Awal mula

839 85 27
                                    

Karakter yang digunakan semuanya milik Monsta!!!

~~~

Pagi itu di rumah para boel, kegiatan berjalan dengan lancar seperti hari-hari biasanya.

Halilintar yang sedang membaca novel di sofa ruang tamu, dan Ice yang tiduran dipahanya sambil merangkul boneka paus. Solar juga sedang bermain handphone di samping kanannya.

Disisi kiri Halilintar pula juga ada Gempa yang sedang fokus pada acara TV yang menampilkan sebuah sinetron percintaan. Entah kenapa Gempa menyukai sinetron itu akhir-akhir ini.

Dan jangan lupakan trio pembuat onar yang sedang bermain kejar-kejaran di ruang tamu, walaupun sudah mendapat ceramah dan omelan dari Gempa agar tidak berlarian di dalam rumah, mereka sama sekali tidak memperdulikannya, yang membuat Gempa hanya menghela napas lelah. Untuk saat ini Gempa hanya ingin fokus ke sinetron nya saja.

°•°•°•°•°•

"Assalamualaikum"

Tak lama kemudian, tiba-tiba saja terdengar salam dari luar rumah. Gempa yang tidak berekspektasi pada semua saudaranya pun segera mendatangi pintu keluar rumah untuk melihat tamu yang datang.

"Waalaikumsalam...hah??! Ini Ayah??!" Ucap Gempa terkejut saat melihat ayahnya yang tidak pulang selama 15 tahun lamanya, berdiri diuluar rumah dengan membawa 2 koper yang sangat besar.

Bagaimana bisa Gempa mengenali kalau itu ayahnya meskipun ia dan saudaranya ditinggalkan saat mereka semua masih berusia 1 tahun? Tentu saja, karena Tok Aba selalu menceritakan ayah dan bunda mereka setiap hari sambil memperlihatkan foto-foto keduanya, hingga saat ada seseorang menyebut nama Amato, mereka semua terkadang sedikit muak mendengarnya.

"Iya ini ayah...kenapa? kagett ya??" Ucap Amato sambil menggoda putranya.

Orang-orang yang mendengar teriakan Gempa dari dalam rumah pun penasaran dan mulai berbondong-bondong untuk mengecek keluar dari rumah.

"Ayahhh!!" TTM langsung menyerbu ke pelukan amato, saa mengetahui kalau itu memang ayahnya yang sudah pulang. 

"Ayah kok baru pulang sekarang?! Ayah 15 tahun kemana aja?!" Ucap Thorn memeluk erat Amato sambil menangis sesenggukan. Sehingga mendapat elusan dari Amato di kepalanya.

"Tauk nihh kerja kok tahunan" Blaze berucap sambil mengerucutkan kedua bibirnya.

"Haha..ayah juga ga nyangka kalo kerjaan ayah akan selesai lama banget. Emang banyak banget sih, jauh pula"

"Kukira ayah kebebani ama kita yang kebanyakan brojolnya. Jadi ninggalin anak sendiri di rumah atok dan pergi seneng-seneng sendiri ama bunda" Taufan menyedekapkan tangannya didepan dada.

"Ihh mulutnya minta dijepret.  Lagipula ayah sama bunda tuh kerja buat nafkahi kalian anak-anak ayah amato tampan yang tercintahh!"

"Idihh" Halilintar dan ice yang dari tadi hanya menyimak saja, kini menatap jijik ke arah ayahnya.

"Kalo gini ga heran sih sifat dia turunan siapa" ucap Ice menatap datar ke arah Solar.

"Ayah ga lupa ma anak sendiri kan? Secara kan udah tahunan nih ga ketemu" ucap Solar dengan tatapan menyelidik.

"Ya kagak lahh. Nih ayah urutin ya dari anak ayah yang pertama, itu Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, Solar, dan terakhir Halilintar. Nahh ayah bener kann?"

"Salahh!!" Ucap semua boel secara bersamaan.

"Lah? Apanya yang salah?"

"Gue yang pertama bapak tomat, bukan bungsu. Noh yang bungsu" ucap Halilintar kesal sambil menunjuk ke arah Solar.

Halilintar Bungsu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang