• 26 •

1.6K 47 26
                                    

Sebenernya kemaren siang mau update tapi kitten aku si Alen sakit terus aku bawa ke Vet dia malah meninggal😭 kirimin doa buat kucing aku Alen ya guys😭✌🏻❤


Hari yang semakin larut membuat seisi rumah itu kembali kedalam kamar tidurnya masing-masing untuk beristirahat.

Terkecuali Deffan, sejak tadi pria itu duduk di tepi ranjang Perla yang sudah tertidur.

Mama yang meringkuk disamping Perla tersenyum melihat tingkah Deffan yang sejak dulu tidak pernah berubah. "Deff, mau tidur disini aja?" Tanya Mama mengejutkan Deffan yang sejak tadi asik menatap wajah cantik Perla.

Deffan terkekeh. "Ngga Ma, nanti aku tidur di sofa aja." Jawab Deffan dengam senyuman.

Mama membalas senyumannya. "Gak papa tidur disini jugakan ada Mama, lagian juga ini kamar kamu Deff."

"Enggalah Ma, biarin Deff di sofa aja." Jawabnya membetulkan selimut Perla. "Nanti Mama kalo ada apa-apa panggil Deffan aja ya Ma." Deffan bangkit berniat meninggalkan kamar itu.

Dengan berat hati Deffan melangkah menuju pintu berniat meninggalkan Perla beserta Mama yang berada di kamar miliknya.

Saat membuka pintu untuk keluar tiba-tiba Mama Perla memanggilnya hingga membuat Deffan berhenti sambil memegang gagang pintu. "Iya kenapa Ma?"

Mama tersenyum tulus. "Deff, dari kalian kecil Mama bisa baca perasaan kamu sama Perla begitupun sebaliknya. Justru Mama paling tau waktu Perla cemburu sama kamu, waktu Perla nangisin atau kangenin kamu." Ucap Mama seraya mengingat kenangan Perla dan Deffan semasa kecil dulu.

Di bawah lampu yang padam itu siluet lampu luar kamar menunjukan Deffan yang menghela napasnya di susul dengan tawa kecil. "Deff juga kangen masa-masa itu Ma, seandainya Deff bukan pengecut yang bisa utarain perasaan Deff mungkin kita gak akan pisah kaya kemarin-kemarin."

Mama tersenyum dengan mata berkaca. "Semuanya belum berakhir kok, masih bisa di perbaikin."

Deffan menggeleng. "Aku gak yakin Ma." Jawabnya dengan lesu.

"Kenapa gak yakin? Kamu udah gak sayang sama Perla?" Tanya Mama kali ini meneteskan air mata karena tahu betul keduanya saling cinta.

Deffan menunduk, memberanikan diri memberi tahu Mama meskipun tenggorokannya terasa tercekik. "Perla yang gak cinta lagi sama Deff." Jawabnya kali ini benar-benar keluar dari kamar itu menutup pintu perlahan lalu mengusap dadanya di balik pintu yang tertutup itu.

Matanya berkaca namun Deffan lebih memilih terus mengusap dadanya agar semakin lapang.

Di sisi lain, Perla yang sebenarnya belum tidur justru terisak mendengar kalimat itu dari Deffan. "Ngga Ma, ngga." Ucapnya pada Mama yang mulai menarik Perla ke dalam pelukannya.

Meskipun kemarin ia sempat menolak dan meninggalkan Deffan sendirian, tapi mengapa perasaanya hancur ketika Deffan ragu dengan cinta Perla padanya.

•••

Able 21+⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang