Selesai melakukan konser di Oakland California, Jeno langsung menghidupkan weverse live untuk menyapa penggemar. Di kamarnya juga ada si anak ayam yang tumben bertandang ke kamarnya.
Sekitar baru dua menit pintu kamar Jeno kembali di ketuk membuat Jisung dengan semangat membuka pintu karena ia tau itu induknya. Jisung tersenyum lebar pada Haechan. "Bibu~" gumamnya pelan.
Haechan mencubit pipi Jisung sebentar lalu masuk ke kamar. Jeno menoleh pada kekasihnya itu. "Kau sudah mandi?" tanya Jeno sambil menatapnya lekat, sedikit tidak suka melihat Haechan menggunakan celana pendek.
"Sudah, aku langsung kesini tadi." Balas Haechan sambil melambaikan tangan pada layar ponselnya menyapa penggemar. "Hallo.."
Jeno senang sekali malam ini ditemani kekasihnya hampir selama live juga Jeno hanya jadi pendengar yang baik untuk Haechan dan juga Jisung. Jeno juga sesekali mengisyaratkan kekasihnya untuk tak memperlihatkan paha miliknya.
"Ada yang mau chapagetti?"
"Aku mau Bibu."
"Aku sayang."
"Okey." Haechan melihat layar ponsel sebentar dan mengambil plastik berisi banyak mie instan.
Diam-diam Jeno mengusap paha mulus itu di balik meja. Haechan mengusap tangan Jeno di paha nya.
Ketiganya makan malam bersama sembari mengobrol, Jisung kerap kali ditinggalkan oleh keromantisan kedua kakaknya yang hanya bisa dilihat olehnya.
Jeno meletakan cup chapagetti menutupi paha Haechan yang terlihat.
Sejam sudah live berlangsung barulah Jeno berpamitan untuk undur diri. Setelah mematikan live Jeno mendekati Haechan yang duduk di ranjang bermain ponselnya, mengecup pipi cantiknya itu.
"Kenapa pakai celana pendek sayang, aset ku jadi kemana-mana."
"Aku kan berniat langsung tidur tadi tapi melihat mu live membuat aku langsung kesini." Haechan melingkarkan tangannya di leher Jeno yang berada diatasnya, mengusap lembut tengkuk kekasihnya itu.
Jeno mencium bibir lembab Haechan yang sudah di lapisi lipbam halus, menghisap bibir atas dan bawahnya sedikit kencang hingga Haechan melenguh. "Ngghh~"
Tangan besar Jeno sudah masuk ke dalam kaus hitam kekasihnya, mengusap perut ramping sampai puting si cantik.
"Bibu~"
Kegiatan panas keduanya harus terhenti saat Jisung kembali ke kamar Jeno sesudah membersihkan diri. Anak ayam itu terlihat mengantuk dengan piyama kuning bergambar telur ceplok.
"Bebersih dulu sayang, aku akan tidurkan Jisung."
"Hm.." balasnya agak kesal kegiatan nya terganggu.
"Sini aegi tidur." Haechan tepuk-tepuk kasur disebelah nya agar Jisung berbaring disampingnya.
Jisung memeluk Haechan erat, mengusak wajahnya di dada sang induk. Tangan besar Jisung masuk ke kaus Haechan dan mengusap puting tegang itu. Bibir Jisung menciumi leher jenjang Haechan sampai tulang selangka nya.
"Tidak mau nen? Ngghh.. kebawah lagi Jiji." Haechan mendorong kepala Jisung agak ke bawah saat si bayi ingin membuat tanda.
Kulit selangka serta dada atas Haechan sudah Jisung ciumi, kadang menghisapnya keras yang mana meninggalkan kemerahan. Tangan kekar nya sudah mengusap habis paha mulus Haechan bahkan masuk semakin dalam.
Haechan usap saja kepala anaknya yang tengah bermain-main.
"Bibu buka."
Kaus hitam itu lolos meninggalkan tubuh indah Haechan, Jisung semakin mengecupi dengan mudah. Jemari Jisung memilin-milin puting Haechan sampai tegang, lalu menghisap nya. Haechan menahan nafas akan hisapan kencang anak ayamnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamies
FanfictionHaechan harem. Series. ••••• Grup yang isinya sedari kecil bersama-sama yang mana didalamnya tercipta struktur keluarga yang entah sejak kapan terjadi. Haechan sebagai sosok Bibu Chenle dan Jisung sebagai anaknya Dan para dominan lainnya sebagai Yay...