KESEPAKATAN

16 2 0
                                    

Para polisi dan Kogure saling pandang setelah mengdengar 'uang tebusan' yang diinginkan oleh si penculik aka Minato. Noel,Sakuya dan Tsukasa memberikan isyarat untuk memperpanjang panggilan terebut.

"Bisakah setidaknyakau membarkan aku mendengar suara mereka?"Tanya Kogure dengan nada yang berhati-hati.

Disebrang sana Minato terkejut, "Hah? Dia ingin mendengar suara kalian." Ujarnya pada trio Lupin yang dibalas gelengan dari ketiganya.

"Tidak bisa! Cepat siapkan uangnya!" Bantah Minato.

"Aku mengerti, berapa banyak yang kau inginkan?" Tanya Kogure.
" Dengarkan baik-baik15...15... 150,000 yen." Jawab Minato setelahnya panggilan tersebut terputus.

"EH!"Jerit Kogure. Mereka yang ada di jurer pun kebingungan karena si Penculik hanya meminta uang tebusan yang tergolong sedikit.

Di tempat Minato berada, ponsel milik Umika direbut paksa oleh Kairi. "Kenapa cuman 150,000 yen? Apa kau piir masing-masing dari kami hanya berharga 50,000 yen?!" Sungut Kairi.

Di tengah-tengah keributan, mereka tida menyadari ada seseorang yang sedang mengamati mereka dari kejauhan.

"Ketemu~"

"Berhasil~"
" Tapi gitar nya tidak ada, yah."

"Jangan Bercanda!"Bentak Tomo. "Seram." Gumam Minato. "Kenpa kau menyebutkan tawaran yang rendah sekali, seharusnya kau menyebutkan harga yang tertinggi!" Tungkas Umika kesal.

"Setidaknya mintalah 100 juta yen, mengerti?!" Perintah Kairi.
" Iya, 100 juta per orang." Sambung seseorang beramput perak.
"100 juta per orang itu kejam." Sangkal Minato di angguki managernya.

"Jangan banyak alasan, cepatlakukan lagi." Titah Umika sembari menyodorkan ponselnya pada Minato.

"Ingat lah kali ini lakukan dengan benar." Ucap robot emas yang tiba-tiba muncul di tengah antara Umika dan Minato sembari menyambar ponsel Umika.

"Iya benar." Kata Umika yang belum menyadari adanya orang asing di sekitarnya.

Seketika sadar, semua orang yang berada di gedung itu terkejut begitupun dengan kedua orang asing. "Kalian berdua siapa?!" Pekik Kairi terkejut.

Keduanya pun melakukan selebrasi mereka, dengan si robot emas yang bernyanyi yel-yel milik keduanya.

" Teng... Teng... Tereng... Teng... Oui... Hai Dua bintang yang bersinar di alam semesta! Mencuri hartamu dan menjadikannya sebagai milik kami!~ Nama kami adalah pencuri BN~!"

"Aku Balance dari alam semesta lain!" Ucap Balance si Robot Emas dengan ceria.
"Namaku Naga Rei." Sambung si rambut silver dengan wajah serius.

Kairi dan Umika mengangguk sembari menatap Balance dan Naga Rei aneh sementara Toma hanya menampilkan raut datarnya. "Orang-orang yang aneh!"Peik si Manager. Minato yang terduduk tiba-tiba bangkit dan mulai menunjuk-nunjuk Balance, ia menghampirinya dan mulai bergulat dengan Balance.

"Ngomong-ngomong... Kalau kalian adalah pencuri, berarti kita sama dong."Cletuk Umika sembari menghampiri Naga Rei. "Kalian adalah pencuri juga?" Tanya Naga Rei dengan raut seriusnya. "Mn!" Jawab Umika.

"Tutup mulutmu!" Celetuk Kairi sembari menepuk pundak Umika, "Ah... Maaf." Ujar Umika sembari menampilkan senyum 5 jarinya.

"Jadi mereka berasal dari alam semesta lain juga.."Ungkap Toma yang tiba-tiba sudah berada di samping Kairi.

"Apakah kalian juga mengincar gitar legendaris yang menghilang juga?" Selidik Naga Rei.
"Jangan salah paham,Kami hanya tertarik pada Koleksi Lupin."Sanggah Toma.

"Lagian apa bagusnya gitar itu?"Tanya Umika penasaran.

"Biar aku jelaskan." Sahut Balance yang sudah berada di samping Naga Rei sedari tadi.
"Itu tampak sebuah gitar biasa,tapi sebenarnya itu adalah harta karun dari JackMatter."

"Dengan kata lain, ada sesuatu yang dasyat tersimpan di dalamnya."Sambung Naga Rei.
"Betul sekali..." Celetuk Balance sembari memberikan kedua jempol besinya.

"Sayang sekali... Gitar itu sepertinya dibawa oleh Kepolisisan Global." Tutur Kairi dengan wajah sombongnya.

"Astaga~" Gumam Balance sedih. "Jika tidak ada disini, bahkan setelah kami melacak Hoshi Minato, malah ada keajadian tak terduga seperti ini."Monolog Naga Rei membari memperhatikan Kyutama di tangannya.

Setelah mengdengar keluh kesah Naga Rei, Toma terlintas sebuah ide yang akan membawakan winwin solution pada mereka berlima. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Minato dan Managernya yanga da d sudut ruangan.

"Benar juga.."Gumamnya.

Mendengar gumaman Toma, Keempat pencuri itu menengok ke arah Toma. "Sebagai sesama pencuri, apa kalian ingin bekerja sama dengan kami?" Saran Toma.

"Dalam kasus penculikan ini?" Naga Rei mengerti apa yang akan di rencanakan Toma.
"Tentu saja~." Ucap Balance sembari menjabat tangan Kairi.

Sementara itu, suasana Jurer tidak berbeda dari sebelumnya. Keichiro yang berjalan bolak-balik karena gelisah. "Lama sekali..." Gumamnya.

"Sekarang kita harus bagaimana?" Keluhnya gelisah dengan kondisi saat ini.
"Tenanglah, Keichiro."Perintah Tsukasa yang jengah melihat Keichiro.

"Jadi Kairi-kun dan teman-temannya saaat ini berada dalam bahaya?"Rengek Sakuya.

"Mereka tidak akan bertindak dengan ceroboh."Sanggah Noel.
"Lagipula ada Toma-kun juga." Sambungnya.

KYURANGER X LUPINRANGER X PATRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang