15

84 9 0
                                    

Pulang sekolah Januar sedang menunggu di luar kelasnya Lala karena ada yang ingin ia katakan.

Lala yang baru saja keluar dari kelas kaget melihat Kakaknya ada si depan kelasnya"Kakak tumben banget nyusul Lala sampe ke depan kelas Lala"

"La nanti kamu aja yang nganterin Lily sama Mora ya"Printah Januar.

Lala langsung menggeleng"No Lala harus pergi,Lala udah ada janji,janji yang udah Lala buat dari kemarin-kemarin,masa iya Lala ingkar janji kan Kakak sendiri yang ngajarin buat jangan ingkar janji"

"Udahlahh mending Kakak aja yang nganter Lily sama Mora ke Kak Talita"Sambung Lala.

"Kakak ga mau ahh"Januar pun cemberut membuat Lala merasa aneh.

Lala clingak-clinguk dan kebetulan ada Vian yang baru saja keluar kelas,Lala pun langsung menggered tangan Vian"Nahh sama Vian aja kesananya"Ujar Lala.

Vian yang tak tahu apa-apa pun bingung,Januar melihat ke Vian"Udahlah Kak,lagian Viannya mau yakan Vian"Lala mengedip-kedipkan matanya.

Vian sangat bingung kerena melihat Januar yang seperti berharap dan Lala juga memaksa,akhir ia hanya mengangguk.

"Nahh kann,yaudah kalian kan berangkat bareng,kalian juga harus pulang bareng yaaa,Lala duluan babayy"Lala pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua.

"A-ah Vian bisa sama Kak De-"Belum selesai Vian berbicara Januar langsung menggandeng tangan Vian lalu menggerednya ke luar untuk pulang bersama.

Sore ini Januar dan Vian sedang berjalan-jalan mengajak Mora dan Lily sebelum mengantarnya ke Kakak sepupunya Januar.

Mereka sempat ke supermarket dan time zone,mereka juga makan bersama layaknya keluarga.

"Om Nunu cocok loh sama Kak Vian,kaya suami istri yakan Kak Mora"Celetuk Lily di anggukki Mora dengan senyuman manisnya.

Januar yang mendengar pun tersedak makanan dan Vian langsung mengambilkan air untuk Januar.

"Makasii"Ucap Januar di anggukki Vian.

"Kalian ada-ada aja,kalian tuh masih kecill,udah mending makan yang banyak biar cepet besar"Printah Januar.

Mora dan Lily pun melanjutkan makannya,kadang juga Lily minta di suapi Vian tetapi Januar melarangnya.

Setelah bersenang-senang akhirnya mereka sampai di rumah Kakak sepupunya Januar.

"Ahh anak-anak Mamah,maaf yaa kamarin Mamah sibuk"Ucap Talita Kakak sepupu Januar.

"Halah sibuk bercocok taman tuh"Sindir Januar langsung kena geplak Talita.

Vian yang mendengar pun kaget"Ihh mulutnya pengen tak geplak deh,Oh ya! Makasih yaa udah jagain Mora sama Lily"Talita berterimakasih.

"Iya Kak,sekarang upah?"Januar menyodorkan tangannya meminta upah.

"Kamu itu ga malu sama pacar kamu,maaff ya udah ketemu orang yang kaya adik Kakak begini,kalo udah ga tahan tabok aja ga papah ko"Ucapan Talita membuat Januar dan Vian kaget.

"Yeee,oh ya! ini Vian temen Januar bukan pacar Januar"Januar memperkenalkan Vian,Vian pun tersenyum manis kepada Talita.

"Wahh really? beneran dia bukan pacar kamu? sayang bangett,tapi ga papah dehh,Vian cari cowok yang bener ya jangan kaya Januar yang kaya kudanil ini"Ujar Talita.

"Dihh ganteng gini di bilang kudanil,gua ganteng kan Vian? ganteng kaya Gavi pemain barca"Pede Januar membuat Talita dan Vian tertawa.

Setelah mampir beberapa menit karena sore telah berganti malam akhirnga Januar pamit kepada Talita.

Bukannya pulang Januar mengajak Vian kesesuatu tempat yang mungkin Vian kenali.

Setelah sampai Vian dan Januar duduk di ayunan yang berada di taman tersebut.

"Yoshi udah ga ada di sini,aku jadi kangen dia"Vian melihat bulan dengan wajah cemberut.

Januar melihat ke arah Vian lalu beralih melihat bulan"Mmm walaupun dia udah ga ada tapi kenangannya masih ada"

Vian pun menangis jika teringat Yoshi,Januar pun berdiri ia menghampiri Vian lalu mengelus-elus kepalanya.

"Mau beli permen?"Ajak Januar langsung di anggukki Vian.

Jadi pas minggu kemarin saat Vian sedang berjaga ke toko,ia melihat Orang tua Yoshi ke toko kueh miliknya.

Orang tua Yoshi memberikan sebuah surat dari Yoshi untuk Vian,Vian pun membacanya dan ternyata Yoshi sudah meninggal akibat jatuh dari tangga rumahnya saat orang tuanya bertengkar hebat sampai Vas bunga percah dan akhirnya mengenai kepala Yoshi dan membuat Yoshi meninggal dunia.

Vian langsung memberi tahu Januar,Januar yang mendengar pun kaget,rasanya lemas sekali,anak sekecil Yoshi sudah merasakan kesakitan dari keluarganya.

Januar dan Vian sempat beberapa kali menjenguk kuburan Yoshi,mereka sudah menganggap Yoshi seperti adik mereka sendiri,senyuman Yoshi sangatlah berarti bagi mereka berdua.

Januar sering ke taman bermain itu saat ia lelah dengan semuanya,Januar membeli permen dan susu ia meletakannya di ayunan dan berharap Yoshi akan mengambilnya.

Kakel Itu Pacarku || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang