Secretary [Jenrina]

792 37 2
                                    

As Boss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

As Boss

   As secretary

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   As secretary

TW : Adult, power abuse, and manipulative. Minor please go away

****


Rina berdiri gemetar di depan meja Jevan, tangannya bergetar, dan napasnya terasa berat. Ia tak pernah membayangkan akan berada di situasi seperti ini. Ruang kantor itu terasa lebih mencekam dari biasanya, seolah dinding-dindingnya menyempit dan menutup segala celah pelarian. Jevan, bosnya yang dingin dan dominan, duduk di balik meja kerjanya dengan ekspresi yang tak terbaca. Tatapannya tajam, seperti elang yang menatap mangsanya.

"Aku nggak percaya kamu tega melakukan ini, Rina." Suara Jevan terdengar pelan, tetapi tegas. Setiap kata yang diucapkannya seperti pisau yang mengiris ketenangan Rina.

Rina menunduk, air mata menggenang di pelupuk matanya. "Aku... aku tidak punya pilihan, s-sir. Adikku sakit, dan aku tidak tahu harus bagaimana lagi."

Jevan menghempaskan berkas laporan ke meja, bunyinya membuat Rina terlonjak. "Itu bukan alasan. Kamu mencuri uang perusahaan, Rina. Uang yang bukan milikmu!" Suara Jevan kini lebih keras, penuh amarah yang terpendam. Ia bangkit dari kursinya dan melangkah mendekat, berdiri di depan Rina dengan tatapan yang lebih menekan.

"Aku akan menggantinya, aku janji. Aku hanya butuh waktu. Kumohon, sir... jangan laporkan masalah ini. Aku mohon..." Rina menangis, rasa bersalah dan takut menyatu dalam hatinya. Ia tahu tindakannya salah, tetapi rasa putus asanya saat itu membuatnya melakukan apa pun demi adiknya yang terbaring sakit.

Jevan menatap Rina dalam diam, bibirnya membentuk senyum dingin yang tidak memberikan rasa nyaman. "Ganti?" ia mengulang kata itu dengan nada mengejek. "Kamu pikir semudah itu? Berapa lama Kamu bisa mengganti semua kerugian ini?Kamu pikir aku bisa diam saja sementara kamu mengambil uang perusahaan seenaknya?"

Rina menggigit bibirnya, tak mampu menjawab. Napasnya tersengal, mengetahui bahwa ia berada dalam situasi yang sangat buruk.

"Aku bisa laporkan kamu sekarang juga. Kamu akan dipecat, dipenjara, dan siapa yang akan menjaga adikmu saat itu?" Jevan melangkah lebih dekat, suaranya menekan, setiap kata seperti membawa ancaman yang semakin besar.

Darkest HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang