London
6.55 amMatahari sudah terbit, burung sudah mulai berkicau, dan juga sudah banyak orang sedang melakukan lari pagi. Tapi tetap saja hal tersebut tidak menghalangi kenyataan bahwa Jill masih terlelap di kasurnya.
"Ayo pemalas, ini sudah ke 13 kalinya mom membangunkan mu. Dan sekarang, mom berfikir bahwa ide bagus jika membatalkan kepergianmu hari ini"
Dengan kecepatan kilat, Jillian bangun dari tidur panjangnya. Mata nya terbuka dengan lebar dan tubuhnya mendadak langsung menjadi segar setelah mendengar perkataan dari mom nya tersebut.
"Hell no! Kau pikir aku akan menbiarkan hal itu terjadi? Tujuan ku pergi dari sini kan un--"
"Okay stop. Cepat bersihkan dirimu dan kita akan segera pergi ke bandara" aku pun mengangguk dan segera pergi ke kamar mandi.
"Baiklah, Mom tunggu di bawah ya" kata Mom sambil berjalan menuju pintu kamar anaknya tersebut.
-Jillian POV-
Setelah selesai, aku segera keluar dari kamar mandi lalu memakai croptop putih dengan kemeja kotak-kota berwarna biru diikat di pinggangku. Celana legging dan sepatu adiddas superstar hitam putihku sepertinya pilihan yang tepat.
Aku turun dan melesat pergi menuju meja makan untuk memakan sarapan ku bersama orang tua ku. Hari ini dad libur, jadi aku akan di antar dad dan momku menggunakan mobil mereka.
Kata dad, Joe kekasihku tercinta sudah di kirim ke rumah Shawn di California yang akan ku tempati.
Setelah selesai sarapan aku segera menuju kamarku untuk mengecek barang-barang takut ada yang tertinggal.
Aku segera memasukkan laptopku serta handphone ku ke dalam tas dan turun ke ruang tamu untuk menemui orang tua ku.
"Sudah semua kan tidak ada yang tertinggal?kopermu juga sudah dad masukkan ke dalam mobil" kata dadku sambil menuju mobilnya dengan mom.
"Sudah semua kok" kataku yang juga segera menuju mobil dad.
Mom mengunci rumah dan segera masuk ke dalam mobil. Perjalanan dari rumah menuju bandara memakan waktu 1 jam 20 menit karena jalanan lumayan padat.
Setelah sampai, aku dan yang lain segera turun dari mobil.
"Kamu hati hati ya disana. Nanti kalo sudah sampai, jangan lupa hubungi mom"kata mom sambil memelukku.
"Iya mom" kataku.
"Kamu jangan nakal-nakal disana. Jangan suka berantem dan jangan suka buat masalah kaya di sekolah kamu yang dulu" kata dad sambil memelukku.
"Iya dad di usahakan" kataku sambil tertawa.
"Yasudah sana, pesawat kamu sudah mau take off" kata mom.
"Ok, bye mom bye dad" kataku sambil jalan menjauh.
"Bye, hati-hati ya" kata mom dan dad ku serempak.
.
IT'S CALIFORNIA BITCHES!
Dengan cepat aku langsung menelepon Shawn karena aku tidak sabar untuk melihat semua yang ada di sini.
{A/n : yang bold itu Shawn}
OTP
"Hei brother!"
"Hei sissy! Sudah sampai huh?"
"Tentu saja! Kau sekarang ada di mana?"
"Aku ada di starbucks,kau bisa ke sini"
"Okay! See you!"
Aku segera menutup telepon dan menuju starbucks. Sesampainya di sana, aku mencari sosok laki-laki yang sudah 2 tahun lamanya tidak kutemui.
Saat aku mengedarkan pandanganku ke setiap pengunjung di starbucks, Tiba-tiba ada yang melambaikkan tangan dan memanggil namaku. Aku yakin itu Shawn, oh yaampun aku tidak dapat mengenalinya.
Aku baru ingat dia itu kan artis jadi tentu saja dia memakai penyamaran berupa hoodie, kacamata hitam, dan masker. Aku segera menuju mejanya dan tak pakai lama, kami berdua meninggalkan starbucks dan menuju ke mobil Shawn.
Aku segera memasukkan koperku ke bagasi mobilnya dan duduk di kursi penumpang. Shawn pun masuk dan meletakkan bokongnya di kursi pengemudi dan tak pakai lama, Shawn segera menancap gas.
"Bagaimana keadaanmu di sini?" Tanyaku.
"Baik-baik saja, bagaimana denganmu adik kecil?" Kata Shawn sambil mengacak-ngacak rambutku.
"Sama sepertimu. Jauh dari kata baik malah. Dan oh ya, Berhenti memanggilku adik kecil karena setauku, umurku sudah menginjak 17 tahun" kataku sambil cemberut dan melipat tanganku.
Shawn hanya terkekeh melihat tingkahku yang bisa di bilang masih seperti anak kecil.
Kami terus berbincang hingga kami sampai di rumah Shawn. Rumah Shawn memiliki 2 lantai dan di lantai tersebut memiliki 2 kamar.
Kedua kamar tersebut memiliki balkon. Shawn membantu ku menurunkan koperku dan menaruhnya di kamarku.
Aku melihat di garasi Shawn sudah ada Joe, si motor kesayanganku. Aku segera naik ke lantai 2 menuju kamarku.
Kamarku dengan kamar Shawn bersebelahan. Aku segera masuk kekamarku dan kamarku yang disini lebih besar daripada kamarku yang ada di London.
Aku segera merapihkan barang-barangku, memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk beres-beres.
Setelah selesai, aku segera turun ke lantai bawah membawa laptopku dan menuju ruang tengah lalu duduk di sebelah Shawn yang sedang memainkan handphone nya.
"Hey Dhawn the sheep, besok aku sudah harus pergi sekolah ya? Ah, malas sekali rasanya harus sekolah" kataku yang masih fokus dengan laptopku.
"Hey bocah, jangan pernah memanggil ku Shawn the sheep. Dan ya, kau harus sekolah besok atau aku laporkan kau ke mom dan dad. Sudah jangan berisik" kata Shawn. Aku memutar mataku mendengar perkataan Shawn.
****
A/nTuh Shawn nya baru muncul, tapi Cam nya belom. Harap bersabar ya.. Vomments nya donks..
Ps: kamar Jillian di mulmed
-Kylie Jenner
Edited
KAMU SEDANG MEMBACA
The One | C.D
FanfictionJillian Mendes adalah adik dari seorang viners terkenal, Shawn Mendes. Jillian berbeda dengan perempuan pada umumnya, itulah yang membuat banyak orang menyukainya. Pada suatu hari, Jillian jatuh cinta kepada sahabat kakaknya sendiri. Cameron Dallas...