Pernikahan

3 0 0
                                    

Suara alunan musik klasik membaluri pikiran para tamu yang tengah menari ria di atas lantai kayu dengan interior yang begitu elegan. Acara yang begitu megah dan dipenuhi oleh gelora tawa masing-masing orang dengan alasan mereka sendiri.

Acara semegah ini tak mungkin hanya untuk acara biasa. Bagaimana tidak? Ruangan tanpa kekurangan pencahayaan sedikit pun, banyaknya makanan yang menyamai jumlah tamunya, di tambah sebuah altar megah di tengah sana yang membuat kita semua yakin bahwa tempat ini adalah tempat seseorang mengingat janji suci dengan pasangan mereka.

Alunan musik klasik tersebut perlahan menghilang dari pendengaran para tamu, lalu digantikan oleh lagu romansa yang menandakan kedua mempelai telah siap melaksanakan dan mengingat janji suci mereka di malam yang indah ini. Semua orang mengalihkan atensi mereka pada altar indah di tengah-tengah ruangan tersebut.

Ruangan ini telah kehilangan seluruh pencahayaannya, kehilangan seluruh germelap lampu dan digantikan dengan cahaya remang-remang dari ujung ruangan ini. Di bawah bangunan kokoh ini, di bawah bangunan yang bisa membuatmu merasa aman dua orang dengan penampilan terbaik mereka di sepanjang hidupnya saling bertukar cincin.

Sorakan dan tepukkan tangan lah yang kini memenuhi ruangan. Setelah pemasangan cincin dilanjut dengan mempelai yang saling menyalurkan rasa cinta mereka dengan ciuman pertamanya. Para tamu kembali bersorak dengan semangat melebihi supporter sepak bola. Tubuh ringkih mereka saling menguatkan satu sama lain, membuat seluruh ruangan merasakan sebesar besar dan bulat cinta mereka.

"Kita akan selalu menjalankan hubungan ini kayaknya meja yang saling melengkapi. Kau bagaikan bagian atas dan aku bagaikan kaki-kaki meja tersebut. " susunan kata yang terdengar begitu romantis tersebut membuat wanita berparas cantik dengan gaun pernikahan tersipu malu dan mulai tertawa geli.

.

Sudah beberapa bulan dari hari yang membuat hati nya bersemi-semi indah. Ia menjalani kehidupan dengan normal dan biasa-biasa saja. Ia sedikit bosan. Pemikiran di tengah-tengah kebosanannya itu membuat ia ingin menyelesaikan game hari ini.

Perlahan tangan dengan sedikit urat itu menyentuh bagian atas dari benda yang memiliki ketebalan sedang berlogo apple bekas gigitan seseorang. Badannya terasa akan remuk dengan gerakan sekecil apapun. Suara yang disukai banyak orang berhasil dihasilkan oleh tubuh ringkih nya.

"Game simulasi nikah seru juga ternyata" ucapnya setelah mengingat bahwa beberapa bulan lalu ia baru saja membeli kaset vidio game simulasi nikah.

Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐞𝐫𝐩𝐞𝐧|'𝐵𝑦: 𝐴𝑦𝑎𝑟𝑎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang