☀️ Cs-30 ☀️

139 21 1
                                    

Sana dibawa kembali ke rumahnya dan penjagaan semakin di perketat oleh kedua orang tuanya,, hidup sana semakin terpuruk ia seperti hewan peliharaan yang harus hidup di dalam sangkar dan parahnya Kedua orang tuanya yang melakukan hal ini.

"Nona anda harus sarapan.. perut nona sama sekali tidak terisi makanan.." bujuk maid yang ditugaskan membawakan makanan untuk sana

"Apa pedulinya mereka? Sekalipun gue mati mereka gak peduli juga kan?" Sana bergumam sendiri

"Nona..saya akan taruh nampan ini di meja sebaiknya nona mengisi perut nona dan jangan sampai nona sakit..tuan besar akan Sangat marah jika nona tidak menurut.." ucap maid itu

Sana menengok makanan yang dibawakan maid itu " keluar..gue gak nafsu kalau ada orang di sini.."

"Baik nona..saya permisi.." pamit maid

"Where are you Kim? Lo janji gak akan ninggalin gue sendiri tapi kenapa Lo diem aja? Gue dibawa pulang sama mereka Kim..gue kangen sama Lo.."

Sana beranjak turun dari ranjangnya dan memperhatikan dirinya di depan cermin.dulu di depan cermin ini ia terlihat segar dan cantik namun sekarang ia sadar dirinya terlihat sedikit kurus dengan kantung mata yang terlihat.

"Gue gak bisa diem gini aja..dahyun pernah bertaruh nyawa bawa gue kabur dan sekarang tinggal gue yang bertaruh nyawa buat nemuin dahyun.. tapi apa rencana ini berhasil?? " Gumam sana

Sana terdiam sejenak ia mencoba mengingat percakapannya dengan jeongyeon sebelum hari pernikahan michaeng.

Flashback:

Sana hendak pergi ke kamar Mina namun ia bertemu jeongyeon yang tengah menelfon seseorang di ponselnya dari gesture tubuhnya terlihat jeongyeon begitu bahagia.

Sana mengendap-endap mendekati jeongyeon dan ia ketahuan oleh jeongyeon.

"Gak sopan menguping sana.." tegur jeongyeon

Sana tersenyum tanpa dosa " sorry.. kenapa sih Lo keliatan seneng gitu..?"

"Lo tau kan perusahaan KM yang lagi gue incer untuk jadi penanam saham di perusahaan gue? Nah gue baru aja ngobrol sama direktur KM kalau dia bersedia bekerjasama dengan syarat.."

"Syarat? Harus ada syaratnya?" Tanya sana

Jeongyeon mengangguk "  syaratnya dia mau bekerja sama asal gue bisa menemukan anggota keluarganya yang telah lama hilang.."

"Kok aneh sih?" Heran sana karena setahunya jalinan kerja sama antara dua perusahaan tidak melibatkan anggota keluarga

"Gue merasa juga begitu dan kemungkinan dia tau kemampuan IT gue.."

"Jadi Lo mau mencari yang hilang itu?"

"Of course..i need that.."

"Setidaknya 1 masalah Lo terpecahkan..gak kaya gue.." sana menunduk lesu

Jeongyeon mengacak rambut sana sembari tertawa " coba Lo ikutin aja kemauan ortu Lo..gak cape apa jadi anak durhaka?"

"Gue? Ikutin apa mau mereka? Big no..gue gak suka kalau hidup gue disetir Jeong.."

"Iya gue ngerti..i mean Lo pura-pura aja dulu sampai akhirnya kekuasaan sepenuhnya di tangan Lo barulah Lo bergerak mewujudkan apa yang Lo impikan..kalau sekarang sekeras apapun Lo mencoba Lo gak akan pernah bisa karena apa...karena sudah pasti kedua orang tua Lo itu akan merusuh.."

"Jadi maksud Lo gue harus bersabar lebih lama lagi? Hah.."

"Kalau Lo mau semuanya berjalan lancar..gak ada salahnya Lo ikutin saran dari gue San.."

STTT...ADA CEGAN‼️‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang