Bab 14. Dibully

103 13 11
                                    

Keesokan paginya, Para Devil Boys berangkat tanpa Halilintar dan Ice. Mereka datang ke sekolah dengan berjalan kaki, karena kebetulan Ayahnya mencari kontrakan yang dekat dengan sekolah mereka.

Karena bagaimanapun, mulai sekarang mereka harus terbiasa hidup tanpa fasilitas seperti sebelumnya.

Saat berjalan di koridor sekolah, tiba-tiba mereka disiram dengan air dari berbagai arah.

"Hahaha" Semua orang menertawai mereka yang kini sudah basah kuyup.

"Gimana rasanya dibully, gak enak kan? Akhirnya sekarang para pembully di bully. Yah walaupun kurang dua personil lagi" Ucap salah satu anak, sambil membanting ember di depan mereka.

"Untung kita nggak siram pakai air comberan, tapi ngomong-ngomong kemana dua orang lagi?" Tanya anak lain, tersenyum licik ke arah Taufan.

"Sedang apa kalian?" Tiba-tiba Yaya datang dari belakang mereka. Dia juga datang bersama sahabatnya yang lain.

"Wah ada pemilik sekolah kita nih, gimana, lo suka kan pembalasan dari kami?" Tanya anak yang membully tadi, sebut saja namanya Ridwan.

Tanpa aba-aba, Fang mencengkram kerah baju anak itu secara tiba-tiba.

"Siapa yang kasih ijin lo buat ngelakuin ini hah?" Tanya Fang pada Ridwan penuh emosi.

"Bukannya, mereka ini sering bully lo dan sahabat-sahabat lo. Dan ini waktu yang pas buat balas dendam ke mereka" Ucap Ridwan tak kalah emosi.

"Nggak ada yang boleh melakukan bullying di sekolah ini, meskipun itu dengan alasan balas dendam. Selama ini sekolah ini selalu diliputi oleh ketakutan karena ulah The Devil Boys, gue cuma pengen suasana di sekolah ini jadi kondusif, seperti sekolah pada umumnya" Ucap Fang.

"Benar itu, kalau kalian melakukan hal seperti ini, apa bedanya kalian sama mereka" Tunjuk Ying pada Taufan dan saudara-saudaranya.

"Sebaiknya kalian bubar saja sekarang!" Ucap Fang pada anak-anak yang menonton perdebatan mereka.

Semua orang pun bubar, setelah mendengar ucapan Fang, meninggalkan Fang dan sahabat-sahabatnya bersama The Devil Boys.

PROK! PROK!

Solar bertepuk tangan, sambil mendekati Fang.

"Selamat, atas posisi barunya, segitu cepatnya ya lo dapat putar balikin keadaan, awalnya posisi lo itu adalah milik gue dan saudara-saudara gue" Ucap Solar remeh.

"Atas dasar apa, sekolah ini jadi milik kamu, Fang. Sekolah ini masih milik Ayah kami, sekolah ini dibangun oleh Ayah kami, dengan hasil kerja kerasnya. Jadi bagaimana mungkin sekolah ini jadi milik kamu" Ucap Gempa.

"Maaf, tapi seluruh aset, sekarang adalah milik kakak gue, jadi sekolah ini bukan milik Ayah kalian lagi. Tapi kalo kalian mau, gue bisa balikin sekolah ini buat kalian" Ucap Fang.

"Kita nggak butuh belas kasihan dari lo, ambil aja semuanya, dan selamat bersenang-senang atas apa yang lo miliki sekarang" Ucap Taufan.

"Kalian masih aja sombong, ingat kalian itu udah nggak kayak dulu lagi, kalian itu udah nggak punya apa-apa" Ucap Ying

"Memangnya kenapa kalau kita udah nggak punya apa-apa, toh juga gue sama saudara gue nggak minta makan kan dari kalian, kalau pun kita nggak punya apa-apa, lo pengen kita kayak gimana hah, lo pengen kita hormat gitu sama lo. Nggak usah mimpi" Ucap Blaze

"Kata Ayah Thorn, mimpi itu hanya bunga tidur, dan sudah pasti itu nggak akan jadi kenyataan" Ucap Thorn.

The Devil Boys pun berlalu meninggalkan Fang dan teman-temannya.

"Lihat kan Fang, mereka emang kayak gitu. Harga diri mereka terlalu tinggi. Mereka nggak akan mungkin mau terima bantuan lo" Ucap Gopal, yang diam sedari tadi.

"Mereka memang nggak akan mau terima bantuan dari kita, tapi mereka butuh bantuan kita Gopal. Bukankah lo sendiri yang bilang mereka itu sebenarnya orang baik. Mereka cuma lagi marah sama gue, tapi gue tahu mereka nggak benci kok sama gue" Ucap Fang tersenyum.

"Gue tahu ini nggak mudah, tapi gue harus buktikan sama kakak gue kalau Om Amato dan anak-anaknya adalah orang baik. Seperti keinginan Ayah kandung gue, Ayah selalu ingin kami bisa hidup layaknya saudara, sama seperti hubungan Ayah dan Om Amato dulu" Ucap Fang teringat dengan isi diary Ayahnya.









Happy reading ya guys

Inilah saatnya para pembully dibully

Masih permulaan nih penderitaan mereka

Kira-kira mereka akan bersatu nggak ya? Semua tergantung Author hehe

See you 👋😁

The Devil Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang