknya hati-hati saja! Bisa-bisa nanti kau dicabuli! Hihh!! Kenapa tidak pindah saja sih? Atau langsung menghilang saja gitu? Besok gausah datang kerja!" Saran Tara.
"Aku juga maunya begitu...tapi sayangnya ini karena kak xavier...aku tidak ingin membuat nama kak xavier jelek...kalau bukan karena kak xavier mungkin aku sudah kabur tadi saat istirahat makan siang." Jawab Maya putus asa.

"Mayaa!! Ada yang memintamu menuangkan minum di table 8!!"

"Baikkkk!!" Maya segera mengambil beberapa botol minuman.

.

Beginilah Maya saat ini, demi melunasi hutang-hutang sang nenek, dia harus bekerja dibeberapa tempat. Tak ada hari libur untuknya, pagi hingga sore hari sebelumnya dia bekerja sebagai seorang administrasi di perusahaan kecil, lalu selepas pulang dari kantor dia melanjutkan kerjanya disebuah bar, dan pada hari libur seperti sabtu dan minggu pun dia tetap harus bekerja ditempat Spa sebagai terapis pijat.
Karena kasihan dengan hidup Maya, Xavier yang harus ke China untuk melanjutkan pendidikan pun merekomendasikan dirinya menggantikan posisinya bekerja disebuah perusahaan besar milik Onychinus.
Walau akan mendapatkan gaji yang sangat besar dari bekerja diperusahaan besar, sayangnya tetap saja dirinya harus bertahan bekerja diberbagai tempat saat ini karena hutang sang nenek yang sangat besar. Tapi dengan bekerja di perusahaan Onychinus setidaknya hal ini lebih meringankannya, karena gajinya lebih besar 2x lipat dari kerjaannya sebelumnya, karena ini pula yang membuatnya harus tetap bertahan bekerja walau Sylus nampak mengerikan baginya, tapi berkat bekerja di Spa dan Bar, dirinya mulai terbiasa dan merasa bisa menghadapi pria-pria aneh seperti itu dihidupnya.
Sejak kecil dirinya tinggal bersama dengan sang nenek dan ibunya yang sakit keras, sang ayah pergi begitu saja kabur dari rumah dengan sejumlah hutang yang besar, ayahnya seorang pemabuk dan penjudi, ibunya tengah berjuang melawan kanker ovarium, dan neneknya yang sudah renta hanya bisa berjualan dipasar tentunya tidak dapat menutupi biaya pengobatan sang ibu sehingga mau tak mau harus berhutang dimana-mana, belum lagi rentenir-rentenir yang datang kerumah mencari sang ayah dan mengancam nenek berkali-kali membuat kehidupan Maya semasa kecil menjadi traumatis.
Maya yang tumbuh menjadi gadis cantik pun mau tak mau berkali-kali diancam akan diperkosa, diculik atau diberi pilihan harus menikah dengan salah satu mafia demi melunasi hutang-hutang sang ayah dan nenek.
Hal ini pula yang membuat dirinya bersama sang nenek harus pindah-pindah, dan saat SMA sang nenek mendapat pekerjaan sebagai pembantu dikeluarga seorang dokter, dan sesekali Maya pun turut membantu sang nenek beberes dirumah yang sangat besar itu, dan hal ini pula yang membuat nya mengenal Zayne sebagai anak majikannya, dan keluarga ini pula yang membantunya mencarikan sebuah kontrakan didekat rumah mereka agar Maya dan sang nenek tak perlu berjalan jauh-jauh kerumah mereka, dan keluarga ini pula yang membantu Maya dan sang nenek saat kedatangan beragam renternir. Karena hal ini Zayne dan Maya menjadi cukup dekat, Zayne beberapa kali mendatangi rumahnya untuk merawat sang ibu tanpa meminta balasan apapun, Maya pun merasa sangat berhutang budi, dia juga menganggap bahwa keluarga Zayne adalah pahlawan, walau tak dapat dipungkiri bahwa dia merasa sangat malu.
Maya berjanji pada dirinya sendiri, dia akan melunasi dan membayar semua bantuan yang telah diberikan keluarga Zayne padanya, walau hal ini sangat ditentang keras oleh Zayne dan keluarganya.

GOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang